Tidak bisa tidur bisa menjadi pertanda adanya penyakit yang tersembunyi. Stres akibat penyakit kronis juga bisa menyebabkan insomnia dan kelelahan di siang hari. Kondisi-kondisi umum yang sering kali dikaitkan dengan masalah tidur adalah heartburn, diabetes, kardiovaskular, penyakit muskuloskeletol, penyakit ginjal, penyakit mental, penyakit neurologis, masalah pernapasan, dan penyakit tiroid. Berikut penjelasannya!

Baca juga: 7 Kebiasaan Sehat Sebelum Tidur

 

Heartburn

Posisi tidur biasanya akan memperparah gejala heartburn, yaitu kondisi yang disebabkan oleh naiknya asam lambung ke esofagus. Oleh sebab itu, heartburn bisa menjadi penyebab Kamu tidak bisa tidur. Kamu bisa menghindarinya dengan tidak mengonsumsi makanan berlemak, kopi, dan alkohol di malam hari.

 

Diabetes

Diabetes adalah penyakit umum kronis yang menyebabkan kadar gula darah naik. Kondisi tersebut terjadi ketika sel-sel Kamu tidak memberi respons pada insulin dengan baik. Penderita diabetes yang kadar gula darahnya tidak terkontrol dengan baik bisa merasakan gejala tidak bisa tidur, seperti:

  • Keringat malam.
  • Selalu ingin buang air kecil.
  • Gejala hipoglikemia (gula darah rendah).

Kalau diabetes telah merusak saraf di kaki, Kamu bisa merasakan nyeri di malam hari yang juga mengganggu tidur.

 

Gagal Jantung

Gagal jantung adalah kondisi fungsi jantung untuk memompa atau melakukan sirkulasi darah berkurang. Gagal jantung bisa menyebabkan penumpukan cairan di dalam paru-paru dan jaringan. Penderita gagal jantung sering terbangun di malam hari karena kehabisan napas, yang diakibatkan oleh penumpukan cairan tubuh di sekitar paru-paru saat mereka tidur.

 

Pria yang menderita gagal jantung juga memiliki apnea tidur, yaitu masalah pernapasan yang membuat penderitanya tidak bisa tidur di malam hari dan memperparah gagal jantung. Bahkan, apnea tidur bisa menyebabkan serangan jantung saat tidur.

 

Penyakit Muskuloskeletal

Penyakit ini bisa membuat penderitanya sulit tidur. Selain itu, pengobatan yang mengandung steroid bisa menyebabkan insomnia. Untuk mencegahnya, Kamu bisa mengonsumsi aspirin atau obat nonstreoid antiinflamasi untuk meredakan rasa sakit pada sendi sebelum tidur. Orang yang menderita fibromyalgia, penyakit yang menyebabkan rasa sakit pada ligamen, juga sering terganggu tidurnya akibat rasa nyeri yang dirasakan.

Baca juga: 4 Faktor yang Mempengaruhi Tidur Anda

 

Penyakit Ginjal

Orang yang memiliki penyakit ginjal, ginjalnya akan rusak hingga tidak bisa melakukan filterilisasi cairan, mengeluarkan racun, dan menjaga keseimbangan cairan tubuh. Penyakit ginjal bisa menyebabkan penumpukan zat-zat di darah dan menyebabkan insomnia. Orang yang melakukan dialisis atau cuci darah dan transplantasi ginjal juga sering kali tidak bisa tidur di malam hari.

 

Nokturia

Nokturia adalah kondisi seseorang selalu ingin buang air kecil di malam hari hingga tidak bisa tidur. Kondisi ini adalah penyebab kurang tidur yang paling umum terjadi, terutama pada orang dewasa. Pada nokturia ringan, penderitanya hanya bangun sekitar 2 kali di malam hari. Pada kasus yang lebih parah, seseorang bisa bangun hingga 6 kali.

 

Nokturia bisa disebabkan oleh faktor umur. Namun ada penyebab lain, seperti kondisi medis (gagal jantung, diabetes, infeksi saluran kemih, pembesaran prostat, gagal hati, sclerosis, apnea tidur), obat-obatan (terutama diuretik), dan asupan cairan yang berlebihan setelah makan malam.

 

Penyakit Tiroid

Kelenjar tiroid yang terlalu aktif bisa menyebabkan masalah tidur. Penyakit ini bisa menstimulasi sistem saraf terlalu berlebihan, sehingga membuat penderitanya sulit tidur. Penyebabnya bisa akibat keringat yang terlalu berlebihan. Karena fungsi tiroid memengaruhi setiap organ dan sistem di tubuh, gejala lainnya bisa beragam dan terkadang sulit untuk dirasakan. Untuk mengecek fungsi tiroid, biasanya dokter akan melakukan tes darah yang simpel.

 

Masalah Pernapasan

Perubahan yang berhubungan dengan siklus sirkadian pada otot bisa menyebabkan saluran udara menyempit di malam hari. Hal tersebut meningkatkan risiko serangan asma nokturnal, sehingga penderitanya tidak bisa tidur.

 

Kesulitan bernapas karena ketakutan akibat serangan asma tersebut bisa menyebabkan penderitanya semakin sulit untuk tidur. Obat steroid atau jenis lain untuk mengobati pernapasan juga memiliki efek stimulasi yang sama, dan hampir mirip dengan kafein, sehingga penderitanya semakin tidak bisa tidur. Selain itu, penderita emfisema atau bronkitis juga bisa mengalami kesulitan untuk tidur karena produksi dahak yang berlebihan, kesulitan bernapas, dan batuk-batuk.

Baca juga: Penyebab Ketindihan Saat Tidur

 

Sulit tidur adalah kondisi yang berbahaya bagi kesehatan tubuh Kamu. Apalagi kalau disertai dengan beberapa gejala lainnya. Kalau Kamu tidak bisa tidur hingga berhari-hari, segeralah periksakan ke dokter untuk menemukan penyebabnya.