Hipertensi atau tekanan darah tinggi memang bisa disebabkan oleh banyak hal, misalnya seperti riwayat keluarga dan umur. Namun, gaya hidup tidak sehat adalah faktor risiko utama dari penyakit ini. Ini jugalah yang menyebabkan tingginya kasus hipertensi di Indonesia, bahkan di usia muda. Tidak heran jika jumlah kasus penyakit jantung di Indonesia sangat banyak dan semakin meningkat. Sebenarnya, apa saja sih gaya hidup tidak sehat orang Indonesia yang menjadi pemicu hipertensi? Berikut penjelasannya! 

Baca juga: Gaya Hidup Sehat Tingkatkan Kualitas Hidup Penderita Hipertensi

 

Pola Makan Tidak Sehat

Pola makan harian dengan kandungan sodium terlalu tinggi dan kandungan potasium terlalu rendah bisa menyebabkan risiko tekanan darah tinggi. Orang Indonesia mayoritas suka makanan asin. Kebanyakan makanan Indonesia juga dimasak dengan campuran garam yang cukup banyak. Meskipun bisa menambah rasa nikmat, terlalu banyak konsumsi garam tidak baik bagi kesehatan.

 

Selain itu, orang Indonesia juga lebih memilih keripik kentang asin ketimbang buah-buahan sebagai pilihan camilan. Padahal, buah-buahan mengandung potasium, yang justru baik untuk kesehatan dan mencegah tekanan darah tinggi.

 

Makanan favorit orang Indonesia lainnya adalah gorengan. Tidak heran memang, karena gorengan memiliki cita rasa yang khas dan gurih. Namun seperti yang kita ketahui, gorengan dimasak menggunakan minyak goreng dalam jumlah banyak. Padahal, minyak goreng memiliki kandungan kolesterol yang tinggi. Sementara menurut penelitian, lebih dari setengah penderita hipertensi juga memiliki kadar kolesterol tinggi di dalam tubuhnya.

 

 

Jarang Beraktivitas dan Berolahraga

Kebiasaan orang Indonesia adalah enggak mau capek. Mau ke minimarket di dekat rumah saja pasti lebih memilih pakai ojek ketimbang jalan kaki. Mau ke kantor di lantai 2 saja, lebih memilih menunggu lift daripada naik tangga. Padahal, gak ada salahnya kita lebih banyak bergerak, apalagi bagi yang jarang olahraga.

 

Jarang beraktivitas dan berolahraga itu bisa meningkatkan risiko obesitas, sehingga otomatis juga meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Olahraga yang dilakukan tidak perlu yang berat kok, jogging atau lari keliling kompleks selama 15-30 menit saja sudah cukup. Kalau Kamu tidak sempat berolahraga, tingkatkan aktivitas fisik lainnya. Sebagai rekomendasi, mulai sekarang biasakan budaya jalan kaki! 

Baca juga: Diet DASH, Baik untuk Hipertensi

 

Merokok

Menurut data dari World Bank pada 2017, Indonesia menempati posisi pertama di Asia dengan jumlah perokok pria terbanyak. Data tersebut menunjukkan bahwa 76% pria Indonesia merokok. Padahal, bahaya rokok terhadap kesehatan sudah jelas kita ketahui.

 

Merokok dan asap rokok meningkatkan risiko berbagai macam penyakit, termasuk tekanan darah tinggi. Merokok dapat merusak jantung dan pembuluh darah. Selain itu, nikotin juga meningkatkan tekanan darah, sementara karbon monoksida menurunkan kadar oksigen di dalam darah.

 

Kurang Tidur

Banyak orang Indonesia yang sering begadang, baik itu akibat lembur di kantor karena pekerjaan menumpuk atau karena nonton bola. Alhasil, orang Indonesia jadi sering kurang tidur. Padahal menurut penelitian, kurang tidur bisa meningkatkan tekanan darah.

 

Tidur malam yang ideal itu adalah 7-8 jam. Jangan biasakan begadang, karena selain bisa menimbulkan risiko penyakit, Kamu juga akan jadi kelelahan keesokan harinya. Alhasil, Kamu jadi tidak produktif, sehingga pekerjaan semakin menumpuk. 

Baca juga: Kendalikan Hipertensi dengan Cara Ini

 

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, sejumlah gaya hidup masyarakat Indonesia menjadi pemicu tekanan darah tinggi. Meskipun beberapa kali mengalami kenaikan tekanan darah tidak akan langsung menimbulkan hipertensi jangka panjang, Kamu tetap harus mencegahnya mulai dari sekarang.

 

Lagipula dengan mencegah hipertensi, Kamu  juga mencegah risiko penyakit kronis lainnya, seperti penyakit jantung dan diabetes. Jadi, ayo cegah hipertensi sejak dini dengan mengadaptasi gaya hidup sehat! (UH/AS)

 

Obat Hipertensi