Siapa di sini yang suka makan pete alias petai? Pete memiliki nama botani Parkia speciosa. Makanan yang enak dimakan bersama ikan asin, nasi hangat, dan sambal ini memang bikin kepingin nambah terus. Namun, apa ya efek samping makan pete terlalu banyak?

  

Kelompok biji-bijian berwarna hijau ini dikenal dengan berbagai nama, yakni bitter bean, stink bean, atau sator bean. Petai merupakan keluarga dari tumbuhan polong dan dipanen dari pohon hutan hujan tinggi, yang dapat tumbuh hingga 15-45 meter. Tanaman ini cukup populer di bagian Burma Selatan, Thailand, Singapura, Malaysia, dan Indonesia. Bahkan, orang-orang di bagian timur laut India juga menyukainya.

 

Nutrisi dalam Petai

Sebelum kita mencari tahu efek samping makan pete terlalu banyak, Kamu perlu tahu nih apa saja kandungan nutrisi dari makanan yang berbau khas ini. Di dalam petai, terdapat berbagai mineral, seperti potassium, mangan, kalsium, zat besi, zink, copper, dan phosphorus. Ada pula berbagai vitamin yang bisa Kamu temukan di dalamnya, yakni vitamin A dalam bentuk beta-karoten, vitamin B1, vitamin B6, vitain B9 (folat), dan vitamin C.

 

Tidak hanya sampai di situ, petai juga menjadi sumber protein, rendah lemak, kaya akan serat, dan rendah gula darah, sehingga cocok untuk dikonsumsi oleh orang-orang dengan diabetes.

 

Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil dan Menyusui Makan Pete?

 

Manfaat Kesehatan dari Petai

Setelah mengetahui segala kandungan di dalam petai, maka sudah bisa dipastikan makanan yang dapat disajikan dengan berbagai cara ini sangat bermanfaat bagi kesehatan. Apa sajakah itu?

 

Baik untuk Pencernaan

Orang-orang yang menerapkan diet tinggi serat akan memiliki risiko yang lebih kecil untuk mengalami konstipasi atau sembelit dibandingkan dengan orang-orang yang menerapkan pola diet rendah serat. Mereka pun juga berpotensi lebih rendah mengalami hemorrhoid dan diverticulitis.

 

Ada 2 tipe serat, yaitu yang larut dan tidak larut. Serat yang tidak larut biasanya ditemukan dalam bulir-bulir buah, biji-bijian, kulit sayur, dan tidak akan larut dalam cairan. Serat tidak larut diasosiasikan dengan kelancaran pembuangan sisa-sisa makanan dari dalam tubuh dan proteksi diri dari kanker.

 

Sedangkan serat larut ditemukan dalam berbagai sayur, buah, biji-bijian, kacang-kacangan, dan legumen. Sesuai dengan namanya, serat ini dapat larut di dalam air. Guna dari serat larut antara lain membuat kenyang lebih lama, menurunkan kolesterol jahat (LDL), dan memperlambat pelepasan gula dari makanan ke darah.

 

Yang tak kalah penting, serat larut sangat diasosiasikan dengan penurunan risiko penyakit jantung, diabetes melitus tipe 2, dan obesitas. Studi terbaru mengungkapkan bahwa pola diet tinggi serat dapat menurunkan risiko kanker payudara.

 

Baca juga: Khasiat Pete untuk Wanita

 

Menjaga Kesehatan Ginjal

Potassium adalah mineral esensial yang digunakan untuk menjalankan fungsi dasar tubuh. Rendahnya tingkat potassium dalam pola diet Kamu akan berdampak burup terhadap jantung dan otak. Lebih jauh, potassium berperan penting untuk membuat tubuh tetap terhidrasi. Riset menunjukkan potassium dalam petai dapat menurunkan risiko seseorang mengalami batu ginjal.

 

Baik untuk Kesehatan Mental

Petai mengandung tryptophan, asam amino esensial yang bertindak sebagai pengatur suasana hati. Tryptophan memang memiliki kapasitas untuk membantu keseimbangan tubuh dan memproduksi hormon-hormon spesifik secara alami, khususnya serotonin.

 

Serotonin merupakan neurotransmiter yang dikenal juga sebagai “molekul kebahagiaan”. Jika kadar serotonin dalam tubuh meningkat, maka asam amino tryptophan akan meningkatkan kualitas hidup pasien yang memiliki masalah mental atau gangguan otak.

