Banyak orang yang mengatakan bahwa penggunaan bahan alami sebagai masker wajah itu sangat baik. Namun, ternyata ada beberapa bahan alami yang berbahaya untuk kulit wajah, lho.

 

Hal ini terutama berlaku untuk masker wajah dari bahan alami yang masih mentah dibandingkan yang sudah diolah. Risiko yang bisa terjadi mulai dari kulit serasa terbakar hingga meradang dan infeksi. Jadi, tidak semua bahan alami itu aman, karena faktanya ada yang berbahaya untuk kulit wajah.

 

Sebelum memutuskan menggunakan masker wajah alami, pelajari dulu manfaat dan bahayanya. Jangan sembarang percaya informasi yang belum terbukti kebenarannya. Sangat banyak informasi yang mengklaim beberapa masker alami bisa mengecilkan pori-pori wajah ataupun menghilangkan jerawat. 

 

Baca juga: Cek Masker yang Tepat bagi Jenis Kulit Wajah Kamu, yuk!

 

Bahan Alami yang Berbahaya untuk Kulit Wajah

Untuk lebih jelasnya, berikut 5 bahan alami yang berbahaya untuk kulit wajah: 

 

1. Putih telur

Sangat praktis ya, menyisakan sedikit putih telur ketika Kamu sedang membuat telur untuk sarapan. Kemudian, sisa putih telur tersebut Kamu gunakan sebagai masker untuk mengecilan pori-pori dan memperhalus kulit. 

 

Beberapa produk perawatan kulit menyatakan putih telur bisa mengecilkan pori-pori dan memperhalus kulit. Tetapi tentu saja produk tersebut sudah diolah secara modern. Sedangkan putih telur mentah yang digunakan langsung, bisa saja terkontaminasi bakteri Salmonella.

 

Dari wajah, putih telur yang sudah terkontaminasi Salmonella tersebut tidak sengaja masuk ke mulut, maka Kamu memiliki risiko terkena infeksi saluran pencernaan seperti tifus. Salmonella juga bisa masuk ke darah melalui luka kecil di wajah.

 

Inilah mengapa putih telur bisa menjadi bahan alami yang berbahaya untuk kulit wajah. Risiko terinfeksi Salmonella dari putih telur bisa dikurangi dengan menggunakan telur yang sudah dipasteurisasi. Namun, Kamu tetap perlu berhati-hati, karena putih telur tetap memiliki risiko menjadi bahan alami yang berbahaya untuk kulit.

 

2. Jus lemon atau jeruk nipis

Katanya sih, air lemon atau jeruk nipis yang dioleskan pada bekas jerawat, kondisi hiperpigmentasi, ataupun jerawat itu sendiri bisa meredakan dan mencerahkan noda dan kondisi kulit. Padahal, penggunaan buah jeruk pada kulit bisa menyebabkan luka bakar derajat 2.

 

Lemon dan jeruk nipis mengandung psoralen yang bisa menyebabkan reaksi fototoksik pada kulit ketika terpapat cahaya UV. Itu artinya, noda bekas jerawat di wajah bukannya hilang malah menjadi melepuhnya.

 

Luka bakar atau lepuhan (fitofotodermatitis) tersebut biasanya muncul 1 - 3 hari setelah terpapar cahaya matahari, dan bisa bertahan hingga berbulan-bulan. Inilah mengapa jus lemon ataupun jeruk nipis bisa menjadi bahan alami yang berbahaya untuk kulit wajah.

 

Baca juga: Menghilangkan Mata Panda Tanpa Masker
 

3. Kayu manis

Banyak orang yang mengatakan bahwa masker wajah kayu manis alami memiliki efek membersihkan dan menjernihkan kulit wajah. Padahal, kayu manis alami bisa menimbulkan risiko tertentu pada kulit wajah.

 

Penggunan kayu manis secara alami pada kulit wajah bisa menyebabkan kemerahan pada kulit ataupun mengalami luka bakar. Meskipun kayu manis memiliki manfaat antimikroba yang bisa digunakan untuk menyembuhkan luka, bahan alami ini juga bisa memicu alergi.

 

Meskipun Kamu tidak memiliki alergi kayu manis, bisa saja kulit Kamu sensitif terhadap bahan alami ini. Inilah mengapa kayu manis bisa menjadi bahan alami yang berbahaya untuk kulit. 

 

4. ASI

Ya, banyak informasi beredar tentang khasiat ASI sebagai masker wajah untuk mengobati jerawat. ASI mengandung asam laktat dan asam laurat yang memiliki efek menyembuhkan luka dan sebagai antimikroba. 

 

Namun, penggunaan ASI sebagai masker wajah bisa menyebabkan iritasi. Risiko yang paling serius adalah, karena ASI adalah cairan tubuh yang bisa menularkan penyakit, maka Kamu bisa terkena infeksi bakteri, khususnya jika ASI-nya dari orang lain. Inilah mengapa ASI bisa menjadi bahan alami yang berbahaya untuk kulit wajah.

 

5. Cuka sari apel

Cuka sari apel juga disebutkan bisa menjadi bahan DIY untuk kulit wajah. Menurut informasi yang beredar, cuka sari apel membantu mengobati jerawat dan menyamarkan bekas jerawat.

 

Namun, menggunakan cuka sari apel sebagai masker bisa menimbulkan rasa perih selain aromanya yan sangat menyengat. Selain itu, cuka sari apel juga dilarang untuk jenis kulit sensitif karena memiliki kadar asam tinggi. 

 

Mengoleskan cuka sari apel pada jerawat terbuka juga menimbulkan risiko iritasi dan luka bakar. Oleh sebab itu, cuka sari apel bisa menjadi bahan alami yang berbahaya untuk kulit wajah. Berhati-hatilah dalam menggunakannya.

 

Baca juga: Sudah Tepatkah Kamu Memilih Masker?
 

Setiap orang pasti ingin menemukan solusi DIY untuk masalah kulitnya masing-masing, namun sebaiknya hindari beberapa bahan alami yang tidak baik digunakan untuk wajah dalam keadaan mentah.

 

Jika bahan alami terbukti bisa mencerahkan wajah, mengobati iritasi ataupun jerawat, sebaiknya gunakan yang kebersihannya telah terjamin, ataupun sudah dalam bentuk produk perawatan wajah. Dengan begitu, kualitas dan keamanannya terjamin. (UH/AY)

 

 

Sumber:

American Academy of Ophthalmology. Causative Agents

Connolly M. Chemical Burn From Cinnamon Oil. Juni 2017.

Canadian Journal of Infectious Diseases. A Tropical Skin Eruption. 2002.

Health Line. Lemon Juice to ACV: DIY Ingredients That Harm Your Skin Over Time. Maret 2019.