Masih banyak orang yang belum tahu bahwa orientasi seksual banyak macamnya. Seksualitas umumnya kerap dianggap sebagai identitas diri, mencerminkan perasaan, serta preferensi seksual setiap orang. Untuk mengetahui lebih dalam tentang jenis-jenis orientasi seksual, berikut penjelasan lengkapnya!

Baca juga: Fetisisme Seksual, Berbahayakah?

 

1. Orientasi Monoseksual

Orientasi monoseksual adalah istilah untuk orang-orang yang hanya tertarik pada satu gender atau jenis kelamin. Yang termasuk monoseksual adalah: 

  • Heteroseksual. Ini adalah istilah untuk orang-orang yang tertarik secara fisik, emosional, dan romantis dengan lawan jenisnya. Artinya, seorang wanita hanya menyukai pria, begitupun sebaliknya. Heteroseksual adalah jenis orientasi seksual yang paling umum ditemukan di tengah-tengah masyarakat.
  • Homoseksual. Homoseksual adalah istilah orientasi seksual untuk orang-orang yang tertarik secara fisik, romantis, dan emosional dengan sesama jenis. Pria yang hanya tertarik dengan pria lain biasanya disebut gay. Meskipun istilah gay juga bisa dipakai untuk semua jenis homoseksual, kebanyakan wanita yang menyukai sesama jenis lebih suka menyebut orientasi seksual mereka sebagai lesbian.

Baca juga: Mau Berhubungan Seks di Dalam Air? Ketahui Hal-Hal ini Dulu!

 

2. Orientasi Poliseksual 

Orientasi poliseksual adalah istilah untuk jenis seksualitas yang melibatkan banyak gender. Yang termasuk orientasi poliseksual adalah:

  • Biseksual. Biseksual, atau biasa disebut bi, adalah istilah untuk orang-orang yang tertarik dengan sesama dan lawan jenis. Namun, beberapa orang biseksual mengaku memiliki preferensi atas satu gender ketimbang gender lainnya. Misalnya, seorang wanita lebih sering merasa tertarik dengan sesama wanita meski terkadang ia juga tertarik secara seksual dengan pria. Saat ini, banyak orang yang menganggap mereka yang biseksual hanyalah orang-orang yang sedang berada dalam proses menuju homoseksualitas. Ditambah lagi, penelitian juga menunjukkan bahwa banyak orang homoseksual yang lebih memilih mengaku biseksual karena belum merasa nyaman mengakui identitas seksual mereka yang sesungguhnya. Padahal, orang-orang biseksual memang benar-benar ada dan memiliki identitas biseksual. Mereka terus merasa tertarik secara seksual dan romantis dengan sesama maupun lawan jenis.
  • Panseksual. Panseksualitas, atau biasa disebut omniseksual, adalah istilah untuk orang-orang yang tertarik dengan orang lain tanpa memandang identitas gender atau jenis kelamin orang tersebut. Identitas gender yang dimaksud bisa pria, wanita, transgender, atau lainnya. Namun, bukan berarti orang panseksual tertarik dengan setiap orang. Hanya saja, mereka tidak memiliki preferensi antara identitas gender atau jenis kelamin satu dengan yang lainnya.

Baca juga: Mengenal Panseksual, Orientasi Seksual Miley Cyrus

 

3. Orientasi Aseksual

Aseksual

Aseksual adalah istilah bagi orang-orang yang tidak memiliki ketertarikan secara seksual dengan gender atau jenis kelamin apapun. Orang aseksual pada umumnya tidak memiliki hasrat untuk terlibat dalam hubungan seks. Aseksualitas berbeda dengan disfungsi seksual, karena orang aseksual benar-benar tidak memiliki hasrat untuk berhubungan seks.

 

Penelitian menunjukkan bahwa aseksualitas dapat dideteksi dengan kurangnya perilaku seksual, kurangnya daya tarik seksual, atau kombinasi dari keduanya. Penelitian lain pada orang aseksual juga menunjukkan bahwa mereka sering kali setuju ketika pasangan mereka ketiks diajak berhubungan seks, namun tidak merasakan kenikmatan fisik atau emosional ketika berhubungan.

 

Meski orang aseksual tidak memiliki hasrat untuk berhubungan seks, mereka masih berkeinginan untuk memiliki hubungan romantis dengan orang lain, baik sesama atau lain jenis, tergantung preferensi mereka masing-masing. Selain itu, ada juga istilah gray-aseksual yang seringkali dikaitkan dengan aseksual. Gray-aseksual adalah orang yang yang merasa seksualitas mereka berada di antara area aseksual dan seksual.

 

Demiseksual

Demiseksual adalah istilah untuk orang yang tidak memiliki ketertarikan seksual dengan orang lain, kecuali jika mereka merasa terhubung secara emosional dengan orang tersebut. Hubungan emosional yang dimaksud bisa memiliki periode yang beragam, mulai dari hanya sebentar namun dengan kedekatan dan kekuatan yang intens, hingga pertemanan akrab selama bertahun-tahun. 

 

Kalau Kamu memiliki prinsip tidak ingin berhubungan seksual sebelum memiliki hubungan emosional dengan orang lain, jangan langsung menganggap diri sebagai demiseksual. Pasalnya, ada hal lain yang membedakan demiseksual. Orang seksual bisa memiliki ketertarikan seksual dengan siapa saja (selebriti, rekan kerja, dll), meskipun mereka tidak ingin berhubungan seksual sebelum benar-benar mengenal orang-orang tersebut.

 

Sementara itu, orang demiseksual sama sekali tidak memiliki ketertarikan seksual dengan siapapun, tanpa adanya ikatan emosional tertentu. Meskipun demiseksual memiliki karakteristik yang mirip dengan aseksual, ada perbedaan utama di antara keduanya. Orang demiseksual mampu memiliki ketertarikan atau hasrat untuk berhubungan seks meski hanya pada kondisi tertentu. Namun, orang aseksual sama sekali tidak memiliki ketertarikan seksual terlepas dari situasi apapun.

 

Aromantik

Aromantik adalah istilah bagi orang yang tidak memiliki ketertarikan atau hasrat romantis. Aromantik berbeda dengan aseksual, karena orang aseksual seringkali memiliki dan bisa merasakan hubungan romantis dengan pasangannya.

 

Seperti aseksual dan demiseksual, orang aromantik sering kali dianggap hanya belum menemukan pasangan hidup yang tepat. Padahal, aromantik merupakan salah satu jenis orientasi seksual. Kebanyakan orang aromantik lebih suka sendiri dan tidak memiliki ketertarikan untuk memiliki hubungan seksual maupun romantis dengan orang lain.

Baca juga: Hubungan Seksual Terasa Hambar? Coba Cara Ini!

 

Nah setelah membaca informasi di atas, tentunya Kamu menyadari bahwa topik tentang orientasi seksual itu sangatlah luas. Setiap orang bisa mengidentifikasi orientasi seksual apa yang dimiliki tergantung dengan apa yang mereka rasakan. Namun, ada pula orang yang memilih untuk tidak mengelompokkan orientasi seksual mereka. Tentu saja, keputusannya kembali pada preferensi setiap orang.