Alzheimer merupakan penyakit yang berhubungan dengan memori dan pikiran seseorang. Walaupun sudah cukup dikenal, tetapi nyatanya masih ada beberapa kesalahpahaman mengenai penyakit ini. Jangan salah membedakan fakta dan mitos tentang Alzheimer, ya!

 

Mitos 1: Alzheimer hanya dapat menyerang orang tua

Pikun memang sering dihubungkan dengan penyakit orang tua. Tapi, jangan keliru dulu! Bukan berarti anak muda tidak bisa terkena penyakit Alzheimer loh ya. Walaupun kebanyakan penderita Alzheimer berusia di atas 65 tahun, tetapi masih ada 5% orang berusia antara 30-50 tahun yang merasakan gejala alzheimer yang disebut early-onset alzheimer’s.

 

Mitos 2: Gejala Alzheimer merupakan hal yang normal

Berkurangnya kemampuan otak untuk mengingat memang hal normal yang terjadi seiring bertambahnya usia, tetapi tidak untuk Alzheimer. Gejala seperti disorientasi dan pikun hingga mengganggu aktivitas sehari-hari tidaklah wajar bagi orang tua sekalipun. Gejala pikun pada Alzheimer bisa jadi lebih parah dibanding sekadar lupa. Mungkin wajar bila Kamu lupa meletakkan ponsel, tetapi tidak wajar bila Kamu lupa jalan untuk ke rumahmu sendiri.

 

Mitos 3: Alzheimer tidak dapat menyebabkan kematian

Alzheimer merupakan urutan keenam penyebab kematian tertinggi di Amerika.  Dengan begitu, bisa disimpulkan bahwa Alzheimer benar-benar bisa menyebabkan kematian, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengidap Alzheimer bisa melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya sendiri. Gejala Alzheimer seperti gangguan pernapasan dan masalah dalam menelan makanan juga bisa menjadi faktor berakhirnya penderita Alzheimer dengan kematian.

 

Mitos 4: Penyakit Alzehimer bisa disembuhkan

Sayangnya, hingga saat ini belum ada jenis perawatan yang bisa menghentikan dan menyembuhkan gejala Alzheimer. Hanya ada pengobatan yang menghambat parahnya gejala Alzheimer yang muncul, yaitu donepezil (Aricept), galantamine (Razadyne), memantine (Namenda), rivastigmine (Exelon), dan tacrine (Cognex). Jadi, jangan percaya pada obat yang mengklaim bisa menyembuhkan Alzheimer ya!

 

Mitos 5: Vaksin flu bisa meningkatkan risiko Alzheimer

Jika ada anggota keluarga atau teman yang tidak mau melakukan vaksinasi flu karena hal ini, coba Kamu klarifikasi dengan fakta. Vaksinasi tidak terbukti meningkatkan risiko Azheimer dan justru sebaliknya, Canadian Medical Journal melaporkan bahwa orang tua yang diberikan vaksin tetanus, polio, dan influenza malah memiliki risiko Alzheimer yang lebih rendah dibanding mereka yang tidak menerima vaksin tersebut. Jangan takut untuk menerima vaksinasi, ya!

 

Mitos 6: Jika orang tua menderita Alzheimer, maka anaknya pasti akan terkena juga

Genetik memang berperan dalam penyakit Alzheimer. Tetapi tidak perlu takut berlebihan, karena jika orang tuamu memiliki Alzheimer, Kamu belum pasti terkena Alzheimer juga, hanya risikonya saja yang meningkat. Bahkan, peneliti menemukan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko Alzheimer, seperti menjaga berat tubuh ideal, mengonsumsi makanan yang sehat, berolahraga, menjaga kesehatan jantung, dan mengontrol diabetes. Aktif dalam kegiatan sosial juga bisa mengurangi risiko Alzheimer.