Hipokalemia merujuk pada kondisi di mana kadar kalium dalam darah berada di bawah kadar normal. Kalium sendiri diperlukan oleh tubuh untuk menjalankan fungsi otot dan saraf serta membantu melepaskan energi dari makanan yang dikonsumsi. Kalium juga dibutuhkan tubuh untuk fungsi jantung dan membantu mengatur tekanan darah. Hipokalemia pada kehamilan harus segera ditangani untuk menghindari kemungkinan risiko komplikasi.

 

Berapa Tingkat Kalium Dalam Darah yang Normal Selama Hamil?

Sesuai penelitian yang dilakukan pada wanita hamil yang sehat, konsentrasi rata-rata kalium dalam tubuh adalah 5,65 milimol per liter (mmol/l). Pada trimester pertama tingkat kalium berkisar antara 4,25 mmol/l, pada trimester kedua sekitar 5,83 mmol/l, dan pada trimester ketiga adalah 5,95 mmol/l.

Ketika kadar kalium dalam tubuh berada di bawah angka-angka ini selama kehamilan, maka Mums bisa mengalami hipokalemia.

 

Baca juga: 4 Tips Menjaga Kehamilan yang Harus Diperhatikan

 

Bagaimana Hipokalemia Berdampak pada Kehamilan?

Tingkat kalium yang rendah dapat menyebabkan beberapa kondisi berikut pada ibu hamil.

- Kelemahan, kelelahan, kram otot, dan sembelit.

- Kelumpuhan periodik hipokalemik, yang menyebabkan serangan kelemahan otot pada kaki, lengan, dan mata.

- Disritmia jantung, irama detak jantung yang abnormal yang dapat menyebabkan henti jantung.

 

Apa Penyebab Hipokalemia pada Kehamilan?

Hipokalemia dalam kehamilan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

1. Mual dan muntah

Kondisi ini menyebabkan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit yang membuat berkurangnya kadar kalium.

2. Penggunaan obat diuretik untuk mengobatai tekanan darah tinggi

Hal ini dapat menyebabkan hilangnya cairan dan urine, yang mengakibatkan kadar kalium rendah.

3. Penggunaan antibiotik tertentu

Antibiotik seperti gentamisin dan karbenisilin dapat menguras jumlah kalium dari dalam tubuh.

4. Peningkatan produksi aldosteron

Aldosteron memiliki peran dalam mengatur tekanan darah selama kehamilan. Peningkatan kadar aldosteron karena perubahan hormon selama kehamilan dapat menyebabkan ekskresi kalium.

 

Baca juga: Ini Faktor yang Dapat Memengaruhi Kehamilan
 

Apa Saja Gejala Hipokalemia pada Kehamilan?

Ketika kadar kalium dalam tubuh Mums mengalami penurunan, Mums mungkin akan mulai merasakan beberapa gejala seperti berikut:

- Edema yang sebagian besar terjadi di bagian kaki atau pergelangan kaki

- Mati rasa

- Pusing

- Tekanan darah rendah

- Kelemahan otot

- Depresi

- Sembelit

 

Bagaimana Diagnosis Hipokalemia pada Kehamilan?

Jika Mums merasa mengalami beberapa gejala yang telah disebutkan, segera konsultasikan dengan dokter kandungan. Dokter biasanya akan segera mencari tahu penyebab dari menurunnya jumlah kalium dalam tubuh Mums. Selain itu untuk memastikan apakah Mums benar mengalami hipokalemia, dokter juga umumnya akan menyarankan Mums untuk melakukan serangkaian tes, sepert:

- Tes urine untuk memeriksa kehilangan kalium

- Tes darah untuk memeriksa kadar kalium

- Tes tekanan darah

- Elektrokardiogram (EKG) untuk memeriksa detak jantung

 

Apa Saja Perawatan yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasi Hipokalemia pada Kehamilan?

Tujuan utama dari perawatan hipokalemia tentu saja untuk mengembalikan kadar kalium menjadi normal. Setiap perawatan yang direkomendasikan oleh dokter berbeda tergantung dari faktor penyebabnya. Misalnya, jika hipokalemia Mums disebabkan oleh kondisi mual di pagi hari, maka mencegah munculnya rasa mual tersebut dapat membantu mengatasi hipokalemia. Jika hipokalemia disebabkan oleh konsumsi obat tertentu, maka dokter mungkin akan meresepkan obat alternatif lain.

Dokter mungkin juga akan merekomendasikan suplemen kalium, baik oral maupun intravena (dalam kasus yang parah), serta menyarankan untuk mengonsumsi banyak makanan dengan kandungan kalium yang tinggi. Beberapa makanan yang tinggi kalium, di antaranya bit, sayuran hijau, ubi, bayam, jus tomat, plain yoghurt, jus jeruk, kacang merah, lentil, ayam, dan salmon.

 

Bagaimana Mencegah Hipokalemia Selama Hamil?

Langkah-langkah berikut dapat membantu Mums mengurangi risiko hipokalemia selama hamil:

- Terapkan pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan yang tinggi kalium.

- Tingkatkan asupan elektrolit.

- Kelola kondisi seperti diabetes dan tekanan darah.

 

Kalium adalah mineral penting yang dibutuhkan tubuh. Kekurangan kalium umumnya disebabkan oleh hilangnya cairan dalam tubuh Mums. Menerapkan pola makan yang sehat dapat membantu Mums menghindari kalium atau kekurangan nutrisi lainnya selama kehamilan. Jika Mums mulai merasakan adanya gejala-gejala hipokalemia selama hamil, segera bicarakan dengan dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut. (BAG)

 

Baca juga: Kehamilan yang Baik Menurut Dokter Kandungan
 

 

Sumber:

Mom Junction. "Low Potassium (Hypokalemia) In Pregnancy: Causes, Risks, And Treatment".