Ratusan Ibu Rumah Tangga di Bandung Terinfeksi HIV, Begini Gejala HIV pada Wanita!
Ratusan ibu rumah tangga di Bandung dilaporkan terinfeksi HIV, begini gejala HIV pada wanita, Mums!
Nama Paten :
Viread
(http://pionas.pom.go.id/monografi/tenofovir-disoproksil-fumarat)
Tenofovir adalah obat yang digunakan untuk mengobati HIV, virus yang menyebabkan AIDS (penurunan sistem imun). Namun, tenofovir tidak dapat menyembuhkan HIV/AIDS. Obat ini juga bisa digunakan untuk mengatasi hepatitis B kronis. (https://www.drugs.com/mtm/tenofovir.html)
Tenofovir merupakan antivirus yang bekerja dengan cara mencegah HIV (human immunodeficiency virus). Obat ini juga menangkal virus hepatitis B yang bertambah banyak dalam tubuh penderitanya. (https://www.drugs.com/mtm/tenofovir.html)
Setiap obat pasti memiliki efek samping yang tidak diinginkan. Untuk tenofovir, obat ini dapat meningkatkan risiko beberapa infeksi dan gangguan autoimun. Segera hubungi dokter kalau Kamu mengalami gejala efek samping seperti nyeri dada, luka pada daerah vital (alat kelamin), tekanan darah tinggi, susah berbicara, nyeri punggung, impotensi, dan perubahan periode menstruasi. Efek samping yang umum terjadi di antaranya mual dan muntah, diare, nyeri perut, demam, batuk, sakit kepala, sakit punggung, lelah, mood yang menurun, insomnia, ruam, serta perubahan bentuk tubuh.
(https://www.drugs.com/mtm/tenofovir.html)
Gunakan tenofovir sesuai dengan instruksi dokter. Jangan gunakan terlalu banyak atau berhenti menggunakannya jika tidak memperoleh izin dokter. Pasalnya, penggunaan berlebihan dari obat ini dapat meningkatkan risiko efek samping dan masalah lainnya. Gunakan tenofovir secara rutin pada waktu yang bersamaan. Beberapa jenis obat ini harus digunakan bersamaan dengan makanan. Untuk wanita hamil, harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunaan tenofovir. Obat ini juga bisa terserap ke dalam ASI dan membahayakan bayi, sehingga wanita menyusui juga harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya. Simpan tenofovir dalam suhu kamar, hindari lembap dan panas.
(https://www.drugs.com/mtm/tenofovir.html)
Dosis tenofovir pada setiap pasien bisa berbeda-beda. Ikuti instruksi dokter dan label obat. Informasi berikut menjelaskan tentang dosis rata-rata dari obat ini. Kalau dosis yang sudah diberikan dokter kepada Kamu berbeda, jangan mengubahnya kecuali jika dokter yang memerintahkan.
Jumlah dosis tenofovir yang diberikan tergantung dari kekuatan obat. Selain itu, jumlah dosis yang Kamu gunakan setiap hari, jarak waktu antara penggunaan obat, dan seberapa lama obat harus digunakan tergantung dari masalah medis yang dialami.
Dalam bentuk oral untuk orang dewasa, dosisnya 300 mg sebanyak 1 kali sehari.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/tenofovir/)
Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius. Informasi ini tidak mencakup semua interaksi obat terhadap tenofovir. Menggunakan obat ini dengan obat tertentu biasanya tidak direkomendasikan, tetapi bisa saja dibutuhkan pada beberapa kasus. Kalau dokter memberikan dua obat secara bersamaan, biasanya dosis salah satu obat diubah atau frekuensi penggunaannya yang diubah, supaya kedua obat bisa bekerja dengan baik.
1) Tenofovir menurunkan konsentrasi plasma dari atazanavir dan meningkatkan konsentrasi plasma dari tenofovir ketika digunakan bersamaan.
2) Tenofovir dapat meningkatkan konsentrasi jika digunakan dengan ritonavir-boosted lopinavir.
3) Tenofovir meningkatkan konsentrasi plasma dari didanosine.
4) Tenofovir meningkatkan risiko nefrotoksik dengan obat yang menurunkan fungsi ginjal (cidofovir, aciclovir, valaciclovir, aminoglikosida, NSAID dosis tinggi).
5) Tenofovir meningkatkan efek dari adefovir.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/tenofovir/)
Direktori