Selama ini, peneliti masih kesulitan menentukan kaitan antara stres dan penyakit kanker. Pasalnya, ada banyak hal yang memengaruhi perkembangan kanker, misalnya lingkungan (termasuk stres). faktor genetik, dan faktor lain yang belum diketahui.

 

Namun, para ahli di bidang psycho-oncology, yang fokus mendalami faktor sosial, psikologis, dan perilaku yang memengaruhi kanker, mengatakan bahwa stres memiliki dampak terhadap munculnya kanker ataupun penyembuhannya. Nah, supaya Geng Sehat paham lebih jauh tentang hubungan antara stres dan kanker, berikut penjelasan lengkapnya!

 

Baca juga: Stres Memperburuk Diabetes, Bagaimana Cara Menghindarinya?

 

Hubungan Antara Stres, Sistem Imun, dan Kanker

Kanker terjadi ketika sel dalam tubuh mengalami mutasi DNA. Sel-sel yang mengalami kerusakan genetik tidak bisa berfungsi normal sehingga tumbuh tidak terkontrol. Tidak hanya satu gen saja yang mengalami kerusakan, untuk merusak sebuah sel. Biasanya ada banyak gen mengalami kerusakan. 

 

Penyebab kerusakan gen sangat beragam dan tidak ada penyebab tunggal. Beberapa orang memiliki gen pemicu kanker yang diwariskan. Misalnya gen BRCA1, yang sudah terbukti berhubungan dengan banyak jenis kanker, termasuk kanker payudara dan ovarium. Artis Angelina Jolie sampai membuang kedua payudaranya karena ia memiliki mutasi gen BRCA1 ini.

 

Namun, kembali lagi bahwa gen bukan satu-satunya faktor penyebab kanker. Ada faktor lain yang berperan, terutama dari gaya hidup. Terlalu sering mengalami stres, merokok, kelebihan berat badan, dan terpapar bahan kimia berbahaya disbeut-sebut bisa meningkatkan risiko kanker.

 

Sebenarnya, dalam kondisi normal, tubuh memiliki mekanisme melawan kanker. Sel-sel yang tidak normal dan berpotensi menyebabkan kanker di masa depan akan dimatikan, dengan proses yang disebut "bunuh diri sel". Lagi-lagi karena ada banyak faktor proses alamiah yang merupakan bagian mekanisme pertahanan diri dari kankeer inipun, kadang tidak berjalan.

 

Sistem imun berperan penting dalam perkembangan sel kanker. Tugas sistem imun adalah selalu waspada dan siap untuk membunuh virus jahat atau sel-sel berbahaya yang bermutasi. Nah, di sinilah stres berperan. Saat tubuh sedang berada dalam stres berat, kerja sistem imun menurun. Menurut ahli, stres berat bisa mengganggu kerja sistem imun, sehingga menyebabkan Kamu menjadi lebih rentan terkena masalah apapun, mulai dari flu biasa hingga mutasi sel-sel yang tidak terkontrol.

 

Baca juga: Awas, Terjadi Kenaikan Jumlah Penderita Kanker dari Kalangan Milenial!

 

Hormon Stres Memicu Inflamasi yang Berhubungan dengan Kanker

Bagaimana mekanisme stres dapat melemahkan sistem imun? Saat Kamu mengalami stres kronik atau akut, tubuh dibanjiri oleh hormon stres, seperti epinefrin, norepinefrin, dan kortisol. Ketiga hormon tersebut bisa mengganggu respon sistem imun terhadap mutasi genetik pada sel-sel tubuh. 

 

Beberapa penelitian berhasil membuktikan hubungan antara stres, inflamasi (peradangan), dan kanker. Penelitian yang dipublikasikan di journal Frontiers in Oncology pada November 2017, menemukan bahwa pria yang terus menerus stres karena pekerjaan, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat sebelum usia 65 tahun. Penelitian ini memang dilakukan dengan melihat riwayat kesehatan hampir 2000 pria pekerja, berusia di bawah 75 tahun, yang didiagnosis kanker prostat. 

 

Selain itu, ada satu lagi cara hormon stres memicu kanker. Norepinefrin bisa berikatan dengan reseptor beta yang ada di permukaan beberapa sel tumor, dan menyebabkannya membelah diri. Hormon norepinefrin bisa mendukung kemampuan tumor untuk membentuk pembuluh darah batu. Data terbaru menunjukkan bahwa hormon stres juga bisa meningkatkan pertumbuhan saraf di area tumor.

 

 

Semakin Sering Stres Semakin Berisiko Kanker

Pada umumnya, orang yang mengalami stres berlebihan menjadi malas berolahraga dan cenderung mengonsumsi makanan tidak sehat. Rupanya, konsumsi makanan tidak sehat (gula dan lemak) juga bisa dipicu oleh hormon stres. Hal ini terbukti oleh penelitian. Data dari American Cancer Society menunjukkan, kelebihan berat badan atau obesitas menjadi penyebab sekitar 8% dari semua jenis kanker.  Stres berat juga membuat orang lari ke rokok dan alkohol. Keduanya mengandung zat yang bersifat karsinogenik.

 

 

Baca juga: Mau Pekerjaan Bebas Stres dan Gaji Tinggi? Ini Pilihannya!

 

Jika kita semua ingin sehat, mulailah dengan menghindari stres. Kita tidak bisa terhindar dari stres, yang membedakan adalah cara setiap orang mengatasinya. Kelola stres dengan benar, jangan berlarut-larut. Jika perlu konsultasikan dengan psikolog atau terapis tentang teknik menghilangkan stres. Jangan lupa sebisa mungkin jalani gaya hidup sehat.  (UH/AY)

 

10 Tanda Stres

Sumber:

Frontiers in Oncology. Perceived Workplace Stress Is Associated with an Increased Risk of Prostate Cancer before Age 65. November. 2017.

American Cancer Society. Does body weight affect cancer risk?. Januari. 2018.

Everyday Health. Does Stress Play a Role in Cancer?. Oktober. 2018.