Beberapa waktu lalu, saya diundang dalam sebuah sharing session yang diadakan sebuah media yang membahas kesiapan ibu untuk memiliki anak kedua. Acara sharing session ini membahas kesiapan sang Ibu dari segi medis dan  psikologi bersama dr. Boy Abidin, Sp.OG dan juga Alice Norin, selebriti yang sedang mengandung anak pertama. Saya sendiri sih belum berencana untuk menambah anak, tetapi saya pikir pengetahuan ini cukup penting! Nah, kali ini saya akan membahas apa saja yang saya dapat dalam acara tersebut!

  • Kehamilan yang paling baik adalah kehamilan yang direncanakan. Ketika kita merencanakan kehamilan, kita akan memiliki gaya hidup yang lebih baik juga sehingga memiliki sel telur dan juga sperma yang berkualitas.

 

  • Jika ingin memiliki sel telur dan sperma yang berkualitas, gaya hidup yang disarankan adalah sebagai berikut:
    • Makan makanan yang sehat dan seimbang. Kurangi konsumsi makanan cepat saji.
    • Tidak mengonsumsi minuman beralkohol
    • Tidak merokok. Bukan hanya mengurangi ya!
    • Cukup tidur. Untuk orang dewasa disarankan untuk beristirahat 8 jam per hari.
    • Cukup berolahraga. Olahraga yang terlalu sering dan durasi panjang justru tidak disarankan lho!

 

  • Usia ideal untuk memiliki anak adalah 25-35 tahun. Lebih dari itu, tidak disarankan untuk hamil lagi karena kemungkinan kecacatan pada anak menjadi bertambah. Akan tetapi, hal ini sifatnya sangat personal ya. Jadi lebih baik berkonsultasi dulu ke dokter sebelum memutuskan bagaimana kemungkinan memiliki anak yang sehat jika usia ibu di atas 35 tahun.

 

  • Melahirkan secara alami  melalui vagina adalah cara melahirkan yang paling baik, karena umumnya tidak ada tindakan invasif yang dilakukan. Oleh karena itu, dr. Boy menyarankan ibu hamil berusaha bersalin normal terlebih dahulu. Jika memang ada kendala medis yang membuat kelahiran normal tidak bisa dilakukan, barulah dilakukan operasi caesar.

 

  • Salah satu mitos yang banyak beredar adalah operasi caesar hanya bisa dilakukan sebanyak 3x. Hal ini lah yang membuat banyak ibu yang melahirkan caesar berturut-turut menjadi ragu untuk menambah anak. Padahal menurut dr. Boy hal ini tidaklah selalu benar. Setiap orang memiliki stamina dan juga rekam medis yang berbeda. Bahkan ia bercerita pernah melakukan operasi pada ibu yang sudah pernah melahirkan sebanyak 5x. Oleh karena itu, ia menyarankan ibu untuk menanyakan kondisi internis dalam tubuhnya, apakah memungkinkan untuk melahirkan secara caesar kembali.

 

  • Jarak antara kehamilan yang disarankan adalah 3-4 tahun. Kenapa? Dengan jarak tersebut, ibu bisa mengusahakan memberikan ASI kepada anak pertama selama dua tahun, sehingga kesehatan anak optimal. Selain itu, secara psikologis biasanya si anak sudah lebih siap menerima kehadiran adik sehingga tidak timbul rasa iri yang berlebihan.

 

  • Jarak kehamilan yang lebih dari 5 tahun akan dianggap seperti kehamilan pertama. Hal ini karena, biasanya organ kewanitaan akan kembali seperti semula ketika belum hamil. Ini juga lah mengapa mitos yang berkata bahwa vagina akan merenggang sehabis melahirkan normal adalah salah! Dokter Boy berkata bahwa vagina adalah organ yang sangat elastis, sehingga tidak perlu takut vagina akan menjadi longgar karena proses kelahiran.

 

  • Selain dari segi medis, dari segi psikologis juga perlu dipertimbangkan ketika akan menambah anak. Dari segi psikologis, tak hanya psikis ibu, tapi juga ayah dan anak. Beberapa isu psikologis yang mungkin timbul:
    • Ibu/Bapak tidak siap untuk membagi kasih sayang dengan satu anak lagi.
    • Ibu tidak siap untuk mengurus satu anak lagi sedangkan dirinya masih merasa kerepotan untuk mengurus anak yang sekarang sedang aktif.
    • Bapak merasa gaji yang ia dapatkan tidak cukup untuk menopang hidup satu anak lagi.
    • Anak dalam fase kritis yang membutuhkan perhatian lebih dari kedua orang tuanya.

 

Nah, kira-kira hal tersebut lah yang saya dapat dari acara sharing session kemarin. Setelah berpikir, rasanya saya setuju bahwa jarak yang ideal antar anak adalah 3-4 tahun. Mudah-mudahan saya bisa mengikuti rencana yang ada, ya! Namun, jika sudah rezeki sih saya terima juga! Hehe. Kalau Anda,  kira-kira kapan akan memiliki anak lagi? (Editor: OCH)