Geng Sehat ingat enggak, dulu saat masih SD sering melipat dan membuat kerajinan kertas menggunakan origami? Sebenarnya, origami adalah jenis kerajinan tangan kuno yang tidak hanya dilakukan oleh anak-anak, namun juga digunakan sebagai cara meningkatkan kesadaran dan ketenangan mental bagi segala usia.

 

Karena tanggal 11 November bertepatan dengan Hari Origami Sedunia, mari mengingat kembali sejarah origami, yuk! Kata origami berasal dari bahasa Jepang, yaitu oru yang artinya 'melipat', Sedangkan kata kami berarti 'kertas'. Asal mula aktivitas ini masih belum diketahui, namun jejaknya terlihat sejak beribu-ribu tahun lalu dan digunakan oleh para penganut agama Buddha untuk merayakan peringatan tertentu.

 

Origami yang sudah dimodernisasi dipopulerkan oleh Jepang dan Amerika Serikat lewat pameran karya Akira Yoshizawa, seniman Jepang yang dianggap sebagai ahli origami. Ia memopulerkan cara umum melipat berbagai macam origami.

 

Di Jepang dan beberapa negara, origami sudah menjadi kurikulum wajib anak sekolah untuk membantu mereka melatih kesabaran dan keterampilan spasial, serta meningkatkan memori dan konsentrasi. Lalu bagaimana origami bisa meningkatkan kesehatan mental? Berikut penjelasannya menurut Psychology Today.

Baca juga: Anak Pemarah? Ini Cara Ajarkan Mengendalikan Emosi
 

1. Melipat Origami Dapat Melepas Stres

Samuel Tsang, guru dan penulis buku The Book of Mindful Origami, mengatakan bahwa melipat origami bisa dilakukan oleh siapa saja. Menurut Tsang, origami menyatu dengan konsentrasi setiap orang. Setiap bentuk origami yang dibuat oleh seseorang memperlihatkan pertanyaan yang bersifat refleksi diri. Menurutnya, melipat origami bisa melepas stres dan mudah dilakukan di manapun dan oleh siapapun.

 

2. Origami Meningkatkan Kemampuan untuk Fokus

Penelitian menunjukkan bahwa origami bisa menjadi cara agar anak bisa meningkatkan kemampuan persepsi dan spasial, belajar matematika, memperbaiki ketangkasan dan koordinasi tangan serta mata, maupun meningkatkan konsentrasi.

 

Penelitian lain juga membuktikan bahwa origami meningkatkan visualisasi spasial dan kemampuan matematika anak SMP. Bahkan, origami bisa meningkatkan kemampuan menghitung anak yang memiliki masalah mental.

 

3. Origami Mengajarkan Tidak Ada yang Sempurna

Samuel Tsang mengatakan, origami adalah hobi yang menyatukan kedamaian, seni, sains, dan meditasi. Kalau Kamu seorang pemula, mungkin melihat model-model pelipatan origami sangatlah rumit. Namun, penting untuk mengesampingkan penilaian awal seperti itu. Berikan diri Kamu waktu untuk melatih diri. Oleh sebab itu, lebih baik belajar melipat origami dari model yang paling simpel, baru dilanjutkan ke model yang lebih sulit.

 

Layaknya latihan mental dan konsentrasi lainnya, seperti yoga atau meditasi, kuncinya adalah mengesampingkan perfeksionisme, kritikan terhadap diri sendiri, atau menghakimi diri. Tsang mengatakan, meskipun ia sudah lama belajar origami, model yang ia buat masih belum sempurna. Namun, itulah guna origami, mengajarkan bahwa tidak ada yang sempurna. Semua orang perlu menyadari dan menerima kekurangannya.

Baca juga: 6 Hal Sederhana untuk Menjaga Kesehatan Mental

 

4. Origami Menjadi Cara untuk Meditasi

Meditasi yang memfokuskan perhatian terhadap suatu hal sudah terbukti mampu menstabilkan pikiran dan meningkatkan ketenangan. Sebelum memutuskan untuk bermeditasi lewat origami, Kamu perlu terlebih dahulu mengerti cara melipatnya. Setelah mengetahui cara melipatnya, Kamu bisa melipat dengan pendekatan meditatif dan fokus. Hal ini bukan berarti Kamu harus melipat model origami yang paling rumit, namun memanfaatkan kegiatan ini untuk bermeditasi serta mencapai perspektif dan kesabaran.

 

5. Origami Dapat Meningkatkan Hubungan dengan Orang Terdekat

Origami bukan hanya sebuah aktivitas individual. Pada akhirnya, ketika sudah membuat karya origami, Kamu telah menghasilkan sesuatu yang bersifat personal. Karya tersebut bisa diberikan kepada orang yang Kamu sayangi, terutama anak. Menurut penelitian, model-model origami bisa meningkatkan imajinasi dan kebahagiaan anak-anak. 

 

Menurut penelitian, anak-anak tertarik melihat model-model origami karena merasa takjub melihat sebuah kertas bisa berubah bentuk menjadi berbagai macam hal. Bahkan, anak-anak menganggapnya sebagai sesuatu yang magis. Hal ini penting, karena sekarang semuanya serba teknologi. Bukan hanya visual yang penting, namun juga kemampuan mewujudkan sesuatu menggunakan tangan.

 Baca juga: Dukungan untuk Orang-Orang dengan Gangguan Mental

 

Sangat banyak bukan manfaat origami bagi kesehatan mental? Sebenarnya sangat mudah untuk meningkatkan kemampuan spasial dan mental diri sendiri maupun anak. Geng Sehat hanya perlu belajar teknik melipat origami. Aktivitas ini juga tidak akan membuat Kamu bosan. (UH/AS)