Polusi di kota Jakarta menjadi topik perbincangan akhir-akhir ini. Jakarta dikatakan sebagai salah satu kota dengan tingkat polusi yang tinggi di dunia. Dikatakan pula kalau polusi akan semakin memburuk dan membuat lingkungan menjadi tidak sehat untuk ditinggali, terutama bagi kelompok orang dengan riwayat penyakit tertentu.

 

Polusi di dunia dapat dinilai dengan Air Quality Index (AQI). AQI merupakan indeks yang digunakan untuk mengukur kadar polutan udara di suatu area dan menjadi acuan akan tingkat kesehatan udara di tempat tersebut dalam jangka pendek. AQI bisa menjadi tolok ukur pemerintah setempat untuk melakukan intervensi.

 

Jenis-jenis Polusi

Menurut WHO, terdapat dua jenis tipe polusi udara yang kita kenal. Dua polusi tersebut terdiri dari polusi luar ruangan (outdoor) dan juga polusi di dalam ruangan (indoor). Polusi di dalam ruangan bisa terjadi akibat adanya penggunaan peralatan yang dapat menghasilkan zat-zat tertentu dan sirkulasi udara yang buruk. Sedangkan polusi di luar ruangan dipengaruhi oleh zat-zat yang ada di udara lingkungan tersebut.

 

Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Masker untuk Melindungi dari Polusi

 

Kedua jenis polusi ini mempengaruhi satu sama lain karena adanya perpindahan udara ke dalam dan luar ruangan. Polusi udara ini lebih tinggi di negara berkembang jika dibandingkan di negara maju.

 

Polusi udara dapat memberikan efek terhadap kesehatan seseorang. Berbagai kelompok usia bisa mendapatkan efek dari polusi udara, baik yang beraktivitas di dalam ruangan maupun di luar ruangan.

 

Beberapa bahan penyebab polusi yang umumnya terbentuk adalah gas buangan dari kendaraan, rumah tangga, pembakaran, dan sebagainya. Partikel ini terdiri dari berbagai ukuran. Untuk partikel yang berukuran kecil, dapat memasuki paru-paru dengan mudah bahkan sampai ke pembuluh darah. Ini mampu menyebabkan efek kesehatan yang serius.

 

Baca juga: Dampak Polusi Udara, Warga Jakarta Terancam Penyakit Paru Ini!

 

 

Dampak Buruk yang Terjadi akibat Kualitas Udara yang Buruk

Efek kesehatan akibat dari udara yang berkualitas buruk bervariasi pada setiap orang. Gejala yang timbul pun dapat berbeda-beda karena dipengaruhi oleh tingkat kesehatan seseorang.

 

Seseorang yang sehat jika terekspos oleh polusi udara dalam jangka pendek mungkin tidak akan memberi efek yang signifikan. Namun efek yang ditimbulkan pada orang dengan riwayat penyakit paru dan jantung mungkin berbeda. Paparan kecil dari polusi udara bisa menimbulkan gejala yang signifikan untuk mereka.

 

Sedangkan kelompok usia lansia dan anak-anak paling dipengaruhi oleh polusi udara. Pasalnya, imunitas mereka jauh lebih lemah. Kualitas udara yang buruk juga dihubungkan dengan adanya peningkatan frekuensi serangan asma serta berbagai penyakit paru yang sudah diderita sebelumnya.

 

Baca juga: Studi Terbaru: Polusi Udara Menyebabkan Diabetes

 

Bagaimana Cara Menghindari Polusi Udara?

  • Hindari berjalan kaki di jalan pada waktu yang ramai (rush hour).
  • Jika membawa anak-anak, upayakan untuk menggendong anak. Pasalnya, ukuran tubuh anak sama tinggi dengan hasil pembuangan dari kendaraan.
  • Batasi berlama-lama berada di daerah yang ramai kendaraan, seperti di lampu merah
  • Hindari pembakaran sampah yang dapat menambah polusi udara. (AS)

 

Baca juga: Polusi Udara Racuni Jutaan Anak di Dunia

 

Earth Hour - GueSehat.com