Tes A1c digunakan untuk mendiagnosis dan memantau diabetes dengan cara mengukur kadar gula darah rata-rata tubuh selama tiga bulan terakhir. Jika kadar hemoglobin A1c (HbA1c) tinggi, berarti tubuh mengalami kesulitan mengatur kadar gula darah.

 

Namun, Diabestfriends perlu tahu lebih jauh, kalau hasil tes A1c tinggi, apa artinya? Berikut penjelasannya!

 

Baca juga: Tanda Obat Diabetes Tidak Cocok, Perlu Gantikah?
 

Bagaimana Kerja Tas A1c? 

Tes A1c juga diketahui sebagai HbA1c. Tes ini mengukur jumlah kadar glukosa di dalam darah. Lebih spesifiknya, tes ini mengecek kadar hemoglobin, yang berfungsi mengantar oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh.

Glukosa mengikat hemoglobin. Semakin tinggi glukosa darah atau kadar gula darah, semakin banyak glukosa yang terikat dengan hemoglobin. Sel-sel hemoglobin bertahan sekitar 90 hari, jadi A1c memberikan gambaran secara keseluruhan kondisi kadar gula darah selama tiga bulan terakhir.

Untuk penderita diabetes, tes A1c secara rutin (3-6 bulan sekali) bisa mendeteksi secara dini peningkatan kadar gula darah. Jika ada peningkatan, maka Diabestfriends perlu konsultasi dengan dokter terkait perencanaan pengobatannya. 

 

Baca juga: Punya Keturunan Diabetes Apa yang Harus Dilakukan?
 

Hasil Tes A1c Tinggi, Apa Artinya?

Hasil tes A1c menunjukkan persentase glukosa dan hemoglobin yang terikat satu sama lain di dalam aliran darah. Sebagai contoh, hasil tes A1c 5 persen mengindikasikan 5 dari setiap 100 hemoglobin terikat dengan glukosa. 

Semakin tinggi kadar A1c, semakin tinggi risiko terkena komplikasi. Untuk rentang kadar A1c:

  • Normal: kurang dari 5.7 persen
  • Prediabetes: 5.7-6.4 persen
  • Diabetes: 6.5 persen atau lebih tinggi

Untuk penderita diabetes, hasil tes A1c 9 persen atau lebih termasuk ke tingkat berbahaya, karena secara signifikan meningkatkan risiko komplikasi diabetes. Jika kadar A1c Diabestfriends lebih dari target, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. 

Berikut risiko komplikasi akibat kadar A1c tinggi:

 

Penyakit Jantung dan Stroke

Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung. Kadar gula darah tinggi kronis dapat merusak saraf dan pembuluh darah yang mengontrol jantung. Penyakit jantung koroner merupakan jenis penyakit jantung paling umum pada penderita diabetes. Namun, diabetes juga meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, kolesterol LDL tinggi, dan kadar trigliserida tinggi. Selain itu, diabetes juga meningkatkan risiko gagal jantung. 

 

Kebutaan

Kadar gula darah tinggi juga dapat menyebabkan kerusakan pada mata, sehingga menyebabkan penglihatan menurun, bahkan kebutaan. Masalah pada mata yang umum pada penderita diabetes adalah retinopati diabetes, edema makula, katarak, dan glaukoma. 

 

Kerusakan Saraf

Kerusakan saraf akibat diabetes disebut neuropati diabetes. Kadar gula darah tinggi merusak saraf, sehingga tidak mengganggu fungsinya mengirim sinyal ke bagian-bagian tubuh. Kerusakan saraf bisa menyebabkan berbagai masalah, mulai dari nyeri ringan hingga parah.

 

Penyakit Ginjal

Kadar A1c tinggi meningkatkan risiko penyakit ginjal diabetes. Satu dari tiga orang dewasa yang memiliki diabetes mengalami penyakit ginjal. Sama seperti pada mata, jantung, dan saraf, kadar gula darah tinggi juga merusak pembuluh darah di ginjal. 

 

Penyakit Mulut

Kadar gula darah tinggi juga meningkatkan kadar gula di saliva. Hal ini bisa meningkatkan jumlah bakteri dan plak di mulut, gigi, dan gusi. Hal ini bisa menyebabkan iritasi di gusi. Penyakit mulut yang umum dialami penderita diabetes diantaranya gingivitis, periodontitis, infeksi jamur, dan mulut kering.


Baca juga: Injeksi Anti-VEGF Sebagai Terapi Bagi Penderita Diabetic Macular Edema (DME)

Semua komplikasi ini bisa dicegah dan diturunkan risikonya dengan cara menurunkan kadar A1c. Kadar A1c bisa diturunkan dengan mengontrol kadar gula darah sesuai target. Kalau kadar A1c tinggi, segera konsultasi dengan dokter terkait perubahan perencanaan manajemen diabetes. 

 

Sumber:

Very Well Health. What High A1C Levels Mean. Agustus 2023.
ElSayed NA, Aleppo G, Aroda VR, et al. 2. Classification and diagnosis of diabetes: Standards of care in diabetes-2023 [published correction appears in Diabetes Care. 2023 Feb 01]. Diabetes Care. 2023;46(Suppl 1):S19-S40. doi:10.2337/dc23-S002