Levofloxacin

Levofloxacin Obat Apa?

Nama Paten :

Armolev 500, Cravit, Cravox / Cravox IV, Difloxin, Elvacin /Elvacin IV, Farlev, Floxacap, Floxacom, Ikaquix, Lecrav, Lefos, Levocin, Ikapharmindo, Levores, Levovid, Levoxal, Lexa, Lovequin, Lq, LQ-500/ LQ-750, Medcolev, Metilev,Nufalev, Prolecin, Prolevox, Reskuin, Rilevo, Rinvox 500, Rinvox 750 INF, Simlev, Tevox, Volox, Voxin, Zidalev, Levofloxacin
(ISO vol.50)

Penggunaan

Levofloxacin digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada kulit, sinus, ginjal, kandung kemih, atau prostat. Levofloxacin juga digunakan untuk mengobati infeksi bakteri yang menyebabkan bronkitis atau radang paru-paru, serta mengobati orang-orang yang terkena anthrax (penyakit kulit akibat bakteri Bacillus anthracis).

 

Baca juga: Hati-hati, Bakteri di Gusi Bisa Merembet ke Jantung!
 

Sumber: (https://www.drugs.com/mtm/levofloxacin.html)

Cara Kerja Obat

Levofloxacin merupakan obat golongan antibiotik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri baik, seperti bakteri gram negatif maupun bakteri gram positif.

 

Sumber: (https://mims.com/indonesia/drug/info/levofloxacin/?type=brief&mtype=generic)

Efek Samping

Selain mengobati infeksi bakteri, levofloxacin juga memiliki beberapa efek samping yang harus diperhatikan, seperti:
1) Efek samping yang umum terjadi adalah diare
2) Efek samping yang jarang terjadi adalah kram atau sakit perut, kulit melepuh, kebingungan, diare (berair dan berat) dan dapat disertai darah, halusinasi, demam, nyeri, peradangan atau pembengkakan di betis, bahu, dan tangan, termasuk tendon pecah atau pembengkakan tendon (tendinitis), kemerahan dan pembengkakan kulit, perubahan suasana hati yang drastis, ruam kulit, gatal, atau kemerahan, serta gemetaran.
3) Efek samping yang kejadiannya tidak diketahui adalah feses berwarna hitam, penglihatan kabur, kejang, batuk, urine berwarna gelap, kesulitan bernapas, kesulitan mengunyah, berbicara, atau menelan, detak jantung cepat atau tidak teratur, pembengkakan badan secara umum, suara serak, nyeri sendi atau otot, kram otot, kejang, nyeri, atau kekakuan, kulit mengelupas, kulit bengkak atau pembengkakan pada kelopak mata atau di sekitar mata, wajah, bibir, atau lidah, pusing yang parah, sesak napas, perdarahan atau memar yang tidak biasa, perubahan suara, kelemahan di lengan, tangan, kaki, atau kaki, termasuk memburuknya myasthenia gravis (kelemahan otot).

 

Baca juga:Begini Cara Bakteri Baik Melawan Bakteri Jahat di Tubuh Kita

 

Sumber: (https://www.drugs.com/mtm/levofloxacin.html)

Pemakaian Obat

Untuk menggunakan obat levofloxacin, pastikan mengikuti semua aturan pakai yang tertera pada label obat. Jangan meminum obat dengan dosis lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang direkomendasikan. Minum banyak air agar ginjal dapat bekerja dengan baik selama mengonsumsi obat ini.

Tablet levofloxacin dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Janganlah membagikan obat ini dengan orang lain meskipun memiliki gejala yang sama. Kemudian, konsultasikan ke dokter jika sedang hamil sebelum mengonsumsi obat ini.

Levofloxacin tidak boleh dikonsumsi oleh ibu menyusui karena obat ini dapat terserap ke ASI dan membahayakan bayi. Simpan obat pada suhu ruang, jauhkan dari lembap dan panas, serta pastikan dalam keadaan tertutup rapat.

 

Sumber: (https://www.drugs.com/mtm/levofloxacin.html)

Dosis

Levofloxacin tersedia dalam bentuk oral dan intravena. Setiap sediaan memiliki anjuran dosis yang berbeda. Berikut anjuran dosis yang disarankan:

Obat oral
1) Untuk terapi bacterial sinusitis akut, dosisnya 500 mg 1 kalo sehari untuk 10-14 hari.
2) Untuk terapi bronkitis akut dan pyelonephritis (infeksi ginjal), dosisnya 500 mg satu kali sehari untuk 7-10 hari.
3) Untuk terapi pnemumonia (kanker paru-paru) dan infeksi kulit dosisnya 500 mg 1 kali sehari untuk 7-14 hari.
4) Untuk terapi infeksi saluran kencing simpleks (uncomplicated), dosisnya 250 mg 1 kali sehari untuk 3 hari. Sedangkan untuk terapi infeksi saluran kencing kompleks (complicated), dosisnya 500 mg 1 kali sehari untuk 7-14 hari.
5) Untuk terapi prostatitis (infeksi pada daerah prostat), dosisnya 500 mg 1 kali sehari untuk 28 hari.
6) Untuk terapi dan pencegahan anthrax, dosisnya 500 mg 1 kali sehari untuk 8 minggu

Obat intravena
1) Terapi pneumonia (kanker paru-paru) dan infeksi kulit: 500 mg 1 kali sehari untuk 7-14 hari.
2)Terapi infeksi saluran kencing kompleks (complicated): 500 mg 1 kali sehari untuk 7-14 hari.
3) Terapi pyelonephritis (infeksi pada ginjal): 500 mg 1 kali sehari untuk 7-10 hari.
4) Terapi prostatitis kronik (infeksi pada daerah prostat): 500 mg 1 kali sehari untuk 28 hari.
5) Terapi dan pencegahan anthrax: 500 mg 1 kali sehari untuk 8 minggu.
Setiap dosis yang digunakan harus diinfus kepada pasien selama 60 menit.

