Panduan Praktis Menerapkan Food Combining

Aturan food combining tidaklah rumit. Prinsip dasarnya sangat sederhana dan mudah diikuti.

 

1. Pilihan makanan sehari-hari diatur mengikuti siklus alami sistem pencernaan.

- Di pagi hingga siang hari, hendaknya Kamu memilih makanan yang mudah dicerna.

- Pada siang hingga petang, Kamu bisa memilih jenis hidangan yang proses cernanya lebih berat, seperti hidangan pati atau hidangan protein hewani.

Siklus Alami Sistem Pencernaan
Proses metabolisme tubuh berlangsung terus-menerus selama 24 jam. Namun setiap 8 jam, berlangsung satu siklus yang paling aktif.
Pukul 04.00 – 12.00: Siklus pembuangan sampah makanan dan sampah metabolisme
Pukul 12.00 – 21.00: Siklus pencernaan makanan
Pukul 21.00 – 04.00: Siklus penyerapan sari makanan dan asimilasi
Dengan patokan siklus ini, Kamu bisa mengatur pilihan makanan sesuai kesiapan tubuh untuk mencernanya

 

2. Kombinasi makanan dipilih berdasarkan kebutuhan enzim pencernaan yang bekerja pada kondisi asam-basa berbeda.

Ada enzim yang bekerja efektif pada kondisi basa, ada yang efektif pada kondisi asam. Di sisi lain, ada makanan yang efektif dicerna pada kondisi basa, ada pula yang efektif dicerna pada kondisi asam.

 

Food combining tidak menyarankan hidangan karbohidrat (nasi, mi, pasta, sereal, beberapa buah-buahan tertentu) dimakan bersama hidangan protein hewani (daging, ikan, ayam). Sebab untuk mencerna karbohidrat, dibutuhkan enzim yang efektif bekerja pada kondisi basa. Sedangkan makanan yang mengandung protein hewani dibutuhkan kondisi asam.

 

Secara umum, food combining menyarankan agar hidangan mengandung karbohidrat dimakan bersama sayur-sayuran saja. Sedangkan hidangan protein dapat dimakan bersama sayuran ataupun makanan mengandung lemak.

 

Buah melon dan yang tergolong sejenis melon juga sebaiknya dikonsumsi tersendiri, karena dapat mengakibatkan gangguan atau ketidaknyamanan saat dikonsumsi bersamaan dengan makanan lain.

 

Jika hendak mengonsumsi karbohidrat ataupun protein, sebaiknya memberi jeda dalam mengonsumsinya. Misalnya dengan memberi jarak 2 jam jika ingin mengonsumsi protein setelah mengonsumsi karbohidrat.

 

3. Menjaga keseimbangan asam dan basa tubuh.

Karbohidrat membutuhkan enzim yang bekerja efektif pada kondisi basa. Sementara itu, protein  pada kondisi asam. Namun, kedua hidangan tesebut sama-sama pembentuk asam.

 

Karenanya, anjuran untuk mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat ataupun protein sebaiknya dikombinasikan dengan makanan pembentuk basa, seperti sayur segar.

 

Hal ini bertujuan untuk menyeimbangkan kondisi asam basa tubuh. Anjuran konsumsi sayuran adalah sebanyak 3 porsi dari karbohidrat atau protein