Fluktuasi kadar gula darah, baik itu kadar gula darah tinggi (hiperglikemia) maupun kadar gula darah rendah (hipoglikemia), bisa berbahaya untuk penderita diabetes. Lalu, berapa yang dianggap sebagai kadar gula darah yang berbahaya? Berikut penjelasannya!

 

Baca juga: Kaki Bengkak Penderita Diabetes, Apa Sebabnya?
 

Kadar Gula Darah yang Berbahaya pada Hipoglikemia

Kadar gula darah rendah (hipoglikemia) pada penderita diabetes bisa berbahaya dan perlu segera diatasi. Oleh sebab itu, penting mengetahui gejala kadar gula darah rendah, seperti pucat, tubuh gemetar dan berkeringat, pusing, mual, detak jantung cepat, cemas, dan lainnya.

 

Menurut American Diabetes Association (ADA), kadar gula darah rendah diklasifikasikan berdasarkan tingkat keparahan:

  • Hipoglikemia level 1: kadar gula darah atau glukosa kurang dari 70 miligram per desiliter (mg/dL), namun di atas atau minimal 54 mg/dL.
  • Hipoglikemia level 2: kadar gula darah kurang dari 54 mg/dL. Level ini merupakan ambang batas dimana mulai terjadi kekurangan gula darah di dalam otak, sehingga menyebabkan gejala neuroglikopenik, seperti sulit berkonsentrasi, kebingungan, lemah, lesu, pandangan kabur, dan lainnya. Jika kadar gula darah turun pada level ini, maka dibutuhkan penanganan segera untuk mengatasi gejalanya. 
  • Hipoglikemia level 3: pada level ini, hipoglikemia dianggap parah. Gejalanya pun semakin parah. Pada umumnya, pada level ini, penderita membutuhkan bantuan orang lain untuk mengatasi atau mengobati kadar gula darahnya. Biasanya kondisi ini terjadi pada penderita diabetes tipe 1 yang menjalani terapi insulin. Jika tidak segera ditangani, dapat kondisi ini dapat menyebabkan kejang, hilangnya kesadaran, koma, atau bahkan kematian

 

Baca juga: Deteksi Stroke Lebih Cepat dan Akurat dengan Memanfaatkan Kecerdasan Buatan!
 

Kadar Gula Darah yang Berbahaya pada Hiperglikemia

Kadar gula darah tinggi dapat terjadi sesekali tanpa menyebabkan bahaya atau kegawatan. Namun, kadar gula darah tinggi yang sering terjadi dapat menyebabkan komplikasi diabetes, yang dapat merusak pembuluh darah.

 

Target kadar gula darah untuk penderita diabetes dapat berbeda satu sama lain, biasanya dipengaruhi faktor-faktor, seperti usia, jenis diabetes, dan kondisi kesehatan lain yang dimiliki. Jadi, Diabestfriends perlu konsultasi dengan dokter terkait target kadar gula darah yang direkomendasikan. 

 

Target kadar gula darah yang umum untuk orang dewasa yang memiliki diabetes biasanya 80 - 130 mg/dL (kadar gula darah puasa) dan kurang dari 180 mg/dL sekitar 1-2 jam setelah makan. Kadar gula darah di atas angka tersebut sudah dianggap tinggi atau hiperglikemia. Namun, ini pun subjektif dan perlu dikonsultasikan dengan dokter masing-masing. 

 

Kondisi berbahaya dapat terjadi jika kadar gula darah tinggi berulang atau kadar gula darah meningkat dan penderitanya mengalami gejala-gejala tertentu, seperti sering haus, sering buang air kecil, pusing, lelah, dan lainnya.

 

Kadar gula darah tinggi dianggap berbahaya jika disertai dengan keton (senyawa asam yang dihasilkan oleh tubuh saat membakar lemak untuk dijadikan energi). Kondisi ini umumnya terjadi pada diabetes tipe 1. Kadar gula darah tinggi disertai keton juga bisa terjadi pada penderita diabetes tipe 2 yang menjalani terapi insulin atau mengonsumsi obat SGLT-2 inhibitor.

 

Lama kelamaan, kadar gula darah tinggi yang tidak diatasi bisa menyebabkan komplikasi, seperti diabetes ketoasidosis, penyakit jantung, dan lainnya.

 

Baca juga: Istilah Baru Penyakit Jantung Bernama CKM! Waspada yang Obes!
 

Sumber:

Very Well Health. Dangerous Blood Sugar Levels in Diabetes. September 2023.
ElSayed NA, Aleppo G, Aroda VR, et al. Glycemic targets: standards of care in diabetes—2023Diabetes Care. 2023;46(Supplement_1):S97–S110. doi:10.2337/dc23-S006.
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease. Diabetes, heart disease, & stroke.
American Diabetes Association. Blood glucose testing and management. The big picture: checking your blood sugar.