Fluoxetine

Fluoxetine Obat Apa?

Nama Paten :

Antiprestin, Courage, Deprezac, Deproz, Elizac, Floxet, Foransi, Kalxetin, Lodep, Nopres, Oxipres, Prozac, Zac, Zactin.
(http://pionas.pom.go.id/monografi/fluoksetin)

Penggunaan

Fluoxetine digunakan untuk mengatasi gangguan depresi mayor, bulimia (gangguan makan), gangguan obsesif kompulsif (kelainan psikologis yang memengaruhi pikiran dan perilaku penderitanya), serangan panik, dan gangguan disforik pramenstruasi (PMS berat).
(https://www.drugs.com/fluoxetine.html)

Cara Kerja Obat

Fluoxetine merupakan obat yang termasuk ke dalam antidepresan golongan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor), yang bekerja dengan cara memperbaiki senyawa kimia di otak yang tidak seimbang pada pasien yang mengalami depresi, panik, kecemasan, atau gejala obsesif kompulsif.
(https://www.drugs.com/fluoxetine.html)

Efek Samping

Sama seperti jenis obat lainnya, fluoxetine juga memiliki beberapa efek samping yang perlu diperhatikan, seperti:
1) Efek samping yang umum terjadi adalah bentol-bentol, ketidakmampuan untuk duduk diam tanpa berpindah ke tempat lain, serta ketidakmampuan untuk diam, tenang, damai, atau nyaman.
2) Efek samping yang agak jarang terjadi adalah demam atau menggigil, serta nyeri otot atau sendi.
3) Efek samping yang jarang terjadi adalah cemas, keringat dingin, kebingungan, kejang, kulit pucat dan dingin, diare, kesulitan untuk berkonsentrasi, rasa kantuk berlebih, mulut kering, rasa lapar berlebih, detak jantung tidak teratur atau cepat, sakit kepala, meningkatkan keringat, meningkatnya rasa haus, kekurangan energi, serta perubahan mood dan perilaku.
4) Efek samping yang kejadiannya tidak terduga adalah sakit perut, gelisah, nyeri pada kaki dan punggung, gusi berdarah, buta, kulit melepuh, perut kembung, darah dalam urine dan feses, pandangan kabur, konstipasi, batuk kering, depresi, wajah pucat, demam tinggi, gangguan pencernaan, kehilangan nafsu makan, serta mual.
(https://www.drugs.com/sfx/fluoxetine-side-effects.html)

Pemakaian Obat

Untuk menggunakan fluoxetine, pastikan memerhatikan beberapa aturan berikut:
1) Minum fluoxetine secara tepat sesuai dengan resep dokter. Ikuti petunjuk pemakaian sesuai dengan yang tertera pada label obat. Jangan menggunakan obat ini dengan dosis lebih besar atau lebih kecil daripada yang diresepkan oleh dokter.
2) Jangan menggerus, mengunyah, atau memecahkan kapsul lepas lambat. Telan obat secara utuh.
3) Untuk mengobati gangguan disforik pramenstruasi, fluoxetine umumnya diminum sekali sehari saat sedang menstruasi atau 14 hari sebelum menstruasi dimulai. Atau ikuti petunjuk dari dokter.
4) Mungkin dibutuhkan waktu sampai 4 minggu sebelum gejala membaik. Karenanya, tetap gunakan obat sesuai dengan yang disarankan dokter dan beritahu dokter jika gejala tidak membaik.
5) Jangan menghentikan penggunaan fluoxetine secara tiba-tiba karena akan menyebabkan gejala ketergantungan obat. Konsultasikan dengan dokter bagaimana cara menghentikan penggunaan fluoxetine yang aman.
6) Konsultasikan dengan dokter penggunaan fluoxetine untuk ibu hamil. Jangan memulai atau menghentikan penggunaan fluoxetine selama masa kehamilan tanpa pengawasan dari dokter.
7) Konsultasikan dengan dokter penggunaan fluoxetine pada ibu menyusui karena fluoxetine dapat terserap ke dalam ASI.
8) Fluoxetine tidak disarankan digunakan untuk pasien dengan usia di bawah 18 tahun.
9) Simpan fluoxetine pada suhu kamar serta jauhkan dari tempat yang lembap dan panas.
(https://www.drugs.com/fluoxetine.html)

