Geng Sehat pasti pernah stres kan? Stres itu apa sih? Stres terjadi ketika ada suatu kejadian atau kondisi yang menyebabkan tubuh siaga dan berperilaku seolah-olah sedang diserang. Sumber stres dapat berupa fisik, seperti cedera atau penyakit. Bisa juga masalah mental, misalnya perselisihan dalam pernikahan, pekerjaan, kesehatan, atau keuangan. 

 

Ketika stres terjadi, tubuh bersiap untuk mengambil tindakan. Salah satu antisipasi tubuh menghadapi stres adalah dikeluarkannya banyak hormon. Jadi stres itu sebenarnya baik, karena membuat cadangan energi yang selama ini tersimpan, misalnya glukosa dan lemak, digunakan oleh sel untuk menghadapi stres. Sayangnya, pada orang dengan diabetes, respons terhadap stres tidak bekerja dengan baik. Hormon kortisol atau hormon stres, bekerja melawan insulin membuat insulin tidak mampu bekerja maksimal menyalurkan tambahan energi (gula) ke dalam sel. Gula atau glukosa tetap menumpuk di dalam darah.

 

Baca juga: Ternyata Stres dapat Menular, Lho!

Seberapa buruk dampak stres bagi orang dengan diabetes? Dan bagaimana mengendalikan stres agar tidak membawa dampak lebih lanjut pada Diabestfriend? Simak penjelasannya!

 

Dampak Stres pada Penderita Diabetes

Banyak sumber stres yang menjadi ancaman jangka panjang. Sebagai contoh, orang yang usai menjalani operasi besar. Dibutuhkan waktu hingga berbulan-bulan untuk pulih dari operasi. Maka stres selama masa pemulihan pun menjadi semakin panjang. Hormon stres yang seharusnya dirancang hanya untuk menghadapi bahaya jangka pendek, akan terus dilepaskan oleh tubuh, dan efeknya tidak baik. Itulah mengapa stres jangka panjang ini tidak bermanfaat tetapi justru merugikan.

 

Semakin panjang stres, terutama pada penderita diabetes, artinya kadar glukosa darah tetap tinggi. Selama hormon stres terus dilepaskan, maka kadar gula sulit turun. Pada penderita diabetes, stres dapat memengaruhi kadar glukosa darah dengan dua cara:

 

1. Penderita diabetes yang sedang stres mungkin tidak merawat diri mereka dengan baik. Mereka mungkin minum lebih banyak alkohol dan tidak lagi berolahraga. Mereka mungkin lupa, atau tidak punya waktu, untuk memeriksa kadar gula darah mereka dan mencoba lari dari stres dengan makan sembarangan.

 

2. Hormon stres juga dapat memengaruhi kadar glukosa darah secara langsung, lewat mekanisme yang sudah dijelaskan di atas.

 

Baca juga: Libatkan Pasangan Agar Diabetes Lebih Terkontrol

 


Cara Menentukan Stres Menaikkan Gula Darah

Sangat mudah untuk mengetahui apakah stres dapat memengaruhi kontrol glukosa Kamu. Sebelum melakukan cek gula darah, coba tuliskan tingkat stres Kamu antara skala 1 sampai 10. Kemudian tuliskan kadar glukosa Kamu di sebelahnya. Setelah satu atau dua minggu, cari polanya.

 

Menggambar grafik dapat membantu Kamu melihat kecenderungan apakah tingkat stres tinggi akan diikuti oleh kadar glukosa tinggi, dan sebaliknya. Dengan begitu Kamu sekarang tahu bahwa stres dapat memengaruhi pengendalian gula darah.

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Melakukan Cek Gula Darah?

