Diabetes. Salah satu penyakit yang sudah tidak asing lagi di telinga. Seringkali nama ini dimasukkan ke dalam percakapan, sehingga tidak lepas dari kehidupan sehari-hari. Di antara teman, kerabat, maupun anggota keluarga, pasti ada saja yang mengidap penyakit ini. Begitu banyak mitos mengenai penyakit ini, salah satunya jenis diabetes kering dan basah, serta berbagai pantangan untuk mencegah gula darah yang naik. Yuk, kita ulas mitos-mitos mengenai diabetes!

 

1. Diabetes terdiri dari 2 jenis: diabetes kering dan basah.

Salah. Sebutan diabetes kering dan basah bukanlah pembagian resmi dari penyakit diabetes. Diabetes kering adalah sebutan untuk penderita diabetes tanpa adanya luka pada kulitnya, sehingga terkesan gula darahnya dalam keadaan stabil. Sedangkan diabetes basah biasanya disebabkan oleh adanya luka terbuka, yang seperti kita tahu, pada orang dengan diabetes, luka tersebut akan sulit untuk sembuh. Jadi sebenarnya diabetes basah dan kering hanyalah pembagian secara awam saja. Pembagian diabetes secara resmi terbagi atas diabetes tipe I dan diabetes tipe 2.

Baca juga: Gejala Diabetes Ini Hanya Ditemukan pada Wanita

 

2. Konsumsi terlalu banyak manis dapat menyebabkan diabetes.

Tidak sesederhana itu. Diabetes tipe I disebabkan oleh adanya kelainan genetik yang menyebabkan tidak dapat diproduksinya "pembawa darah" di dalam tubuh. Diabetes tipe II, memiliki pengaruh dari genetik dan juga gaya hidup. Konsumsi makanan atau minuman manis dapat menjadi faktor risiko terjadinya diabetes tipe II, jika memang sudah memiliki genetik penyakit ini. Untuk pencegahan, hindari minuman manis, seperti minuman bersoda, sirup, jus kaleng, dan sebagainya. Minuman ini merupakan contoh yang mengandung kalori tinggi, dengan energi minimal.

 

3. Penderita diabetes tidak dapat mengonsumsi karbohidrat dan makanan manis.

Well. carbs is major source of energy in our life. Kuncinya adalah hidup sehat dengan porsi yang sesuai. Orang dengan diabetes tetap dapat mengonsumsi nasi atau roti, namun mungkin bisa diganti ke jenis yang lebih rendah gula, yaitu nasi merah atau roti gandum. Selain itu, jangan pernah makan berlebihan. Makanan manis juga masih dapat dikonsumsi dalam jumlah minimal, dan dalam special occasion saja. So, they still have good food too!

Baca juga: Waspada Ketoasidosis, Komplikasi Diabetes yang Bisa Merenggut Nyawa

 

4. Orang dengan diabetes mudah sakit.

Mungkin benar, pasien diabetes memiliki kekebalan tubuh yang lebih rendah. Hal ini menyebabkan mereka rentan untuk mengalami infeksi, dan pada saat itulah kadar gula harus dijaga dengan baik, karena dapat melonjak sampai kadar yang membahayakan tubuh.

 

5. Obat diabetes tidak perlu diminum setiap hari asal kadar gula darah normal.

Obat darah tinggi dan gula merupakan obat jangka panjang yang harus diminum terus-menerus untuk mencegah efek jangka panjang bagi tubuh. Gula darah yang tinggi tidak memberikan gejala spesifik, sehingga kita tidak tahu kapan gula darah sedang tinggi, dan sebaiknya tidak dijadikan acuan untuk kapan minum obat tersebut.

 

6. Insulin untuk semua jenis diabetes.

Salah. Insulin merupakan obat yang pasti diberikan untuk penderita diabetes melitus tipe I, namun untuk diabetes tipe II, terapi akan dimulai dengan aktivitas fisik, obat-obatan seperti metformin, glimepirid, baru berlanjut ke insulin. Namun jika pasien diabetes sedang mengalami infeksi lain, obat yang biasanya diberikan adalah insulin untuk menurunkan gula darah dengan cepat.

Baca juga: Terapi Insulin untuk Penderita Diabetes

 

7. Diabetes menyebabkan tangan kaki kesemutan.

Benar. Diabetes merupakan penyakit kronis yang pada akhirnya dapat memberikan berbagai efek di dalam tubuh, salah satunya adalah gangguan saraf-saraf kecil pada tangan dan kaki sehingga sering merasakan adanya kesemutan dan baal. Kuncinya, sering-seringlah mengecek kebersihan kaki, adanya luka baru, dan rajin melakukan perawatan luka lama. Semoga pembahasan mengenai berbagai mitos diabetes dapat membantu teman-teman dan keluarga. Yuk berbagi mitos tentang diabetes lainnya di sini!