Penting bagi para penderita diabetes untuk memerhatikan pola makan karena makanan tertentu yang dikonsumsi ditakutkan dapat memengaruhi kadar gula darah. Selain makanan yang mengandung karbohidrat dan gula, penderita diabetes juga perlu memerhatikan makanan yang mengandung lemak. Nah, minyak adalah sumber lemak paling kerap menimbulkan masalah. Tetapi tidak semua minyak jelek.

 

Ada jenis minyak tertentu yang memiliki sifat lebih ramah untuk penderita diabetes, dibandingkan minyak yang digunakan kebanyakan orang. Berikut ini beberapa pilihan jenis minyak terbaik dan sehat, seperti yang disarankan atau direkomendasikan oleh Dr. Sunali Sharma, dokter gizi di Amandeep Hospitals India.

 

Minyak Canola

Minyak canola merupakan minyak nabati yang berasal dari biji tanaman Canola atau Brassica napus. Minyak ini kaya akan alpa-linolenic acid (ALA) yang merupakan salah satu jenis asam lemak omega-3 yang juga dapat ditemukan pada walnut atau kenari. “Penelitian yang dilakukan oleh Dr. David Jenkins dari University of Toronto menunjukkan kalau minyak canola membantu menurunkan kadar gula darah dan mengurangi kolesterol jahat pada orang-orang dengan diabetes tipe 2,” ungkap Dr. Sunali, seperti dikutip dari food.ndtv.com.

 

Baca juga: Banyak Penderita Diabetes di Indonesia Tidak Tahu Dirinya Mengidap Diabetes



Minyak Zaitun

Kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan minyak yang satu ini. Yup, minyak zaitun merupakan minyak yang ramah untuk jantung dan baik juga digunakan oleh para penderita diabetes. Minyak ini mengandung antioksidan yang dinamakan tyrosol. Tyrosol ini bekerja sebagai agen terapeutik untuk memperbaiki resistensi insulin dan diabetes. 

 

Minyak Wijen

Dari namanya, kita pasti sudah mengetahui dari mana minyak ini dibuat. Minyak ini kaya akan vitamin E dan antioksidan lainnya, seperti lignan. Kedua kandungan dalam minyak wijen ini memiliki manfaat penting bagi para penderita diabetes nih, Gengs. Penelitian pada 2016 yang dipublikasikan dalam American Journal of Medicine menunjukkan kalau kombinasi rice bran oil dengan minyak wijen baik untuk gula darah dan kolesterol pada orang-orang dengan diabetes tipe 2.





Minyak Kenari atau Walnut Oil

Minyak kenari mengandung asam lemak omega-3 yang merupakan lemak tak jenuh ganda, dan sangat baik untuk memelihara kesehatan jantung. Minyak ini membantu meningkatkan sensitivitas insulin pada penderita diabetes. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari Harvard School of Public Health menunjukkan kalau mengonsumsi atau menggunakan minyak kenari secara rutin memiliki hubungan terhadap risiko yang lebih rendah pada wanita dengan diabetes.

 

Baca juga: Mudahnya Mengelola Diabetes Melalui Aplikasi Teman Diabetes



Flaxseed Oil atau Minyak Biji Rami

Minyak yang satu ini bukan digunakan untuk menggoreng makanan, namun minyak ini sering kali ditambahkan ke dalam makanan tertentu atau ditambahkan setelah dimasak. Jika dihangatkan atau dimasak, minyak ini akan menghilangkan manfaat nutrisinya nih, Gengs.

 

Minyak biji rami mengandung sejenis serat yang dapat memperlambat pencernaan. Ini memungkinkan glukosa dari makanan untuk dicerna dan dilepaskan ke dalam darah lebih lambat dan mencegah lonjakan kadar gula darah secara tiba-tiba. Oleh karena itu, menggunakan minyak biji rami dapat membantu mengurangi resistensi insulin pada penderita diabetes.

 

Baca juga: Peringati Hari Diabetes Sedunia, Berikut Ini Fakta Diabetes dalam Angka!

 

Dokter gizi yang berpraktik di Amandeep Hospital India, Dr. Sunali Sharma juga mengungkapkan kalau Kamu dapat menggunakan minyak almond atau alpukat untuk makanan tertentu, seperti salad dan makanan yang dipanggang. Meski mengandung lemak sehat yang dapat mencegah obesitas, risiko diabetes, kolesterol dan trigliserida meningkat, namun kedua minyak tersebut tidak disarankan penggunaannya setiap hari nih, Gengs.

 

Jadi, apakah Kamu yang menderita diabetes sudah terbiasa menggunakan salah satu dari minyak di atas, Gengs? Minyak mana nih yang Kamu gunakan? Meski sudah menggunakan salah satu minyak di atas, namun Kamu juga perlu memperhatikan jumlah dan membatasi asupan karbohidrat dan gula yang berlebihan, ya! (TI/AY)