4 Masalah pada Jantung dan Cara Mengatasinya
Jantung kita pada dasanya adalah pompa yang sangat kuat. Sama halnya pompa air, masalah bisa datang pada pipa, kabel, atau mesinnya. Berikut ini 4 masalah pada jantung!
Nama Paten :
Cordarone, Kendaron, Tiaryt (ISO vol. 50)
Amiodarone adalah obat untuk mengobati supraventikular, yaitu kondisi di mana terjadi peningkatan kecepatan denyut jantung. Selain itu, obat ini juga digunakan untuk mengobati gangguan irama jantung yang penyebabnya berasal dari bilik bawah jantung (ventrikel) yang biasa disebut ventrikular aritmia. Obat ini juga digunakan untuk orang-orang yang mengalami henti jantung atau disebut pulseless ventrikular takikardi.
Cara kerja obat ini ialah dengan menstabilkan irama jantung yang terganggu akibat gangguan sinyal-sinyal listrik pada jantung. Agar bisa berdenyut, jantung juga menghasilkan listrik jantung, Gengs! Jadi bayangkan jika gardu listrik ini mengalami gangguan, akan berdampak pada suplai darah ke seluruh tubuh, bukan?
Amiodarone dapat menimbulkan efek samping seperti detak jantung menjadi lebih lambat (bradikardi), tekanan darah rendah (hipotensi), kerusakan sistem saraf tepi (neuropati perifer), dan peningkatakan tekanan pada tengkorak kepala (tekanan intrakranial). Efek samping yang dirasakan pasien bisa berupa kesemutan, gemetar, mimpi buruk, sulit tidur, kelumpuhan otot, sakit kepala, mual, muntah, hingga gangguan koordinasi otot. Efek samping amiodirone yang pernah dilaporkan juga meliputi peradangan pada pembuluh darah, radang pada saluran sperma (epididitimistis), penumpukan fosfolipid pada hati, kerusakan hati kronis, hepatitis, kegagalan hati, aliran empedu yang terhambat, henti jantung, gangguan irama jantung, timbulnya jaringan parut pada paru-paru, dan Steven Jhonson Syndrome.
Obat ini harus diminum sesuai anjuran dokter. Kalau Kamu ingin mengonsumsi obat penyetabil irama dan denyut jantung lainnya, obat ini harus dihentikan secara bertahap. Obat ini dapat diminum sebelum atau sesudah makan dan harus diminum pada waktu yang sama setiap harinya. Biasanya dibutuhkan waktu sampai 2 minggu untuk obat bekerja sebelum irama jantung membaik. Tetap minum obat secara teratur walaupun gejala gangguan irama jantung sudah hilang. Jangan minum amiodarone saat hamil dan menyusui. Simpan selalu obat pada suhu ruangan dan jauhkan dari tempat panas dan lembab.
Adapun dosis untuk obat ini disesuaikan dengan kondisi pasien.
- Untuk terapi ventrikular takikardi, dosis awal pada pasien dewasa adalah 300 mg atau 5 mg/kg melalui injeksi cepat. Dosis selanjutnya 150 mg atau 2,5 mg/kg. Sedangkan pada lansia, dosis disesuaikan atau biasanya diturunkan dari dosis normal. Dosis awal pada orang dewasa dalam bentuk infus intravena untuk terapi ventrikular aritmia ialah 5 mg/kg selama 20-120 menit dan dapat diulangi jika perlu. Namun, dosis maksimal ialah 1.200 mg dan dosisnya disesuaikan berdasarkan kondisi klinis selama 24 jam. Untuk kasus darurat, berikan dosis 150-300 mg melalui injeksi perlahan selama 3 menit. Kemudian, dosis selanjutnya diberikan minimal 15 menit.
- Untuk terapi ventrikular aritmia dalam bentuk obat yang diminum dosis awalnya adalah 200 mg 3 kali sehari selama 1 minggu pada orang dewasa, kemudian kurangi dosis menjadi 200 mg 2 kali sehari untuk minggu selanjutnya. Sedangkan untuk dosis perawatan ialah kurang dari 200mg sehari.
Obat ini tidak dapat digunakan bersamaan dengan banyak obat, di antaranya cimetidine, rifampisin, fenitoin, obat golongan β-blocker, obat golongan Ca channel blocker, \obat antiaritmia lain, ciclosporin, clonazepam, digoxin, flecainide, phenytoin, procainamide, quinidine, simvastatin, dan warfarin. Jika diberikan dengan obat golongan floroquinolon seperti moxifloxacin, dan obat antipsikotik seperti chlorpromazine, thioridazine, dan fluphenazine, obat lithium, dan obat golongan TCA seperti doxepin, maprotiline, amitriptyline, obat halofantrine, dan terfenadine.
Direktori