Stunting terus menjadi masalah kesehatan masyarakat utama secara global. Kondisi kesehatan yang banyak menimpa balita ini adalah manifestasi dari banyak faktor, termasuk asupan gizi yang tidak memadai dan kondisi kesehatan yang buruk. Namun, mengonsumsi makanan yang kurang bergizi selama kehamilan pun juga menjadi penyebab masalah ini.

 

Itulah pengetahuan umum mengenai penyebab stunting pada balita. Untuk detailnya, inilah 5 faktor yang menyebabkan kondisi ini terjadi!

 

  • Asupan makanan bergizi rendah atau buruk

 

Bila ibu hamil kurang bisa menjaga asupan nutrisinya, hal ini tidak hanya berakibat stunting pada bayi kelak. Bahkan, bila satu keluarga tidak sadar akan pentingnya gizi yang cukup bagi si Kecil, stunting dapat menjadi masalah turun-temurun yang juga menurunkan kualitas hidup sekeluarga.

 

 

  • Lingkungan sekitar yang kurang bersih dan rentan menyebabkan infeksi

 

Lingkungan tempat si Kecil dilahirkan juga berpengaruh besar terhadap kondisi kesehatannya. Lingkungan yang kurang bersih dapat menyebabkan stunting pada balita karena infeksi dari lingkungan tersebut. Infeksi ini dapat mengganggu kerja usus dalam mencerna makanan. Selain itu, makanan yang kurang bersih juga mengurangi nilai gizi dan dapat menyebabkan si Kecil stunting.

 

 

  • Kondisi perekonomian keluarga yang buruk

 

Tidak bisa dipungkiri bahwa anak-anak penderita stunting kebanyakan berasal dari keluarga yang serba kekurangan. Tingkat ekonomi rendah membuat akses gizi semakin sulit diperoleh. Akibatnya, ibu dan anak kerap hanya makan seadanya. Alhasil, anak tidak mendapatkan gizi yang cukup.

 

 

  • Anak lahir dengan berat badan di bawah rata-rata normal

 

Faktor ini merupakan perpanjangan dari ibu hamil yang tidak mendapatkan gizi yang cukup. Akibat akses gizi yang tidak didapatkannya, si Kecil dilahirkan dengan berat badan di bawah rata-rata normal. Untuk mencegah hal ini, ibu hamil harus mendapatkan gizi yang cukup serta mengecek berat badannya setiap bulan. Dan setelah dilahirkan, si Kecil harus mendapatkan ASI eksklusif yang berkualitas dan MPASI yang bergizi.

 

 

  • Kurangnya pencegahan stunting pada awal kelahiran

 

Inilah faktor awal dari semua faktor lainnya yang menyebabkan stunting pada balita. Jadi, tidak hanya ibu hamil yang kurang memperhatikan asupan nurisi selama masa kehamilan. Bila ibu tidak rajin membawa si Kecil untuk diimunisasi sejak dilahirkan, maka risiko ia menderita stunting semakin besar.

 

Nah, itulah tadi 5 faktor penyebab stunting pada balita. Namun, sebenarnya masih ada lagi faktor eksternal yang seharusnya sudah sering dibahas dan ditangani dengan lebih serius.

 

Peran Gender dan Kurangnya Kesadaran akan Kesetaraan Gender

Suami dan istri harus sama-sama sadar akan pentingnya asupan nutrisi lengkap dan pemeriksaan kesehatan bagi ibu dan anak secara teratur. Terutama dari keluarga dengan akses ekonomi dan pendidikan rendah, banyak pria yang masih menganggap bahwa uang belanja (termasuk makanan) masih urusan istri di rumah.

 

Hal ini diperparah dengan akses pendidikan ibu dari keluarga berekonomi rendah yang minim atau nyaris tidak ada. Makanya, kesadaran akan pentingnya gizi ibu hamil dan anak untuk mencegah stunting sangat kurang. Karena itulah, pendidikan untuk anak perempuan sangat penting. Jadi, saat mereka menikah dan punya anak nanti, mereka tidak akan pasrah dengan akses gizi yang seadanya. (RA/AS)

 

 

 

 

 

Sumber:

Bio Med Central

WHO

NCBI NLM

IDN Times