Tidak seperti diet untuk menurunkan berat badan, diet untuk diabetes agak berbeda. Penyandang diabetes biasanya harus makan berkali-kali, namun porsinya saja dikurangi. Biasanya, dokter menyarankan penyandang diabetes tipe 2 untuk makan sekitar enam kali sehari, antara makan besar dan waktu camilan.

 

Tetapi pendekatan makan enam kali sehari ini tidak selalu berhasil. Banyak penyandang diabetes tidak bisa mengendalikan porsi makan dan akhirnya berakhir dengan kadar gula tinggi. Lantas adakah pendekatan yang berbeda terkait diet untuk diabetes yang lebih cocok?

 

Baca juga: Buah dan Makanan untuk Diabetes yang Aman Dikonsumsi



Kelemahan Diet untuk Diabetes 

Biasanya, dokter akan meresepkan obat diabetes sehingga penyandang diabetes bisa menjaga kadar gula darah mereka selalu terkontrol. Penyandang diabetes juga disarankan mengubah kebiasaan diet mereka untuk membantu pengelolaan diabetes.

 

Terkait pola makan, para dokter dan edukator diabetes umumnya meyakini bahwa pendekatan terbaik bagi penderita diabetes tipe 2 adalah makan lebih sering dengan porsi kecil, dan waktu makan teratur sepanjang hari. Dari sini muncul rekomendasi makan enam kali sehari, yang terdiri dari 3 kali makan berat dan 3 kali selingan. 

 

Namun, pendekatan ini dapat menimbulkan masalah. Beberapa penyandang diabetes yang mengikuti pola diet ini justru membutuhkan perawatan yang lebih intensif. Hal ini terutama dialami penyandang diabetes yang sudah harus menggunakan insulin dosis tinggi. 

 

Suntikan insulin dosis tinggi dapat menyebabkan ketidakseimbangan kadar glukosa (gula darah). Efek samping lainnya adalah menyebabkan penambahan berat badan dan risiko lebih tinggi masalah kardiovaskular

 

Baca juga: Diabetes Insipidus Tidak Ada Kaitannya dengan Diabetes Melitus

 

Diet untuk Diabetes Terbaru Dianggap Lebih Sehat

Baru-baru ini, tim peneliti dari Universitas Tel Aviv di Israel melakukan ujicoba diet untuk diabetes dengan metode baru. Dalam diet ini, jam makan disesuaikan dengan "jam tubuh" alami seseorang, atau dikenal dengan jam biologis.

 

Jika diterapkan, diet untuk diabetes terbaru ini membutuhkan tiga kali makan dalam sehari, dengan porsi boleh lebih besar. Diet ini diyakini dapat membantu proses fisiologis untuk menyinkronkan kadar gula darah secara lebih baik sekaligus mengurangi kebutuhan akan insulin.

 

Menurunkan Berat Badan dan Memperbaiki Gula Darah

Menurut Prof. Daniela Jakubowicz selalu peneliti, diet konvensional untuk penderita diabetes biasanya makan enam kali dalam porsi kecil sepanjang hari. “Tetapi diet ini belum efektif untuk pengendalian gula, jadi penyandang diabetes memerlukan pengobatan tambahan dan insulin. Padahal suntikan insulin akan menyebabkan kenaikan berat badan, yang selanjutnya meningkatkan kadar gula darah. Jadi seperti lingkaran setan.”

 

Jakubowicz dan timnya lantas melakukan penelitian dan menemukan bahwa dengan hanya makan tiga kali sehari, akan memberikan manfaat yang lebih baik bagi mereka yang memiliki diabetes tipe 2.

 

Bagaimana pola diet untuk diabetes terbaru ini? Jadi Diabestfriend cukup memindahkan kalori yang sarat akan karbohidrat ke jam-jam awal hari ini. Dengan begitu akan tercipta keseimbangan glukosa dan peningkatan kontrol glikemik pada orang dengan diabetes tipe 2. 

 

Untuk menguji efektivitas diet ini, peneliti melakukan eksperiman pada 28 penyandang diabetes tipe 2. Mereka dibagi menjadi dua kelompok secara acak, kemudian diminta mengikuti dua jenis diet. Kelompk pertama menjalani diet makan enam kali sehari, dan kelompok satunya lagi menjalani diet makan tiga kali sehari. 

 

Pada kelompok yang menjalani diet makan tiga kali sehari, mereka cukup menentukan jam makan dengan mengikuti jam tubuh alami, yakni makan lebih banyak di pagi hari, dan mengurangi atau bahkan berpuasa di malam hari. Diet untuk diabetes terbaru ini dijalani cukup mudah, yakni:

  • Pagi Hari : sarapan dengan roti, buah, dan permen.
  • Siang hari : makan siang dengan porsi yang cukup besar
  • Malam hari : makan dalam porsi lebih kecil, dan tidak boleh mengonsumsi makanan bertepung, permen, makanan manis, atau buah.

 

Bagaimana hasilnya? Ternyata dibandingkan diet enam kali makan dalam sehari, hasilnya jauh lebih efektif. Penyandang diabetes yang makan enam kali sehari tidak mengalami penurunan berat badan dan kadar gulanya pun tidak terkontrol.

 

Sebaliknya dengan diet untuk diabetes terbaru ini, yakni makan tiga kali sehari, memberikan efek pengendalian kadar gula darah lebih baik sekaligus menurunkan berat badan. "Tak hanya itu, kebutuhan mereka akan obat diabetes, terutama untuk dosis insulin, turun secara substansial. Beberapa bahkan dapat berhenti menggunakan insulin sama sekali," catat Prof. Jakubowicz. Hasilnya penelitian ini sudah dipublikasikan dalam jurnal Diabetes Care belum lama ini.

 

Selain itu, makan tiga kali juga meningkatkan ekspresi gen jam biologis. Ini menunjukkan bahwa diet untuk diabetes terbaru ini tidak hanya lebih efektif dalam mengendalikan diabetes, namun dapat mencegah banyak komplikasi diabetes.

 

Baca juga: Alasan Beras Merah untuk Diabetes Sangat Dianjurkan


 

Referensi:

Medicalnewstoday.com. New diet matches biological clock may better for diabetes.