Mengajarkan anak untuk menggunakan toilet pada saat buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) sangatlah penting. Selain menghemat pengeluaran untuk membeli diaper, kita juga tidak perlu repot-repot mengganti diaper saat sedang bepergian. Kemampuan memakai toilet sendiri juga dapat bermanfaat bagi si Kecil pada masa mendatang. Namun, setiap balita berbeda-beda, maka tidak ada usia yang disebut “tepat” untuk mulai berlatih menggunakan toilet.

 

Beberapa hari lalu adalah pertama kalinya Elika belajar buang air besar (BAB) di closet atau mulai toilet training. Saat ini usianya sudah 18 bulan.

 

Awalnya sekitar sebulan lalu (ketika Elika berusia sekitar 16 bulan), dia sudah sudah mulai menunjukkan tanda-tanda jika ingin BAB. Belakangan malah mulai pegang-pegang diaper atau perutnya setiap kali dia merasa ingin BAB. Menurut beberapa artikel yang saya baca, itu merupakan salah satu tanda anak sudah mulai siap untuk toilet training. Akhirnya baru sekarang sempat beli potty ring.

 

Sebelumnya Elika sudah saya kenalkan dulu dengan si Potty Ring ini biar dia tidak kaget kalau tiba-tiba didudukkan di sana. Saya ajak dia duduk di atasnya meskipun masih belum saya letakkan di closet langsung. Kebetulan malam harinya, Elika lagi-lagi menunjukkan tanda-tanda ingin BAB dengan memegang-megang perut dan diapernya. Awalnya agak deg-degan juga sih, takut dia tidak mau. Eh ternyata benar, dia agak takut duduk di closet. Mungkin karena tinggi dan belum biasa. Jadinya dia pegangan terus sama saya dan agak gemetaran.

 

Saya ajak dia mengobrol dan menyuruh dia melihat-lihat gambar-gambar di potty ring-nya. Lumayan agak mengalihkan perhatiannya, sampai akhirnya BAB-nya beneran keluar. Tapi habis itu dia menangis hahaha..

 

YEAY! Toilet training hari pertama ini berhasil. Saya masih belum bisa sih untuk mengajak dia buang air kecil di closet. Satu-satu dulu ya. Kita selesaikan yang buang air besar dulu. Kalau sudah jago, baru belajar buang air kecil di closet.

 

Berikut adalah tanda-tanda anak yang sudah siap secara fisik ketika dia mampu mengontrol keinginan untuk BAK dan BAB: 

  • Anak memperlihatkan ekspresi saat menahan BAK atau BAB.
  • Popok kering saat bangun tidur atau setelah dua jam pemakaian.
  • Tidak BAB di popok saat malam hari.
  • BAB terjadi pada waktu yang sama tiap harinya atau pada waktu yang tidak bisa diprediksi.
  • Anak mampu melepas dan memakai pakaian serta mampu berkomunikasi dengan Anda tentang pemakaian toilet.

Berbeda dengan kesiapan fisik, kesiapan secara emosional membutuhkan waktu yang lebih lama. Berikut ini adalah tanda-tanda anak sudah mencapai kesiapan emosional:

  • Anak akan memberitahu ketika popoknya kotor dan meminta untuk diganti dengan yang baru.
  • Dia lebih memilih memakai celana dalam ketimbang popok.
  • Menunjukkan ketertarikannya ketika melihat orang memakai kamar mandi.
  • Memberitahu ketika dia ingin buang air.
  • Bersemangat mengikuti semua proses toilet training.

Intinya, jangan terburu-buru dan memaksa melatih anak menggunakan toilet karena malah akan menghambat tumbuh kembang balita dan menyebabkan proses belajar menggunakan toiletnya semakin lama.