Lithium

Lithium Obat Apa?

Nama Paten :

Frimania (MIMS petunjuk konsultasi Ed. 17)

Penggunaan

Lithium digunakan untuk mengobati penyakit bipolar (perubahan suasana hati secara drastis), mania, dan depresi. Gejala yang timbul seperti hiperaktif, bicara terburu-buru, gangguan tidur, agresif, dan emosi tidak stabil.

 

Baca juga: Deretan Selebriti Hollywood Ini Mengalami Bipolar Disorder!

 

Sumber: (https://www.drugs.com/lithium.html)

Cara Kerja Obat

Lithium memengaruhi aliran ion natrium melalui sel saraf dan sel otot di dalam tubuh.

 

Sumber: (https://www.drugs.com/lithium.html)

Efek Samping

Ada beberapa efek sampindari obat lithium yang perlu diperhatikan nih, yaitu:
1) Efek samping yang umum terjadi: kebingungan, ingatan yang buruk, kurangnya kesadaran, pingsan, detak jantung cepat atau lambat, sering buang air kecil, peningkatan rasa haus, kekakuan lengan atau kaki, pernapasan bermasalah (terutama selama kerja keras atau olahraga), kelelahan atau kelemahan yang tidak biasa, serta penambahan berat badan.
2) Efek samping yang jarang terjadi: pusing, sakit kepala, sakit mata, telinga berdengung, serta masalah penglihatan.
3) Efek samping yang kejadiannya tidak diketahui: kulit kering dan kasar, denyut nadi dan detak jantung yang tidak teratur, rambut rontok, suara serak, kepala ringan, depresi mental, sesak napas, pembengkakan kaki atau tungkai bawah, serta pembengkakan leher.

 

Baca juga: Mengenal Istilah Kesehatan Mental
 

Sumber: (https://www.drugs.com/sfx/lithium-side-effects.html)

Pemakaian Obat

Pemberian obat lithium pada pengidap bipolar harus dilakukan secara tepat sesuai anjuran dokter. Jangan meminum obat dengan dosis lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang direkomendasikan.

Jangan menghancurkan, mengunyah, atau membelah tablet lithium. Minumlah secara utuh. Konsultasikan ke dokter jika mengalami demam, muntah, diare, dan berkeringat berlebihan setelah mengonsumsi obat ini. Minum air lebih banyak untuk mencegah terjadinya dehidrasi.

Saat menggunakan lithium, pengidap bipolar mungkin perlu melakukan tes darah. Jika hendak melakukan operasi, beri tahu tenaga medis bahwa sedang mengonsumsi obat ini. Jangan gunakan lithium saat sedang hamil tanpa pengawasan dokter. Terakhir, simpan obat pada suhu ruang serta jauhkan dari lembap dan panas.

 

Baca juga: Penderita Skizofrenia Jangan Dikucilkan!
 

Sumber: (https://www.drugs.com/lithium.html)

Dosis

Pada terapi gangguan bipolar, mania, dan depresi, pemberian dosis obat lithium tergantung pada bentuk sediaan obat.
-Camcolit® tab: Dosis awal untuk terapi sebesar 1-1,5 gr/hari; dosis untuk pencegahan sebesar 300-400 mg/hari.
-Priadel® tab: Dosis awal terapi dan pencegahan sebesar 0,4-1,2 gr/hari dalam 1-2 dosis terpisah.
-Priadel® syrup: Dosis awal terapi dan pencegahan sebesar 1,04-3,12 gr/hari dalam 2 dosis terpisah.
-Liskonum® tab: Dosis awal terapi sebesar 450-675 mg 2 kali sehari. Dosis untuk pencegahan sebesar 450 mg 2 kali sehari.