Dosis

Fluoxetine tersedia dalam bentuk oral yang dapat diberikan dengan dosis sebagai berikut:
1) Dosis awal untuk mengobati depresi adalah 20 mg sekali sehari. Dosis maksimal adalah 80 mg/hari dalam 2 dosis terbagi.
2) Untuk mengobati bulimia, diberikan 60 mg/hari dalam dosis tunggal atau dosis terbagi.
3) Dosis awal untuk mengobati gangguan kompulsif obsesif adalah 20 mg sekali sehari. Tingkatkan menjadi 60 mg/hari jika dibutuhkan. Dosis maksimal adalah 80 mg/hari dan diberikan dalam 2 dosis terbagi.
4) Dosis awal untuk mengatasi serangan panik adalah 10 mg sekali sehari. Tingkatkan menjadi 20 mg/hari setelah 1 minggu. Dosis dapat ditingkatkan lebih lanjut menjadi 60 mg/hari.
5) Untuk mengobati gangguan disforik pramenstruasi, dosis yang diberikan adalah 20 mg/hari secara berkelanjutan atau 20 mg/hari dimulai 14 hari sebelum menstruasi dan dilanjutkan sampai hari pertama menstruasi. Ulangi pada setiap siklus menstruasi.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/fluoxetine/?type=brief&mtype=generic)

Interaksi

Sebisa mungkin hindari penggunaan fluoxetine bersamaan dengan jenis obat-obatan berikut karena bisa menimbulkan interaksi yang bahkan berakibat fatal.
1) Fluoxetine dapat menyebabkan sindrom serotonin jika digunakan bersamaan denagan obat serotonergik (triptan, antidepresan golongan trisiklik, fentanil, tramadol, lithium, buspirone, triptofan).
2) Fluoxetine dapat meningkatkan risiko perdarahan jika digunakan bersamaan dengan aspirin, NSAID, warfarin, dan obat antikoagulan lain.
3) Fluoxetine dapat meningkatkan kadar fenitoin dalam darah.
4) Fluoxetine dapat meningkatkan risiko sindrom serotonin jika digunakan bersamaan dengan pemberian atau dalam 14 hari setelah penghentian antidepresan golongan MAOI. Fluoxetine dapat memperpanjang efek QT interval dari obat pimozide dan thioridazine. Interaksi ini dapat berisiko fatal.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/fluoxetine/?type=brief&mtype=generic)

Rekomendasi Artikel

Kenali 13 Gejala Depresi pada Remaja

Kenali 13 Gejala Depresi pada Remaja

Depresi tidak hanya dialami orang dewasa saja. Remaja adalah kelompok yang rentan mengalami depresi. Ketahui berbagai gejala depresi yang dialami remaja di sini.

Ella Nurlaila

25 April 2024

Penderita Diabetes Berisiko Depresi Hingga 2-3 Kali Lipat

Penderita Diabetes Berisiko Depresi Hingga 2-3 Kali Lipat

Data menunjukkan, penderita diabetes 2 hingga 3 kali lebih mungkin mengalami depresi dibandingkan orang tanpa diabetes.

Ana Yuliastanti

23 February 2024

Sakit Fisik tanpa Penyebab Jelas, Bisa Jadi Kamu Depresi

Sakit Fisik tanpa Penyebab Jelas, Bisa Jadi Kamu Depresi

Tanpa sepengetahuan banyak orang, penyakit atau rasa sakit pada fisik yang mereka rasakan disebabkan oleh depresi. Apa saja gejala fisik yang berkaitan dengan depresi?

Ana Yuliastanti

19 August 2022

Mums, Ini 6 Hal yang Memperparah Nyeri saat Menstruasi

Mums, Ini 6 Hal yang Memperparah Nyeri saat Menstruasi

  Menstruasi memang kadang mendatangkan gejala tidak nyaman, salah satunya nyeri. Namun, ada hal yang dapat memperparah nyeri menstruasli lho. Maka, sebisa mungkin diindari.

Eka Amira

06 February 2022

Dampak Stres pada Kesehatan Kulit, Termasuk Rambut dan Kuku

Dampak Stres pada Kesehatan Kulit, Termasuk Rambut dan Kuku

Stres, baik dalam jangka waktu pendek maupun lama, dapat memengaruhi seluruh tubuh Kamu. Inilah dampak stres terhadap kesehatan kulit termasuk rambut, kuku kamu.

Diah Fauziah

09 January 2022

Waspadai 7 Gejala Awal Depresi Pasca Persalinan

Waspadai 7 Gejala Awal Depresi Pasca Persalinan

Perubahan yang terjadi setelah lahirnya si Kecil tentu membuat Mums kewalahan, bahkan stres. Waspadai 7 gejala depresi pascapersalinan berikut yuk, Mums.

Postpartum Depression pada Ibu Setelah Melahirkan

Postpartum Depression pada Ibu Setelah Melahirkan

Pasca melahirkan, Mum kerap merasa stres yahg berkepanjangan sehingga membuat depresi. Kondisi ini disebut Postpartum Depression dan harus segera ditangani!

GueSehat

11 September 2021

Ini Jenis-Jenis Depresi yang Perlu Kamu Ketahui

Ini Jenis-Jenis Depresi yang Perlu Kamu Ketahui

Depresi memiliki banyak jenis yang dibedakan sesuai dengan gejala-gejalanya. Ini jenis-jenis depresi yang perlu Kamu ketahui!

Uliya Helmi Ali

16 August 2021

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...