Anakku tuh paling enggak mau deh kalau dipegang sama orang lain. Makan harus disuapin sama aku, mandi harus sama aku, sampai mainpun harus aku, mamanya yang nemenin! Papanya yang nemenin aja dia enggak mau. Pokoknya, apa-apa harus mamanya!”

 

Sangat menyenangkan tentunya bisa selalu berada di samping si Kecil dan menemani dalam segala aktivitasnya. Namun, lama-kelamaan pernyataan seperti di atas muncul saat Mums menyadari kecenderungan si Kecil yang tak mau jauh dari Mums. Bahkan, bisa dibilang jika semua-semuanya harus Mums yang melakukan untuk dirinya!

 

Ya, perlu diketahui bahwa beberapa balita memang terkadang memiliki kecenderungan untuk tidak bisa lepas dari ibunya lho, Mums. Bagi mereka, tidak ada satu orang pun yang bisa melakukan segala sesuatunya sebaik Mums. Tidak ada yang bisa menandingi kesabaran Mums saat membantunya mengenakan sepatu, tidak ada yang bisa menandingi kehebatan Mums dalam membuat roti panggang kesukaannya, atau bahkan tidak ada yang bisa menandingi kemampuan Mums yang bisa mengerti kapan seharusnya diapers si Kecil diganti. Pokoknya, di mata si Kecil hanya Mums figur orang dewasa yang sangat hebat, sampai-sampai tidak ada yang bisa menggantikan posisi Mums.

Baca juga: Hebohnya Menjaga Balita Sekaligus Bayi

 

Kondisi seperti ini bukan hal yang aneh sebenarnya. Keberadaan Mums yang selalu menemani si Kecil dan memenuhi segala kebutuhannya sejak ia lahir, membuat anak selalu bergantung pada Mums. Bahkan, tidak jarang pula Dads menjadi kesulitan untuk mendapat perhatian dari si Kecil.

 

Selain itu, kecenderungan si Kecil untuk selalu mengandalkan Mums sebenarnya bisa juga didasari oleh keinginannya untuk memeroleh dukungan. Misalnya, Mums tidak akan marah meski ia tidak menghabiskan makanannya. Berbeda dengan Dads yang justru memarahinya saat ia tidak menghabiskan makanan. Nah, karena si Kecil tidak suka dimarahi, maka secara otomatis ia akan lebih memilih Mums untuk menemaninya makan.

Arti Tangisan Bayi -GueSehat.com

Meski terlihat lebih berpihak pada Mums, tapi kecenderungan ini sebenarnya tidak menunjukkan bahwa ia lebih sayang pada Mums dan membenci Dads kok. Umumnya, seiring pertambahan usia, kecenderungan anak pada salah satu orangtua akan makin berkurang.

Baca juga: Toilet Training pada Balita

 

Lalu, bagaimana jika saat ini kecenderungan anak pada Mums terlihat semakin menjadi-jadi? Hingga ia hanya mau Mums yang selalu melakukan segala sesuatu untuknya? Berikut beberapa tips untuk mengatasinya: 

 

1. Berikan stimulasi sejak bayi.

Sejak kecil memang Mums adalah sosok yang paling dekat dengan si Kecil. Setiap kali si Kecil membutuhkan bantuan, Mums pasti akan hadir sesegera mungkin. Namun, kebiasaan ini lama kelamaan akan membuat anak tidak bisa melepaskan Mums dari pandangannya. Untuk itu, sebaiknya mulai biasakan si Kecil untuk tidak selalu berada di sisi Mums sejak kecil. Mums bisa memulai dengan permainan sederhana seperti cilukba atau petak umpet. Permainan ini akan memberikan pengertian pada si Kecil bahwa meskipun Mums pergi, Mums akan tetap kembali.

 

2. Jangan meminta si Kecil memilih antara Mums atau Dads yang melakukan sesuatu untuknya.

Ini karena dapat dipastikan ia akan memilih Mums. Beri kesempatan pada Dads untuk melakukan sesuatu untuk si Kecil, sekalipun si Kecil akan sedikit merengek.

 

3. Hindari pemikiran “anakku akan lebih senang saat aku yang melakukannya!”.

Pemikiran Mums yang seperti ini hanya akan membuat Mums terus memanjakan si Kecil dan melakukan segala sesuatu untuknya.

 

4. Beri tahu Dads bagaimana cara Mums melakukan sesuatu hal yang disukai oleh si Kecil.

Mungkin cara Mums dalam membuatkan roti panggang kesukaan si Kecil berbeda dengan cara Dads membuatnya. Ini mengapa, si Kecil lebih memilih Mums untuk melakukannya. Namun, jika Mums ingin Dads bisa melakukannya juga, tak ada salahnya untuk berbagi tips. Beri tahu Dads bagaimana caranya untuk membuat roti panggang kesukaan si Kecil, beri tahu Dads bagaimana caranya agar si Kecil menyukai waktu mandinya, atau beri tahu Dads bagaimana cara menemaninya bermain lego.

 

5. Bergerak menjauh secara perlahan.

Perlahan, biasakan si Kecil untuk melakukan aktivitas tanpa Mums. Sebagai langkah awal, Mums bisa membiarkannya melakukan aktivitas bersama Dads. Berikan pengertian pada anak bahwa Mums harus mengerjakan hal lain yang juga penting. Jelaskan padanya bahwa Dads juga akan memperlakukannya sebaik yang biasa Mums lakukan. Jika si Kecil sudah mulai terbiasa, selanjutnya Mums bisa mulai membiasakan dirinya untuk melakukan segala sesuatunya sendiri seperti makan sendiri, main sendiri, hingga mandi sendiri.

Baca juga: Kebutuhan Gizi Seimbang Balita

 

Memiliki kedekatan dengan si Kecil tentu menjadi keinginan setiap Mums. Namun, jangan sampai kedekatan tersebut membuat si Kecil menjadi terlalu tergantung pada Mums. Biasakan anak untuk lebih mandiri sejak kecil. (BAG/AY)