Lama tak terdengar kabarnya, penyanyi sekaligus penari berbakat, FKA Twigs, kembali muncul dengan berita yang cukup mengagetkan. Wanita berusia 30 tahun ini mengaku bahwa vakumnya ia dari dunia hiburan disebabkan oleh kondisi kesehatannya. Kala itu, ia menderita tumor di dalam rahimnya, yang sering disebut dengan fibroid.

Baca juga: Ketahui Beda Kista, Miom, dan Endometriosis, Agar Tidak Keliru Lagi!

 

FKA Twigs bercerita di Instagram

Rabu (9/5) lalu, melalui akun Instagram pribadinya, penyanyi yang memiliki nama asli Tahliah Debrett Barnett ini menceritakan ketakutannya atas penyakit yang sempat mengguncang kepercayaan dirinya untuk tampil di atas panggung ini.

 

"I tried to be brave but it was excruciating at times and to be honest I started to doubt if my body would ever feel the same again," tulisnya di dalam postingan Instagram tersebut. Dalam postingan instagram yang menampilkan videonya sedang menari, mantan kekasih Robert Pattinson tersebut juga menceritakan sekilas mengenai penyakitnya.

 

“Tumornya cukup besar, berukuran seperti 2 apel yang sudah matang, 3 buah kiwi, dan 2 buah stroberi. Seperti semangkuk buah yang menyakitkan setiap hari. Perawat juga mengatakan bahwa berat dan ukuran tumor saya sudah seperti kandungan usia 6 bulan.”

 

Setelah cukup lama berjuang dengan penyakitnya, akhirnya pada Desember 2017 lalu, FKA menjalani operasi laparoskopi untuk mengangkat 6 tumor fibroid di rahimnya. Dan kini, wanita kelahiran 16 Januari 1988 tersebut masih menjalani masa pemulihan.

 

Untuk menambah semangat, FKA kini tengah asyik bekerja dengan seorang koreografer. Dengan kembali menari, FKA merasa bahwa dirinya yang dulu telah kembali. FKA menyebut bahwa ada sensasi 'ajaib' setelah ia sembuh, yang membuatnya sangat berterima kasih terhadap tubuhnya saat ini. Ia pun semakin menyadari untuk selalu menghargai dirinya sendiri.

 

Tidak hanya itu, melalui postingan yang sama, FKA juga memberi semangat kepada 'amazing warriors', yakni semua wanita yang memiliki penyakit yang sama dengannya. FKA meyakinkan bahwa mereka tidak sendirian dan bisa melewatinya.

Baca juga: Wanita, Jangan Anggap Sepele Endometriosis!

 

PCOS -GueSehat.com

 

Sekilas tentang fibroid

Dari tadi kita banyak berbicara mengenai fibroid. Namun, apa sih sebenarnya fibroid itu? Mengapa bisa sampai dialami oleh FKA Twigs, ya? Uterus fibroid adalah tumor jinak nonkanker yang biasanya tumbuh di bagian atas atau di dalam otot rahim.

 

Tumor ini dapat berkembang menjadi beberapa sel dengan ukuran yang berbeda-beda, mulai dari sebesar benih yang tidak terdeteksi oleh mata manusia, hingga berukuran besar yang dapat mengganggu serta memperbesar ukuran uterus. Dalam beberapa kasus yang ekstrem, ukuran fibroid dapat memperluas ukuran rahim hingga mencapai tulang rusuk.

 

Fibroid adalah salah satu penyakit yang cukup populer di kalangan wanita. Penyakit ini biasa menyerang wanita berusia produktif, yaitu 30-40 tahun. Sekitar 30-50% kasus fibroid tidak menunjukkan gejala. Inilah mengapa tidak banyak wanita yang menyadari bahwa dirinya tengah mengalami fibroid. Kebanyakan dari mereka baru mengetahuinya saat sudah melakukan tes USG.

 

Meski sulit terdeteksi, ada beberapa gejala yang bisa dikenali. Gejala ini berbeda-beda, tergantung pada ukuran dan lokasi fibroid. Fibroid yang tumbuh cukup besar akan membuat penderitanya terlihat seperti sedang hamil serta menunjukkan beberapa gejala berikut:

  • Perdarahan menstruasi yang berlebihan.

  • Periode menstruasi berlangsung lebih dari seminggu.

  • Tegang pada bagian panggul.

  • Sering buang air kecil.

  • Mengalami sembelit, nyeri punggung, nyeri saat berhubungan seksual, dan nyeri panggul.

 

Sayangnya, hingga saat ini belum dapat dipastikan apa penyebab dari fibroid yang dialami kebanyakan wanita. Namun, beberapa penelitian menyebut bahwa ada faktor-faktor yang meningkatkan seseorang berisiko mengalami fibroid, antara lain:

  • Perubahan genetik yang membuat adanya perubahan pada sel otot rahim yang normal.

  • Hormon esterogen dan progesteron yang merangsang pertumbuhan endometrium selama siklus menstruasi. Kedua hormon ini diperkirakan memberi kontribusi dalam perkembangan fibroid. Hal ini karena fibroid memiliki reseptor esterogen dan progesteron yang lebih banyak dibanding sel-sel otot rahim yang normal, sehingga cenderung menyusut setelah menopause karena produksi hormon yang menurun.

  • Faktor pertumbuhan lainnya, seperti hormon insulin yang dapat memengaruhi pertumbuhan fibroid.

  • Faktor keturunan. Jika ibu atau saudara perempuan Kamu pernah mengalami fibroid, maka risiko fibroid akan semakin besar.

 

Menerapkan gaya hidup sehat, memperbanyak konsumsi sayur dan buah, serta menjaga berat badan dapat mengurangi risiko mengalami fibroid. (BAG/AS)

Baca juga: Sakit Menstruasi Bisa Jadi Penyebab Miom