Nama Paten :
Braxidin, Klidibrax, Librax, Melidox, Neurogen, Renagas, Sanmag/Sanmag Forte, Unagen.
(ISO Vol. 50)
Penggunaan
Chlordiazepoxide digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan. Obat ini juga digunakan untuk terapi rasa cemas jangka pendek sebelum operasi serta untuk mengatasi kecemasan karena ketergantungan terhadap alkohol.
Cara Kerja Obat
Chlordiazepoxide bekerja dengan cara menyeimbangkan senyawa kimia tertentu di dalam otak. Ketidakseimbangan senyawa tersebut akan menyebabkan kecemasan.
Efek Samping
Setiap obat pasti memiliki efek samping yang tidak diinginkan. Segera periksa ke dokter kalau Kamu mengalami reaksi tertentu setelah mengonsumsi chlordiazepoxide. Efek samping obat ini terbagi menjadi dua, yaitu efek samping yang jarang terjadi dan efek samping yang kejadiannya tidak terduga.
Efek samping yang jarang terjadi dari chlordiazepoxide antara lain wajah pucat, perubahan mood atau mental, goyah saat berjalan, gemetar atau masalah koordinasi antar otot. Sementara itu, efek samping yang kejadiannya tidak terduga di antaranya kram perut, menggigil, feses berwarna seperti tanah liat, kejang, batuk atau tenggorokan serak, urine berwarna gelap, kesulitan berbicara, pening, berliur, demam dengan disertai atau tidak disertai menggigil, sakit kepala, rasa lelah atau lemah seluruh badan, serta gatal-gatal.
Pemakaian Obat
Dalam menentukan pemakaian obat, risiko dan keuntungannya harus ditimbang dan diperhatikan dengan matang. Keputusannya akan dibuat oleh dokter. Jangan berhenti menggunakan chlordiazepoxide secara tiba-tiba, karena akan menimbulkan gejala ketergantungan. Sebaiknya tanyakan kepada dokter bagaimana cara menggunakan obat ini dengan aman.
Wanita hamil dilarang menggunakan obat ini. Kalaupun harus digunakan, konsumsi obat pengontrol kehamilan saat sedang menggunakan chlordiazepoxide. Untuk wanita menyusui, harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini. Simpan chlordiazepoxide pada suhu ruangan dan jauhkan dari tempat lembap serta panas.
Dosis
Dosis chlordiazepoxide pada setiap pasien bisa berbeda-beda. Ikuti instruksi dokter dan label obat. Informasi berikut menjelaskan tentang dosis rata-rata dari obat ini. Kalau dosis yang sudah diberikan dokter kepada Kamu berbeda, jangan mengubahnya kecuali jika dokter yang memerintahkan.
Jumlah dosis chlordiazepoxide yang diberikan tergantung dari kekuatan obat ini. Selain itu, jumlah dosis yang Kamu gunakan setiap hari, jarak waktu antara penggunaan obat, dan seberapa lama obat harus digunakan, tergantung dari masalah medis yang Kamu alami.
Dalam bentuk tablet
1) Untuk terapi kecemasan, dosisnya 30 mg per hari dalam dosis terbagi, sampai 100 mg per hari.
2) Untuk terapi kram otot, dosisnya 10-30 mg per hari dalam dosis terbagi.
3) Untuk mengatasi gejala ketergantungan alkohol, dosisnya 25-100 mg per hari. Dosis maksimalnya 300 mg per hari.
4) Untuk mengatasi insomnia, dosisnya 10-30 mg per hari, diminum sebelum tidur.
Dalam bentuk injeksi
1) Dosis awal untuk terapi kecemasan berat adalah 50-100 mg, kemudian 25-50 mg sebanyak 3-4 kali sehari.
2) Dosis awal untuk mengatasi gejala ketergantungan alkohol adalah 10-100 mg, diulangi setiap 2-4 jam kemudian jika diperlukan.
3) Untuk anestesi sebelum prosedur medis, dosisnya 50-100 mg diberikan 1 jam sebelum operasi.
Interaksi
Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius. Informasi ini tidak mencakup semua interaksi obat terhadap chlordiazepoxide. Oleh sebab itu, sebaiknya informasikan kepada dokter tentang obat apa saja yang sedang Kamu gunakan, sebelum menggunakan chlordiazepoxide.
Menggunakan chlordiazepoxide dengan obat apapun yang diinformasikan di bawah ini biasanya tidak direkomendasikan, tetapi bisa saja dibutuhkan pada beberapa kasus. Kalau dokter memberikan dua obat secara bersamaan, biasanya dosis salah satu obat diubah atau frekuensi konsumsinya yang diubah, supaya kedua obat bisa bekerja dengan baik.
1) Simetidine dapat meningkatkan konsentrasi serum dari chlordiazepoxide.
2) Chlordiazepoxide dapat menambah efek dari obat-obat neuroleptik (obat antipsikosis).
3) Alkohol dapat meningkatkan efek menekan sistem saraf pusat dari obat chlordiazepoxide dan bersifat fatal.
4) Jus anggur dapat meningkatkan kadar chlordiazepoxide dalam darah dan meningkatkan efek keracunan.
Referensi:
ISO Vol. 50
mims.com: chlordiazepoxide
drugs.com: chlordiazepoxide