Bukan hanya di Indonesia saja yang mengalami perubahan cuaca buruk, namun juga terjadi di bumi belahan utara. Banyak orang jadi mudah terserang berbagai macam penyakit, salah satunya influenza A (H3N2) atau dikenal dengan flu Australia. Dilansir dari detik.com, Kementerian Kesehatan RI telah meningkatkan kewaspadaan di semua pintu masuk negara.

 

Apa itu Influenza A (H3N2)?

Influenza A (H3N2) merupakan flu musiman yang selalu terjadi setiap tahun dan terjadi di belahan bumi utara dan selatan, seperti Amerika, Inggris, serta beberapa negara lainnya. Flu ini juga dapat mengakibatkan kematian pada penderitanya. Sekitar 81 persen kematian orang di Australia dikarenakan flu tersebut.

 

Virus ini dinobatkan sebagai virus terburuk dalam 20 tahun terakhir dan menewaskan 85 orang. Diketahui pada pekan pertama kabar tersebarnya virus tersebut di Inggris, sekitar 22 ribu warga Inggris melakukan pemeriksaan ke dokter umum dan 114 di antaranya memerlukan perawatan intensif.

 

Profesor Wendy Barclay, pakar Virologi Imperial Collage, London, menjelaskan bahwa ada sekelompok virus yang menempel di paru-paru. Gejala flu juga beragam, ada yang demam tinggi, mual, muntah, diare, dan peradangan yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Virus ini bisa dibagi menjadi 4 kategori, yang digolongkan berdasarkan kapasitas mutasi dan infeksinya.

Baca juga:  Waspada Flu Singapura, Virus yang Menyerang Anak dan Dewasa

 

Menurutnya, virus yang memiliki inisial H dan N mengacu pada 18 protein phaemaglutinin yang menyebabkan penggumpalan sel darah merah, dan 11 protein neuraminidase yang mampu meningkatkan gerak partikel virus melalui lendir saluran pernapasan dan sel yang terinfeksi. Selain itu, protein ini juga memengaruhi kemampuan virus untuk terus menempel pada lapisan paru-paru.

 

Mesikpun influenza A berubah-ubah secara berkala, penyakit tersebut dapat mengakibatkan kerusakan di daerah epiderm. Melihat situasi ini, Indonesia melalui Kementerian Kesehatan menerapkan alert system di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), baik di bandara maupun pelabuhan, karena flu Australia umumnya mengakibatkan angka kematian lebih tinggi dibandingkan flu pada umumnya.

 

Virus ini juga pernah menjadi pandemi di tahun 1968, dengan jumlah kematian sebanyak 1 juta jiwa di seluruh belahan dunia. Angka kematian paling tinggi adalah pada kelompok usia 65 tahun keatas. Virus ini juga mempunyai kemiripan dengan flu H1N1 asal Swiss, yang merupakan bentuk flu babi pertama pada 2009 lalu.

Baca juga: Perbedaan Flu dan Common Cold

 

Dikutip dari chroniclelive, flu Australia memiliki gejala kurang lebih mirip dengan flu biasa, tetapi kondisi penderitanya lebih cepat parah dan penularannya juga cepat. Gejalanya meliputi demam tiba-tiba, rasa sakit, batuk, kelelahan, sakit kepala, mual, radang, diare, dan gangguan tidur.

 

Pada anak-anak, flu Australia juga dapat ditunjukkan dengan gejala sakit telinga. Flu biasa umumnya hanya memengaruhi hidung dan tenggorokan, tetapi flu Australia bisa menimbulkan komplikasi seperti pneumonia. Virus flu dapat tersebar melalui udara saat penderitanya batuk atau bersin. Virus dapat bertahan di tangan atau permukaan lain selama 24 jam.

 

Bagaimana Cara Menghindari Influenza A (H3N2)?

Virus ini akan menyebabkan permasalahan yang jauh lebih besar jika dialami oleh orang lanjut usia. Pasalnya, kasus flu Australia bisa meningkat lebih dari dua kali lipat dalam satu minggu. Untuk mencegah terjangkit penyakit ini, perlu dilakukan vaksin.

 

Vaksin memang tidak dapat secara langsung menyembuhkan dan menghilangkan virus dari tubuh, tetapi bisa memberikan perlindungan terbaik dari berkembangnya virus selama musim dingin, yang disebut sebagai puncak berkembangnya virus.

 

Selain itu, Kamu juga bisa menjaga pola makan dengan baik dan teratur sesuai dengan kebutuhan asupan gizi tubuh. Jangan makan terlalu berlebihan, karena dapat menganggu sistem metabolisme tubuh. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, dr. H.M. Subuh, MPPM., juga mengatakan untuk meminimalisasi virus tersebut dapat masuk ke tubuh, penting untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk mencuci tangan serta menutup wajah saat bersin dan batuk. Sebab virus flu Australia lebih cepat menyebar melalui batuk dan bersin.

Baca juga: Jangan Remehkan Penyakit, Seorang Ibu Meninggal Hanya karena Flu!

 

Namun, menurut Wendy, virus H3N2 atau flu Australia perlu diteliti lebih lanjut, karena virus influenza dapat berubah dan berkembang setiap tahunnya. Jika Kamu ingin bepergian ke negara yang terjangkit flu musiman, sebaiknya Kamu melakukan imunisasi atau vaksin influenza. Lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan? (AD/AS)

 

8 tips menghindari sakit di musim pancaroba - guesehat.com