Ketamine

Untuk Apa Obat Ketamine?

Nama Paten :

Ivanes, Ketalar.
(MIMS petunjuk konsultasi Ed. 17)

Penggunaan

Ketamine adalah obat yang digunakan untuk membuat pasien tidak sadar saat operasi, sehingga dapat mencegah timbulnya rasa sakit dan tidak nyaman saat dilakukan prosedur medis.

 

Baca juga: Waspada Rasa Sakit pada Hati: Gejala, Jenis, dan Diagnosisnya

Cara Kerja Obat

Ketamine merupakan obat anestesi yang bekerja dengan cara memengaruhi senyawa kimia tertentu di otak yang dapat menimbulkan rasa sakit serta membuat kesadaran pasien menurun.

Efek Samping

Selain sebagai obat bius, ketamine juga dapat memberikan beberapa efek samping pada tubuh saat digunakan, seperti reaksi gawat darurat (contoh: vivid dream/mimpi yang terasa nyata, halusinasi, kebingungan, perilaku yang tidak rasional), meningkatnya pergerakan otot yang terkadang dapat memicu kejang-kejang, hipertensi dan takikardi (denyut jantung di atas normal) sementara, hipotensi, bradikardi (penurunan denyut jantung), aritmia (gangguan irama jantung), apnea (henti napas), penyempitan pada saluran laring, penurunan fungsi napas, diplopia (penglihatan ganda), nistagmus (pergerakan mata yang tidak terkendali), mual, muntah, lakrimasi (produksi air mata yang berlebihan), hipersalivasi (produksi air liur yang berlebihan), peningkatan tekanan bola mata, kemerahan dan nyeri pada tempat injeksi, serta cystitis (peradangan pada kandung kemih).

 

Baca juga: Merasa Sakit Padahal Baik-baik Saja? Jangan-jangan Kamu Malingering!

Pemakaian Obat

Ketamine digunakan dengan cara diinjeksikan ke dalam otot atau melalui vena. Proses ini harus dilakukan oleh dokter. Beritahukan kepada dokter jika pasien sedang hamil atau sedang menyusui. Simpan ketamine di tempat yang aman dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Dosis

Ketamine tersedia dalam bentuk injeksi yang dapat digunakan dengan dosis sebanyak 1-4,5 mg/kg dalam sediaan injeksi atau infus 0,5-2 mg/kg. Untuk suntik melalui intramuskular, dosis yang digunakan adalah 6,5-13 mg/kg.

 

Baca juga: Melahirkan Normal Tanpa Rasa Sakit

Interaksi

Perhatikan penggunaan ketamine jika bersamaan dengan jenis obat berikut ini karena dapat menimbulkan interaksi tertentu:
1) Waktu pemulihan pasien akan bertambah lama jika ketamine diberikan bersamaan dengan barbiturate atau narkotik.
2) Ketamine dapat memperkuat efek memblok sistem saraf dari obat atracurium dan tubocurarine, termasuk penurunan fungsi pernapasan jika digunakan pada pasien yang menderita apnea (henti napas).
3) Ketamine meningkatkan risiko bradikardia, hipotensi, atau menurunkan output jantung jika digunakan bersamaan dengan obat anestesi terhalogenasi.
4) Ketamine dapat memperkuat efek CNS depresan dan risiko penurunan fungsi pernapasan jika digunakan bersamaan dengan CNS depresan (contoh: phenothiazine, sedating H1-blocker, skeletal muscle relaxant).
5) Ketamine dapat mengubah efek hipnotik dari obat thiopental.
6) Ketamine dapat meningkatkan risiko hipertensi jika digunakan bersamaan dengan hormon thyroid.
7) Ketamine dapat meningkatkan risiko hipotensi jika digunakan bersamaan dengan obat antihipertensi.
8) Ketamine dapat menurunkan ambang batas kejang sehingga akan memicu terjadinya kejang yang tidak terduga ketika digunakan bersamaan dengan teofilin.

 

Sumber:

MIMS petunjuk konsultasi Ed. 17

drugs.com ketamine

mims.com ketamine

Rekomendasi Artikel

Yang Perlu Mums Tahu Tentang Epidural

Yang Perlu Mums Tahu Tentang Epidural

Agar ketakutan menjalani persalinan berkurang, Mums perlu tahu mengenai epidural dan manfaatnya selama persalinan. Baca di sini ya.

GueSehat

09 October 2017

Mengenal Anestesi saat Persalinan

Mengenal Anestesi saat Persalinan

Persalinan setiap wanita berbeda dan memiliki keunikan tersendiri. Begitu pula nyeri persalinan yang dirasakan, biasanya akan berbeda antara wanita satu dengan

GueSehat

17 January 2017

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...