 

Sumber: (https://www.mims.com/indonesia/drug/info/lithium/?type=brief&mtype=generic)

Interaksi

Sebaiknya hindari penggunaan lithium bersamaan dengan beberapa obat berikut karena dapat menimbulkan interaksi dalam tubuh.
1) Lithium dapat meningkatkan kadar serum jika dikonsumsi bersamaan dengan obat carbonic anhydrase inhibitor, chlorpromazine, theophylline, dan urea.
2) Lithium dapat menyebabkan hipotiroid (kekurangan hormon tiroid) jika dikonsumsi dengan garam iodin.
3) Keracunan lithium meningkat ketika obat ini dikonsumsi bersamaan dengan ACE inhibitors, angiotensin receptor antagonists, loop diuretics, metronidazole, dan phenytoin.
4) Dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf bila dikonsumsi bersamaan dengan carbamazepine, calcium-channel blockers, haloperidol, methyldopa, phenothiazines, SSRIs, dan TCAs.
5) Lithium dapat meningkatkan kadar serum jika digunakan bersamaan dengan obat COX-2 inhibitors, NSAIDs (kecuali sulindac, aspirin), tetracyclines, dan diuretik thiazide.
6) Meningkatkan risiko terkena sindrom serotonin bila lithium digunakan bersamaan dengan sibutramine.
7) Jika lithium digunakan bersamaan dengan MAOIs, dapat menyebabkan hipereksia (demam yang sangat tinggi).

 

Sumber: (https://www.mims.com/indonesia/drug/info/lithium/?type=brief&mtype=generic)

 

Rekomendasi Artikel

Anak Remaja Merasa Gemuk, Apa yang Perlu Mums Lakukan?

Anak Remaja Merasa Gemuk, Apa yang Perlu Mums Lakukan?

Masalah body image cukup banyak dialami remaja, khususnya remaja perempuan. Lalu, apa sih yang bisa Mums lakukan kalau anak remaja merasa gemuk? Berikut penjelasannya!

Uliya Helmi Ali

30 April 2024

Kenali 13 Gejala Depresi pada Remaja

Kenali 13 Gejala Depresi pada Remaja

Depresi tidak hanya dialami orang dewasa saja. Remaja adalah kelompok yang rentan mengalami depresi. Ketahui berbagai gejala depresi yang dialami remaja di sini.

Ella Nurlaila

25 April 2024

Penderita Diabetes Berisiko Depresi Hingga 2-3 Kali Lipat

Penderita Diabetes Berisiko Depresi Hingga 2-3 Kali Lipat

Data menunjukkan, penderita diabetes 2 hingga 3 kali lebih mungkin mengalami depresi dibandingkan orang tanpa diabetes.

Ana Yuliastanti

23 February 2024

Sakit Fisik tanpa Penyebab Jelas, Bisa Jadi Kamu Depresi

Sakit Fisik tanpa Penyebab Jelas, Bisa Jadi Kamu Depresi

Tanpa sepengetahuan banyak orang, penyakit atau rasa sakit pada fisik yang mereka rasakan disebabkan oleh depresi. Apa saja gejala fisik yang berkaitan dengan depresi?

Ana Yuliastanti

19 August 2022

Enggak Harus Vacation, Berikut 6 Aktivitas Self Healing di Rumah

Enggak Harus Vacation, Berikut 6 Aktivitas Self Healing di Rumah

  Apakah kamu baru saja mengalami masalah yang menguras emosi? Nah, sekarang lagi trend istilah slef healing. Tak usah jauh-jauh lakukan self healing di rumah saja.

Eka Amira

09 March 2022

Waspadai 7 Gejala Awal Depresi Pasca Persalinan

Waspadai 7 Gejala Awal Depresi Pasca Persalinan

Perubahan yang terjadi setelah lahirnya si Kecil tentu membuat Mums kewalahan, bahkan stres. Waspadai 7 gejala depresi pascapersalinan berikut yuk, Mums.

Postpartum Depression pada Ibu Setelah Melahirkan

Postpartum Depression pada Ibu Setelah Melahirkan

Pasca melahirkan, Mum kerap merasa stres yahg berkepanjangan sehingga membuat depresi. Kondisi ini disebut Postpartum Depression dan harus segera ditangani!

GueSehat

11 September 2021

Ini Jenis-Jenis Depresi yang Perlu Kamu Ketahui

Ini Jenis-Jenis Depresi yang Perlu Kamu Ketahui

Depresi memiliki banyak jenis yang dibedakan sesuai dengan gejala-gejalanya. Ini jenis-jenis depresi yang perlu Kamu ketahui!

Uliya Helmi Ali

16 August 2021

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...