Geng Sehat suka makan roti enggak? Ayo, biasanya kalau makan roti, Kamu paling suka diberi topping apa? Selai? Meses? Atau yang asin-asin seperti telur dan daging ham? Hmm, tapi apa saja topping isian roti yang Kamu gunakan, rasanya enggak akan lengkap ya kalau tidak dioleskan mentega.

 

Eh! Mentega atau margarin sih yang biasanya dioleskan pada roti? Ayo ngaku, siapa yang masih enggak bisa membedakan antara mentega atau margarin? Yup, meski sering dianggap sama karena memiliki penampakan yang hampir serupa, mulai dari warna hingga teksturnya, sebenarnya mentega dan margarin berbeda lho, Gengs! Wah, kira-kira apa yang membedakan di antara keduanya ya? Yuk, cari tahu!

 

Baca juga: Apa Itu Piramida Makanan?

 

1. Bahan Apa yang Digunakan?

Jika Kamu berpikir mentega dan margarin memiliki bahan dasar yang sama yaitu susu, maka Kamu salah Gengs. Memang benar sih kalau mentega terbuat dari lemak hewani yaitu susu atau krim. Susu atau krim akan diaduk dan ditambahkan beberapa jenis bahan lain, seperti 20% air dan protein susu padatan. Sedangkan margarin terbuat dari sebagian besar minyak nabati. Margarin umumnya tidak mengandung susu sama sekali, melainkan terdiri dari pengemulsi, garam, air, dan 80% minyak sayur.

 

2. Bagaimana Cara Mengolah Kedua Produk?

Dalam mengolahnya, produk mentega akan mengalami proses pemisahan dan pengadukan dalam mesin industri raksasa. Produk ini kemudian akan dipasteurisasi dan didiamkan selama 24 jam sebelum diaduk kembali. Setelah proses selesai, produk mentega yang sudah jadi akan dibentuk dan dimasukkan ke dalam wadah serta paket untuk didistribusikan.

 

Sedangkan margarin dibuat melalui proses yang disebut dengan hidrogenasi. Proses hidrogenasi ini tidak terlalu rumit, di mana minyak nabati cair akan diubah secara kimia menjadi lemak padat atau semi padat.

 

Baca juga: 7 Langkah Wajib untuk Persiapkan Makanan yang Aman

 

 

3. Manakah yang Memiliki Kandungan Lemak Lebih Banyak?

Jika dibandingkan, sebenarnya mentega dan margarin memiliki kandungan lemak yang berbeda. Mentega yang terbuat dari produk hewani seperti susu tentu akan lebih banyak mengandung lemak, dalam hal ini lemak hewani. Lemak hewani mengandung lemak jenuh. Kandungan lemak jenuh yang terlalu tinggi dalam tubuh sering dikaitkan dengan permasalahan kardiovaskular.

 

Sedangkan margarin yang terbuat dari minyak nabati mengandung lebih banyak lemak “baik” tak jenuh. Jenis lemak ini dapat mengurangi jumlah LDL atau kolesterol jahat dalam tubuh, yang sering timbul akibat jumlah lemak jenuh yang berlebih.

 

Meski begitu, tidak semua margarin dibuat dengan komposisi yang sama. Beberapa produk margarin ada pula yang mengandung lemak trans. Secara umum, semakin padat margarin, semakin banyak kandungan lemak trans di dalamnya.

 

Misalnya, margarin stik lebih banyak kandungan lemak transnya dibanding margarin dalam tub. Lemak trans ini hampir sama dengan lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dan risiko penyakit jantung. Selain itu, lemak trans juga dapat menurunkan kadar HDL atau kolesterol baik dalam tubuh.

 

Baca juga: Daftar Makanan yang Mengandung Kolesterol Tinggi

 

4. Bagaimana dengan Kandungan Gizi Keduanya?

Baik mentega ataupun margarin keduanya memiliki kandungan gizi yang baik bagi tubuh selama dikonsumsi dalam jumlah secukupnya. Mentega memiliki kandungan vitamin K2 yang dapat mencegah risiko penyakit serius, seperti kanker, osteoporosis, dan penyakit jantung. Selain itu, mentega juga memiliki kandungan omega 3 yang penting untuk kesehatan otak serta jantung.

 

Margarin sendiri tak kalah bergizi. Manfaat kesehatan dari margarin tergantung pada jenis minyak nabati yang digunakan dalam pembuatannya. Sebagai contoh, margarin berbahan dasar minyak kedelai mungkin mengandung sekitar 20% lemak tak jenuh yang dikaitkan dengan manfaat untuk kesehatan jantung.

 

Nah, itulah perbedaan antara mentega dan margarin. Ayo, mulai sekarang jangan sampai tertukar lagi ya, Gengs! Baik mentega atau margarin keduanya bisa menjadi bahan makanan yang menyehatkan tubuh selama dikonsumsi dalam jumlah cukup. (BAG/AS)

 

Baca juga: Inilah Makanan dengan Indeks Glikemik Rendah!