Obat Opthalmic (sediaan tetes mata):
1) Terapi infeksi bakteri pada kornea: dalam larutan 1,5%, pada hari 1-3: sebanyak 1-2 tetes pada mata yang terinfeksi pada 30 menit hingga 2 jam setelah bangun tidur. Pada terapi hari ke-4: 1-2 tetes pada mata yang terinfeksi setiap 1-4 jam setelah bangun tidur.
2) Terapi konjungtivitis (suatu peradangan atau infeksi selaput transparan yang berada di permukaan dalam kelopak mata dan yang mengelilingi bola mata bagian luar): dalam larutan 0,5%. Pada hari 1-2: diberikan sebanyak 1-2 tetes ke mata yang terinfeksi setiap 2 jam saat bangun/ terjaga (hingga 8 kali sehari). Pada hari ke 3-7: diberikan sebanyak 1-2 tetes pada mata yang terinfeksi setiap 4 jam saat bangun/ terjaga (hingga 4 kali sehari).

 

Sumber: (https://mims.com/indonesia/drug/info/levofloxacin/?type=brief&mtype=generic)

Interaksi

Pehatikan penggunaan levofloxacin jika bersamaan dengan jenis obat lain karena dapat menimbulkan interaksi tertentu, seperti:
1) Penyerapan obat ini akan menurun jika dikonsumsi bersamaan dengan obat sucralfate, didanosine, antacids yang mengandung Magnesium atau Alumunium, dan suplemen makanan yang mengandung Zn, Ca, Mg, maupun Fe.
2) Terjadi perubahan kadar gula saat dikonsumsi dengan obat diabetes (insulin, glibenclamide).
3) Meningkatkan risiko gangguan tendon (jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang) ketika dikonsumsi bersamaan dengan kortikostreroid.
4) Berisiko merangsang sistem saraf pusat dan kejang dengan obat NSAIDs.
5) Meningkatkan waktu pembekuan darah dan dapat menyebabkan perdarahan ketika digunakan bersamaan dengan obat warfarin.

 

Baca juga: Infeksi Apa Saja yang Menyebabkan Kanker?

 

Sumber: (https://mims.com/indonesia/drug/info/levofloxacin/?type=brief&mtype=generic)

 

Rekomendasi Artikel

Siap-siap Ya Mums, Ini 9 Perubahan pada Kulit Saat Hamil

Siap-siap Ya Mums, Ini 9 Perubahan pada Kulit Saat Hamil

Kehamilan memang memberikan banyak kejutan bagi tiap wanita, ada beragam perubahan yang terjadi pada fisik maupun mental Mums, satu diantaranya adalah perubahan kulit saat hamil.

Fitri Wulandari

17 May 2024

 10 Tanaman Pembersih Udara di Dalam Ruangan

10 Tanaman Pembersih Udara di Dalam Ruangan

Menjaga udara dalam ruangan rumah tetap bersih bisa dilakukan dengan menempatkan tanaman yang tepat. Berikut ini jenis tanaman pembersih udara yang wajib dimiliki.

Ana Yuliastanti

16 April 2024

Waspada Pneumonia, Cegah dengan Vaksin Pneumonia Anak

Waspada Pneumonia, Cegah dengan Vaksin Pneumonia Anak

Pneumonia menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Untuk mencegahnya, anak perlu diberikan vaksin pneumonia anak agar terhindar dari infeksi.

Eka Amira

14 April 2024

Bantu Anak Memilih Skincare untuk Remaja

Bantu Anak Memilih Skincare untuk Remaja

Tidak hanya dewasa, para remaja juga perlu merawat kulit dengan menggunakan skincare. Simak rangkaian skincare untuk remaja serta rekomendasi produk yang sesuai usianya

Ella Nurlaila

08 April 2024

Penyebab Pipi Bayi Merah dan Cara Mengatasinya

Penyebab Pipi Bayi Merah dan Cara Mengatasinya

Pipi bayi merah bisa terjadi karena dipicu oleh berbagai sebab. Beberapa di antaranya adalah tumbuh gigi, ruam kulit, eksim, alergi dengan iritan, atau dan infeksi.

Ana Yuliastanti

05 April 2024

Perawatan Kulit Bayi Baru Lahir yang Sensitif

Perawatan Kulit Bayi Baru Lahir yang Sensitif

Bayi cenderung lahir dengan kulit yang sensitif. Salah satu tanda yang cukup umum dialami oleh bayi berkulit sensitif adalah kondisi kulit yang menjadi lebih cepat…

Reinaq Amara

16 February 2024

Angka Kebutaan 333.600 Orang Per Tahun, Diabetes Salah Satu Penyumbang Terbesar

Angka Kebutaan 333.600 Orang Per Tahun, Diabetes Salah Satu Penyumbang Terbesar

Katarak merupakan penyebab kebutaan tertinggi diikuti gangguan penglihatan lainnya yang diakibatkan oleh penyakit degeneratif seperti Diabetes Melitus.

Ana Yuliastanti

07 February 2024

Dokter Spesialis Kulit Kelamin Berganti Menjadi Sp.DVE, Begini Penjelasannya!

Dokter Spesialis Kulit Kelamin Berganti Menjadi Sp.DVE, Begini Penjelasannya!

Sejak akhir 2023 gelar Sp.KK/Sp.DV berubah menjadi Sp.DVE. Masyarakat tidak perlu khawatir karena kompetensi Sp.KK/Sp.DV sama dengan dokter Sp.DVE.

Ana Yuliastanti

03 February 2024

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...