 

Cara Merawat Orang Tua dengan Diabetes - Guesehat

 

Tips Mengurangi Stres

Karena efek stres berkepanjangan yang merugikan, maka sudah sewajarnya penderita diabetes tidak terlalu sering stres. Lakukan beberapa tips mengendalikan atau mencegah stres berikut:

 

1. Buat perubahan

Kamu tidak mungkin bisa menghilangkan tekanan hidup, namun Kamu bisa mensiasatinya. Jika Kamu selalu stres dengan kemacetan setiap hari, cobalah menemukan rute baru saat pergi dan pulang kantor. Jika pekerjaan membuat Kamu tertekan, ajukan transfer jika memungkinkan atau sampaikan kondisi Kamu ke atasan. Pilihan terakhir, Kamu mencari pekerjaan lain. 

Ada juga cara lain untuk melawan stres, misalnya mulai mengikuti program olahraga atau bergabung dengan tim olahraga, ikuti kursus melukis atau bergabunglah dengan klub dansa. Intinya mulailah mencoba hobi baru. Kamu juga bisa menjadi sukarelawan di rumah sakit atau kegiatan amal.

Baca juga: Bersepeda, Hobi Asyik Sekaligus Bikin Sehat 

 

2. Belajar relaksasi

Bagi orang dengan diabetes, mengendalikan stres dengan terapi relaksasi akan sangat membantu, terutama pada penderita diabetes tipe 2. Ada banyak cara untuk menenangkan diri:

Latihan pernapasan

Duduk atau berbaring dan luruskan kaki dan lengan Kamu. Tarik napas dalam-dalam. Kemudian dorong udara sebanyak yang Kamu bisa. Tarik napas dalam dan keluar lagi, kali ini lemaskan otot dengan sengaja saat bernapas. Terus bernafas dan rileks selama 5 hingga 20 menit setiap kali. Lakukan latihan pernapasan setidaknya sekali sehari.

Olahraga

Cara lain untuk merilekskan tubuh adalah dengan berolahraga. Cukup dengan memutar, meregangkan, dan mengguncang bagian-bagian tubuh Kamu. Agar latihan lebih menyenangkan, bergeraklah dengan musik.

Ganti pikiran negatif dengan yang baik

Setiap kali Kamu memiliki pikiran negatif, segera ubah pikiran yang membuat Kamu bahagia atau bangga. Menghapal lagu, puisi, berdoa atau membaca kutipan-kutipan kata bijak dapat menggantikan pikiran buruk.


Metode apa pun yang Kamu pilih, harus dilakukan terus menerus. Sama seperti latihan berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk mempelajari olahraga baru, dibutuhkan latihan untuk belajar relaksasi.

 

Baca juga: Sering Stres? Yuk, Coba 4 Aplikasi Meditasi Ini!


Berdamai dengan Diabetes

Beberapa sumber stres tidak akan pernah hilang, meskipun Kamu sudah melakukan segala cara. Memiliki diabetes adalah salah satunya. Meski begitu, ada cara untuk mengurangi tekanan hidup karena diabetes. 

Carilah dukungan dengan sesama penderita diabetes, atau keluarga dan teman-teman. Dengan begitu, Kamu tidak akan merasa sendirian. Ketika Kamu semakin stres dengan pengelolaan diabetes, jangan diam saja. Lakukan konseling dan berbicara dengan terapis. Di sini, Kamu dapat mempelajari cara-cara baru untuk mengubah perilaku. 

 

Baca juga: Ahli: Jenis Makanan untuk Penderita Diabetes tidak Perlu Dibedakan

 

Jika Kamu sulit menjalani diet, coba konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi, bagaimana mengatur pola makan tanpa menyulitkan. Atau jika Kamu tersiksa dengan jadwal minum obat, cobalah bicarakan dengan dokter apakah Kamu bisa menggunakan jenis antidiabetes lain yang lebih mudah mengatur jadwalnya. Kelola stres sedini mungkin sebelum diabetes mendatangkan komplikasi. Ketika komplikasi datang, akan lebih sulit lagi pengelolaan diabetes dan bukan tidak mungkin Kamu akan semakin jatuh dalam tekanan. (AY)

 

Sumber:

American Diabetes Association, diabetes.org. How Stress Affected Diabetes

Ontrackdiabetes.com, Reduce Stress to Help Your Diabetes