Kolang kaling adalah salah satu buah yang populer di bulan Ramadan. Orang Indonesia suka mengonsumsi kolang kaling dalam bentuk es buah saat berbuka puasa. Ternyata, selain menyegarkan untuk dikonsumsi, ada banyak manfaat kesehatan kolang kaling, lho.

 

Sebelum tahu manfaat kesehatan kolang kaling, Geng Sehat harus tahu kolang kalingdalam bahasa inggrisnya disebut palmyra fruit, yaitu biji buah aren.

 

Pohon aren banyak tumbuh di Asia Selatan dan Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Kolang kaling sendiri berbentuk lonjong, berwarna putih transparan, dan tidak memiliki rasa namun menjadi lezat jika dimasak dengan pemanis gula. 

 

Nah, Geng Sehat penasaran dengan manfaat kesehatan kolang kaling? Berikut penjelasannya!

 

Baca juga: Berikut Tips Berpuasa untuk Penderita Asma!

 

Manfaat Kesehatan Kolang Kaling

Kolang kaling adalah buah yang bernutrisi. Biji aren ini sangat kaya akan kandungan fosfor dan kalsium. Kolang kaling tidak mengandung lemak dan kaya akan protein. Berikut penjelasan lengkap tentang kandungan nutrisi kolang kaling:

Kandungan Nutrisi Kolang Kaling

(dalam porsi 100 gram dan mentah)
Nutrisi Jumlah
Air 77 gram
Protein 1 gram
Lemak 0 gram
Karbohidrat 21 gram
Serat 0 gram
Kalsium 9 miligram
Fosfor 33 miligram
Zat besi 0 miligram
Tiamin 0.04 gram
Riboflavin/Vitamin B 0.02 gram
Niacin 0.3 gram
Vitamin C 5 miligram

 

Baca juga: 7 Masalah Kesehatan Saat Puasa yang Perlu Kamu Waspadai

 

Karena kaya akan vitamin dan mineral, ada banyak manfaat kesehatan kolang kaling. Biji aren ini adalah pilihan makanan yang sehat untuk orang yang sedang menjalani diet atau orang yang memiliki diabetes.

 

Seperti yang dijelaskan di atas, biji aren ini kaya akan vitamin B dan C, zat besi, zinc, potasium, kalsium, fosfor, tiamin dan riboflavin. Jadi, tidak heran jika manfaat kesehatan kolang kaling sangat banyak. Berikut ragam manfaat tersebut:

 

1. Baik untuk kesehatan kulit

Kolang kaling adalah obat rumahan yang baik untuk mengatasi biang keringat. Aplikasikan satu potongan lapisan tipis kolang kaling pada bagian kulit yang mengalami biang keringat. Sensasi menenangkannya akan meredakan rasa gatal pada area tersebut.

 

Selain itu, kolang kaling juga efektif untuk meredakan cacar air dan mempercepat penyembuhannya. Inilah mengapa salah satu manfaat kesehatan kolang kaling adalah untuk kulit.

 

Apalagi, kolang kaling juga dinilai bisa meredakan masalah inflamasi kulit, seperti iritasi akibat terpapar panas. Ada pula masker wajah yang terbuat dari kolang kaling untuk kulit wajah yang sensitif.

 

Manfaat kesehatan kolang kaling lain yang berhubungan dengan kulit adalah untuk mengobati dermatitis. Selain itu, kolang kaling juga aman digunakan untuk bayi dan anak-anak.

 

2. Mengatasi gangguan lambung

Kolang kaling juga bisa mengatasi sensasi terbakar pada lambung. Selain itu, di musim panas, kolang kaling juga bisa dikonsumsi untuk menjaga agar tubuh tetap terhidrasi.

 

Biji aren ini mengembalikan mineral dan nutrisi yang hilang dan mencegah rasa sakit saat buang air kecil serta kelelahan. Kolang kaling juga digunakan untuk meredakan masalah pencernaan.

 

Kolang kaling juga sering digunakan sebagai laxative. Jadi, tidak heran jika salah satu manfaat kesehatan kolang kaling adalah untuk mengatasi masalah lambung dan pencernaan.

 

3. Pilihan makanan yang sehat untuk diet

Kolang kaling adalah pilihan buah yang baik untuk orang yang sedang menjalani diet menurunkan berat badan. Kolang kaling juga mencegah malnutrisi pada anak-anak maupun orang dewasa.

 

4. Obat berbagai masalah kesehatan ringan

Kolang kaling memiliki kandungan anti-inflamasi dan antioksidan. Biji aren ini bisa mengatasi inflamasi kulit ringan. Selain itu, kolang kaling juga bisa digunakan untuk meredakan demam dan mual. 

 

Baca juga: Inilah Aturan Minum Teh saat Sahur dan Berbuka Puasa

 

Wah, ternyata manfaat kesehatan kolang kalin sangat banyak ya, Gengs. Sekarang, setiap membuat es buah untuk buka puasa, pastikan Geng Sehat memasukkan kolang kaling ke dalamnya, ya! (AY)

 

Sumber:

Med India. Health Benefits of Palmyra Fruit. Agustus. 2015.