Asam Lambung Ibu Hamil Naik, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Keluhan ibu hamil bermacam-macam sekali. Ada banyak faktor penyebab ibu hamil mengalami kenaikan asam lambung, bukan hanya faktor makanan. Bagaimana mengatasinya?
Nama Paten :
aciblock, acran, anitid, biotidine, chopintac, chopintac forte, conranin, curadyn, doranit, fasotrin, fordin, gasela, gastridin, getidin, graseric, hexer, hufadine, indoran, linmaag, merzatidine, novaxidin, omeranin, radin, ranal, ranicho, ranifin, ranitidine, ranihexal, ranin, ranivel, ranoxin, rantag, raniticid, rantin, ratan, ratinal, renatac, rinadin, titan, tricker, tyran, ulceranin, wiacid, zantac, zantadin, zantifar, zenti
Ranitidin merupakan obat yang digunakan untuk mengobati dan mencegah luka pada lambung dan usus. Obat ini juga dapat digunakan apabila lambung memproduksi asam berlebihan seperti pada sindrom Zollinger-Ellison. Ranitidin dapat mengatasi GERD yakni kondisi dimana asam dari lambung naik ke esofagus
Ranitidin bekerja dengan menghambat produksi histamin 2 sehingga mengurangi produksi jumlah asam dalam lambung.
Hampir sama seperti kebanyakan jenis obat, obat ini juga dapat memiliki beberapa efek samping saat digunakan. Kamu mungkin mengalami efek samping yang ditandai dengan sakit kepala biasa hingga berat, pusing, insomnia, penurunan gairah seks, pembengkakan dada pada lelaku, mual muntah, nyeri perut, diare, dan konstipasi saat menggunakan obat ini.
Meski begitu, perlu diingat bahwa tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Mungkin Kamu akan mengalami salah satu, beberapa, atau efek samping lain yang tidak disebutkan. Jika Kamu merasakan hal yang tidak wajar setelah menggunakan atau mengonsumsi obat ini, segeralah berkonsultasi pada dokter atau apoteker mengenai panduan dalam penggunaan obat ini.
Kamu yang menggunakan obat ini, perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Ikuti semua aturan sesuai dengan anjuran dokter atau pakai sesuai yang tertera pada label.
2. Untuk bentuk tablet effervescent, jangan dikunyah atau dirusak, rendamlah pada 25 mg ranitidin dalam 1 sendok air sebelum mengembang.
3. Simpan dalam suhu kamar, hindari lembab, panas dan cahaya
Sebelum menggunakan obat ini, perlu Kamu ketahui kalau dosis yang dianjurkan oleh dokter merupakan dosis terbaik karena dokter memberikan obat sesuai dengan kondisi kesehatan dan tingkat keparahan penyakit. Adapun dosis yang umum diberikan melalui oral:
1. Untuk mengobati luka di usus dan lambung yang ringan, dosis awalnya 300 mg sebelum tidur atau 150 mg 2xsehari selama 4-8 minggu. Dosis pemeliharaan 150 mg sebelum tidur. Dosis maksimal 300 mg 2 kali sehari.
2. Untuk luka akibat obat NSAID, dosisnya 150 mg 2 kali sehari atau 300 mg sebelum tidur selama 8-12 minggu. Untuk pencegahan 150 mg 2 kali sehari.
3. Untuk infeksi bakteri H.pylori, dosisnya 300 mg sebelum tidur atau 150 mg 2 kali sehari dengan amoksisilin dan metronidazole selama 2 minggu
4. Mengobati GERD, diberikan dosis 300 mg sebelum tidur atau 150 mg 2 kali sehari selama 8 minggu. Untuk nyeri hebat 150 mg 4 kali sehari selama 12 minggu.
5. Untuk mengobati erosi esofagus, dosisnya 150 mg 4 kali sehari. Dosis pemeliharaan 150 mg 2 kali sehari.
6. Untuk mengatasi sekresi asam lambung berlebihan, dosisnya 150 mg 2-3 kali sehari, dosis maksimal 6 g/hari.
7. Untuk pencegahan penyerapan asam saat anestesi, dosisnya 150 mg 2 jam sebelum diinduksi anestesi atau yang sering diiplih 150 mg di sore hari sebelumnya.
8. Untuk mengobati dispepsia (maag) kronik, dosisnya 150 mg 2 kali sehari selama 6 minggu.
9. Untuk mengatasi gejala maag jangka pendek, dosisnya 75 mg 4 kali sehari jika dibutuhkan. Dosis maksimum 2 minggu gunakan pada waktu yang sama.
Jika ranitidin diberikan melalui intravena, dosisnya ialah:
1. Untuk mengatasi sekresi asam berlebihan, dosis awalnya 1 mg/kg/jam dapat ditingkatkan 0.5 mg/kg/jam setelah 4 jam jika dibutuhkan.
2. Untuk mengobati luka lambung, dosisnya 50 mg via injeksi lambat lalu 0.1240.25 mg/kg/jam via infus lalu ganti per oral 150 mg 2 kali sehari.
Sedangkan, jika ranitidin diberikan melalui intravena atau intramuskular dosisnya ialah:
1. Untuk pencegahan penyerapan asam saat anastesi, dosisnya 50 mg 45-60 menit sebelum menggunakan anestesi.
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Oleh karena itu, yang perlu Kamu ingat ialah untuk tidak memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat tanpa persetujuan atau anjuran dokter.
1. Ranitidin akan terserap lebih lama dan meningkat jumlahnya dalam darah apabila diberikan bersama propantheline bromida.
2. Obat ini menghambat metabolisme dari obat antikoagulan kumarin, teofilin, diazepam dan propanolol.
3. Ranitidin akan mengubah waktu penyerapan obat ketokonazol, midazolam, glipizid.
4. Obat ini dapat menurunkan jumlah antasida dalam darah.
Sumber:
pionas.pom.go.id Ranitidin
mims.com Ranitidine
drugs.com Ranitidine
Direktori