Apakah Geng Sehat pernah mendengar tentang ginseng? Jika iya, mungkin pikiran Kamu akan langsung melayang pada sebentuk akar tanaman berwarna kecokelatan yang digunakan dalam produk-produk kesehatan.

 

Salah satu negara penghasil ginseng adalah Korea Selatan. Kebetulan, beberapa saat yang lalu saya berkesempatan untuk mengunjungi negara tersebut. Di sana, saya mengunjungi sebuah museum yang khusus membahas mengenai ginseng. Nama museumnya adalah Geumsan Ginseng Museum yang ada di kota Seoul, ibukota negara Korea Selatan.

 

Di museum tersebut, saya mendapatkan banyak sekali informasi tentang ginseng. Mulai dari penanamannya yang ternyata memakan waktu hingga 6 tahun dan manfaatnya yang beragam untuk kesehatan tubuh!

 

Ada banyak jenis ginseng di dunia

Ginseng adalah akar tanaman keluarga Panax. Ternyata, jenis spesies ginseng yang ada di dunia bermacam-macam. Ada ginseng yang berasal dari Tiongkok, Amerika, dan tentunya dari Korea. Ginseng dari Korea berasal dari spesies Panax ginseng.

 

Asal dari ginseng ternyata menentukan kandungan dan kualitas zat yang ada di dalam ginseng. Ginseng yang berasal dari Korea dipercaya memiliki kualitas terbaik dibandingkan ginseng dari daerah lainnya.

Baca juga: Ini Dia Jenis-jenis Obat Tradisional di Indonesia

 

Korea dipercaya sebagai tempat yang paling cocok untuk menanam ginseng karena beberapa hal. Yang pertama adalah negara Korea berada di iklim subtropis dengan 4 musim, yang cocok untuk pertumbuhan ginseng. Kedua adalah curah hujan di Korea yang juga cocok untuk pertumbuhan ginseng. Dan yang terakhir adalah tingkat keasaman tanah di Korea baik.

 

Konon katanya, sudah banyak usaha dilakukan untuk menanam ginseng di tempat lain, tetapi hasilnya tidak sebaik jika ditanam di Korea. Bahkan, tidak semua daerah di Korea dapat menghasilkan ginseng dengan kualitas yang baik, lho! Daerah yang baik untuk menanam ginseng adalah daerah dataran tinggi.

 

Disebut juga 'akar manusia'

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ginseng yang digunakan adalah akar dari tanaman Panax ginseng itu sendiri. Akar tanaman ginseng ini unik sekali lho Gengs, karena bentuknya menyerupai tubuh manusia.

 

Dalam bahasa Korea, ginseng disebut dengan insam, yang secara harfiah dapat diartikan sebagai ‘tubuh manusia’. Uniknya, ada anggapan bahwa ada dua ‘jenis’ ginseng berdasarkan bentuknya, yakni akar ginseng yang menyerupai tubuh pria dan yang menyerupai tubuh wanita!

 

Ginsenosides, kandungan bermanfaat di dalamnya

Ginseng memang sudah terkenal manfaatnya bagi kesehatan. Di Korea, secara turun-temurun ginseng digunakan sebagai obat tradisional. Berbagai penelitian ilmiah menunjukkan bahwa manfaat tersebut didapatkan dari kandungan zat golongan saponin di dalam ginseng. Saponin yang paling dominan terdapat dalam ginseng adalah ginsenosides.

 

Sudah banyak sekali penelitian ilmiah yang mencari tahu mengenai efek ginseng terhadap kesehatan. Hasilnya, ginseng memiliki efek dalam meningkatkan performa fisik, fungsi seksual, serta sebagai komplemen dalam pengobatan diabetes dan hipertensi.

Baca juga: Ayo, Cermati Iklan Obat Tradisional!

 

Ginseng biasanya diolah dalam berbagai bentuk suplemen kesehatan, baik komponen tunggal maupun kombinasi dengan bahan bermanfaat lainnya. Salah satunya adalah kombinasi ginseng dengan gingko biloba. Banyak penelitian juga menyebutkan bahwa penggunaan ginseng hanya memiliki efek samping yang minimal, biasanya berupa gangguan pencernaan, seperti diare atau konstipasi.

 

Penanamannya membutuhkan waktu 6 tahun

Untuk mendapatkan kandungan saponin yang maksimal, maka ginseng harus ditanam selama 6 tahun! Wah, waktu yang panjang sekali, ya! Sebenarnya, kandungan saponin sudah mulai ada sejak ginseng berumur 1-3 tahun. Namun, usia 6 tahun adalah yang paling maksimal. Tak heran, ginseng yang sudah berusia 6 tahun memiliki harga jual yang fantastis sekali, yaitu hingga jutaan rupiah!

 

Ada 3 jenis ginseng Korea berdasarkan lama waktu tanam dan perlakuan yang diberikan. Yang pertama adalah fresh ginseng, yang dipanen pada usia tanam kurang dari 4 tahun. Jenis kedua adalah white ginseng, yang dipanen pada usia tanam 4-6 tahun, kemudian dikupas lalu dikeringkan. Dan jenis ketiga, yang secara nilai ekonomis paling mahal, adalah red ginseng yang dipanen pada umur 6 tahun.

 

Setelah dipanen red ginseng tidak langsung dikupas, melainkan akan melalui proses steaming sebelum dikeringkan. Panas yang digunakan dalam proses steaming akan membuat kandungan saponin yang ada dalam ginseng menjadi semakin tinggi. Itu sebabnya red ginseng paling dicari sebagai bahan untuk suplemen!

Baca juga: Suplemen Alami untuk Meningkatkan Daya Tahan Bercinta

 

Dapat diolah menjadi berbagai makanan

Selain diramu menjadi berbagai jenis suplemen kesehatan, ginseng juga dapat diolah menjadi berbagai macam makanan lho, Gengs! Salah satu olahan makanan ala Korea yang menggunakan ginseng adalah samgyetang. Samgyetang adalah sup yang dibuat dengan ayam muda yang diisi nasi dan dibumbui berbagai macam rempah-rempah, utamanya ialah ginseng.

 

Rasanya enak sekali, apalagi jika dikonsumsi saat suhu udara sedang dingin ketika saya berkunjung ke Korea saat itu. Selain sebagai bumbu sup, ginseng juga dapat diolah menjadi teh, permen, jeli, bahkan semacam dodol pun ada! Tinggal dipilih sesuai kesukaan masing-masing!

 

Gengs, itu dia fakta-fakta menarik seputar ginseng. Akar yang satu ini memang salah satu tanaman yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Ternyata jenisnya bermacam-macam berdasarkan lokasi tumbuh serta lama penanamannya, ya! Jenis ginseng yang berbeda memiliki kandungan saponin yang berbeda pula, sehingga dapat memengaruhi manfaatnya sebagai suplemen. Jadi, apakah Kamu tertarik untuk mencoba ginseng?

 

Makanan untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh - guesehat.com