tanda tanya Peredaran obat palsu di Indonesia kian menjadi ancaman kesehatan masyarakat. Berbagai efek negatif dapat dirasakan oleh konsumen yang mendapatkan obat tersebut. Efeknya pun beragam, tergantung pada kandungan, komposisi, kondisi obat, serta penyakit yang diderita konsumen. “Semua obat palsu dapat membahayakan pasien. Hal ini karena kita tidak tahu secara jelas apakah ada bahan aktif di dalamnya, berapa kadar bahan aktif, dan siapa produsen dari obat tersebut,” jelas Sulviria, Quality Assurance Manager PT Anugrah Argon Medica.

Penyitaan Obat-obatan Palsu

Dari informasi yang didapatkan dari berbagai sumber, Bareskrim Polri telah menyita setidaknya 42.480.000 butir obat-obatan palsu dari berbagai merek. Obat-obatan tersebut antara lain Carnophen, Trihexyphenydyl, Heximer, Tramadol, dan Somadril. “Obat-obatan yang dipalsukan ini jika sampai dikonsumsi oleh pasien dalam jangka panjang sangat berisiko menimbulkan penyakit pada ginjal dan hati,” tambah Sulviria.

Apa Efek Negatif Obat Palsu Pada Tubuh?

Efek negatif obat palsu dapat berdampak pada kesehatan ginjal dan hati. Hati seharusnya berfungsi mengubah zat yang bersifat racun menjadi tak beracun bagi tubuh. Oleh karena itu, jika hati rusak, sifat racun zat itu tak bisa dinetralkan. Sedangkan ginjal memiliki fungsi penting yang bekerja layaknya penyaring pada tubuh. Jika kerja ginjal terganggu dan gagal berfungsi, kotoran yang masuk ke dalam tubuh pun tidak akan tersaring dan bisa menyebar ke sirkulasi darah. Jika sudah seperti ini, pasien harus melakuka cuci darah secara rutin. Dikutip dari Kompas.com, Sekretaris Jenderal Ikatan Apoteker Indonesia Nofferendri juga mengatakan bahwa bagi pasien yang perlu pengobatan segera atau penderita penyakit kronis, seperti penyakit jantung, mengonsumsi obat palsu yang tak ada zat aktifnya, misal berisi tepung saja, sama dengan tak minum obat. Itu bisa membuat penyakit yang diderita kian parah, menimbulkan komplikasi, hingga memicu kematian. Dari efek negatif yang bisa timbul dari penggunaan obat palsu ini membuat semua pihak yang terkait harus lebih waspada memerangi peredaran yang terjadi di masyarakat. Hal ini tentu untuk mewujudkan tujuan pemerintah agar tingkat kesehatan di Indonesia terus mengalami peningkatan.