Pastinya Geng Sehat sudah tahu dong kalau diabetes adalah penyakit yang dipicu oleh kurangnya insulin di dalam tubuh atau ketidakmampuan tubuh menggunakan insulin dalam jumlah dan kadar yang normal. Namun, ternyata diabetes juga bisa menjadi penyebab penyakit ginjal!

 

Insulin yang dibentuk oleh pankreas akan meregulasi konsentrasi glukosa di dalam darah. Ketika tubuh kekurangan insulin, maka kadar gula darah juga meningkat. Hal tersebut akan menyebabkan beberapa penyakit berbahaya di dalam organ tubuh, termasuk ginjal.

Baca juga: Diabetes Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

 

Bagaimana Diabetes Memengaruhi Ginjal

Fungsi utama ginjal adalah untuk mengeluarkan zat-zat racun dari darah dan mengembalikan darah yang sudah dibersihkan tersebut ke dalam tubuh. Seperti yang dilansir oleh medicinenet, diabetik nefropati adalah salah satu komplikasi diabetes jangka panjang yang paling umum terjadi. Kondisi ini harus dicegah secepat mungkin, karena bisa menyebabkan gagal ginjal.

 

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, diabetes adalah penyebab penyakit ginjal. Meskipun diabetes bisa dikontrol, pada banyak kasus ini tetap bisa menyebabkan penyakit ginjal kronis dan gagal ginjal.

 

Menurut data terakhir, 20-30 persen penderita diabetes rentan terkena penyakit ginjal, walaupun tidak semua penderitanya akan mengalami gagal ginjal. Pada intinya, penting untuk diketahui bahwa penderita diabetes sangat rentan terkena diabetik nefropati, meskipun mereka menggunakan insulin. Diabetik nefropati paling sering menyerang orang yang sudah lama menderita diabetes.

 

Proses Diabetik Nefropati

Ketika seseorang memiliki kadar gula darah tinggi dalam kurun waktu yang lama, akan terjadi 3 perubahan di dalam bagian glomerulus ginjal.

  1. Meningkatnya produksi dan pengikatan yang tidak terkontrol dari protein matrix, sehingga menyebabkan ekspansi sel mesangial.
  2. Penebalan membran glomerular.
  3. Hipertensi intra-glomerular akibat transformasi atau luka iskemik terhadap luka arteri ginjal yang terkena dampaknya. Kondisi ini menyebabkan sclerosis glomerular.
Baca juga: Lupus Nephritis Menyebabkan Selena Gomez Harus Transplantasi Ginjal

 

Gejala Diabetik Nefropati

Pada umumnya, gejala awal dari diabetik nefropati tidak terlihat. Pada banyak kasus, penyakitnya baru terdeteksi ketika stadium penyakitnya sudah berkembang.

  • Pergelangan kaki membengkak, kemudian diikuti oleh pembengkakan tangan dan bagian tubuh lainnya.
  • Sulit tidur.
  • Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan.
  • Gangguan saluran pencernaan.
  • Sulit berkonsentrasi.

 

Diagnosis Diabetik Nefropati

Diabetik nefropati bisa didiagnosis melalui beberapa tes, di antaranya: 

  • Tes urine: Berfungsi untuk menghitung kadar protein. Kadar protein dengan jumlah berlebihan di dalam urine adalah salah satu tanda utama dari diabetik nefropati.
  • Tekanan darah: Pemeriksaan tekanan darah secara rutin juga penting, karena kenaikan tekanan darah biasanya dipicu oleh diabetik nefropati.
  • Tes fungsi ginjal: Tes yang lebih dalam ini digunakan untuk mengecek apakah fungsi ginjal masih bagus.
  • Biopsi: Pengambilan sedikit jaringan dari ginjal menggunakan jarum suntik tipis untuk diperiksa di laboratorium. Biopsi biasanya baru dilakukan jika pemeriksaan sebelumnya menunjukkan adanya kemungkinan diabetik nefropati, serta penderita memiliki kerusakan ginjal.
  • Ultrasound ginjal: Mirip dengan tes fungsi ginjal, pemeriksaan ini juga dilakukan untuk memeriksa pertanda dan gejala dari menurunnya fungsi ginjal.

 

Tidak ada obat untuk menyembuhkan diabetik nefropati. Meski banyak pengobatan yang bisa digunakan, jika terlalu lama dikonsumsi bisa lebih berbahaya lagi. Pasalnya, ada kemungkinan fungsi ginjal semakin lemah hingga berujung pada gagal ginjal. 

 

Biasanya untuk menghindari komplikasi terburuk akan dilakukan:

  • Pencegahan: Metode terapi yang paling berguna dengan mengontrol kadar gula darah dan tekanan darah normal.
  • Dialisis: Dialisis dilakukan untuk mencegah penderitanya mengalami gagal ginjal stadium akhir, yang artinya hilangnya fungsi ginjal secara total. Dialisis dianggap sebagai mekanisme pengobatan yang paling maju. Saat dialisis, darah penderita akan dibersihkan menggunakan alat tertentu untuk mengeluarkan zat-zat racun yang tidak diperlukan, sambil menstabilisasikan kadar cairan dan elektrolit.
  • Transplantasi ginjal: Ginjal yang rusak akan digantikan dengan ginjal yang masih sehat. Ginjal sehat diperoleh dari pendonor untuk ditransplantasi. Biasanya, transplantasi ginjal bisa dilakukan pada pasien yang tidak punya penyakit kronis lain.
Baca juga: Mitos Seputar Diabetes, Benar Atau Salah?

 

Diabetes merupakan penyakit yang menyerang pankreas, yaitu organ yang memproduksi insulin. Namun, diabetes juga menjadi salah satu penyebab penyakit ginjal yang paling umum. Oleh sebab itu, untuk Geng Sehat yang menderita diabetes, jagalah keseimbangan gula darah setiap saat.