 

Baik untuk Kesehatan Tulang dan Gigi

Kalsium adalah mineral yang penting bagi kehidupan manusia. Di antara deretan manfaat kalsium, salah satu yang paling vital adalah menjaga kesehatan tulang dan gigi. Bahkan, kalsium juga dapat mengurangi obesitas dan mencegah kita terkena kanker usus besar. Nah, sudah disebutkan sebelumnya bukan oleh GueSehat kalau petai mengandung kalsium?

 

Mengontrol Diabetes Tipe 2

Dalam pengobatan tradisional, jus petai dapat membantu mengontrol diabetes melitus tipe 2 atau hipertensi. Salah satu alasannya adalah aksi sinergis sterol dari tanaman ini, seperti stigmasterol dan beta-sitosterol

 

Menjaga Keseimbangan Hormon

Tubuh kita tidak akan berfungsi dengan baik jika tidak terdapat cukup fosfor. Mineral yang satu ini amat penting untuk menjaga fungsi ginjal dan jantung. Selain itu, fosfor di dalam petai dapat membantu memetabolisme lemak dan mempercepat penyembuhan tulang yang patah atau cedera. Terakhir, fosfor juga membantu mengontrol produksi dan pelepasan hormon, serta interaksinya dengan kelenjar endokrin.

 

Baca juga: Apa Saja Khasiat Pete untuk Pengobatan?

 

Efek Samping Makan Pete Terlalu Banyak

Makan pete, sambal, ikan asin, dan nasi hangat memang tidak ada tandingannya ya, Gengs! Jadi bikin nambah lagi dan lagi. Pokoknya, dietnya bisa ditunda dulu besok demi makan ini. Ngaku, deh! Namun, Kamu harus bisa tahan diri, ya. Soalnya, ada efek samping makan pete terlalu banyak. Yup, bagaimana pun juga sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.

 

Mulut dan Urine Jadi Berbau

Saat makan pete, Kamu mungkin tidak akan merasa apa-apa. Sayangnya, sama halnya dengan asparagus, efek samping makan pete terlalu banyak adalah urine dan mulut Kamu jadi bau. Bau dari petai sangat meresap dan dapat bertahan dalam sistem eksresi tubuh dan mulut selama 2-3 hari. Itulah mengapa petai memiliki nama panggilan stink bean.

 

Mengapa bisa begitu? Disebutkan dalam beberapa penelitian, terdapat senyawa dalam petai, yaitu hydrogen sulfida, etanol, 1,2,4-trithiolane, dan acetaldehyde. Disebut-sebut, bau yang khas di mulut dan urine kita setelah mengonsumsi petai terbentuk dari 1,2,4-trithiolane.

 

Asam Urat dan Gagal Ginjal

Efek samping makan pete terlalu banyak dalam jangka panjang berikutnya adalah Kamu berisiko mengalami asam urat dan gagal ginjal. Di dalam petai, terdapat kandungan asam amino serta purin. Nah, jika jumlahnya terlalu banyak di dalam tubuh, akan menyebabkan asam urat hingga gagal ginjal.

 

Perut Kembung

Walaupun kaya akan serat, efek samping makan pete terlalu banyak tidak baik juga untuk pencernaan. Petai yang dikonsumsi terlalu banyak, khususnya jika masih mentah, dapat membuat perut kembung.

 

Pasalnya, terdapat phytates dan inhibitor tripsin di dalam petai, yang dapat menghambat pencernaan protein. Selain itu, ini juga dapat mengganggu tubuh menyerap seng dan kalsium.

 

Pegal-pegal

Ternyata tidak hanya di dalam jengkol, petai juga mengandung asam jengkolat. Nah, efek samping makan pete terlalu banyak dapat dapat menyebabkan pegal-pegal pada persendian akibat dari asam jengkolat yang menumpuk.

 

Gengs, itulah manfaat dari pete dan apa efek samping makan pete terlalu banyak. Asal tidak dimakan berlebihan, tidak masalah, kok! Jika Kamu takut mulut atau urine berbau setelah makan pete, Kamu bisa menyiasatinya dengan merendam pete terlebih dahulu sebelum dimasak dan mengonsumsinya dalam keadaan matang. Jadi, Kamu tidak perlu takut bau pete menempel di mulut atau urine, sampai mengganggu orang lain! (AS)

 

Baca juga: Khasiat Pete untuk Penderita Diabetes

 

Referensi

Awakening State: Parkia Speciosa (Petai): Side Effects, Nutritional Facts, and Health Benefits

HiMedik.com: Jangan Keseringan Makan Petai Jika Tak Mau Alami Hal Ini

DokterSehat: Benarkah Makan Petai Menyebabkan Sakit Ginjal hingga Arthritis?