Bagi pasangan, hubungan seksual seharusnya jadi hal yang menyenangkan, bukan menyakitkan. Hanya saja, tak dimungkiri kalau terkadang, bercinta juga jadi menyakitkan. Sebuah survei UK 2010 menemukan, sepertiga dari populasi orang dewasa mengalami cedera saat berhubungan seksual. 

Seorang pakar ginekologi asal Chester, New Jersey dan Presiden Sapphire Women’s Health, Donnica Moore, M.D, mengatakan bahwa banyak pasien yang ia tangani mengalami cedera yang diakibatkan oleh seks. Kebanyakan tidak jujur mengenai caranya berhubungan seksual, mereka hanya bilang terjatuh saat sedang berhubungan. 

Baca Juga: 5 Alasan Anda Merasa Sakit Ketika Berhubungan Intim

 

Berhubungan seksual memang melibatkan banyak gesekan dan benturan tubuh, sehingga tidak heran jika luka atau cedera kadang-kadang terjadi. Ada yang  tidak terlalu merasakan sakit yang parah, namun ada juga yang cukup gawat hingga perlu dibawa ke rumah sakit. Berikut cedera yang paling umum terjadi akibat hubungan seksual menurut Dr. Donnica Moore, M.D dan bagaimana cara menyembuhkannya.

 

1. Cairan yang keluar dari vagina setelah berhubungan seksual

Cairan yang keluar dari vagina dapat menyebabkan rasa sakit, perdarahan, bahkan menyebabkan infeksi. Saat seorang wanita berhubungan seksual, permukaan kulit vagina yang sensitif akan terpotong. Hal ini sering terjadi pada vagina yang sensitif akibat tidak cukup terlumasi, sehingga membuatnya tidak elastis seperti seharusnya. Akibatnya, cairan seperti air mata keluar dari vagina setelah berhubungan seksual. 

Kondisi ini menyebabkan hubungan seks menjadi tidak nyaman. Kendati demikian, cairan yang keluar dari vagina akan sembuh dalam beberapa jam saja. Jika hal ini masih terjadi dalam 2 - 3 hari, segera periksakan kondisi ini ke dokter. Saat ingin melakukan hubungan seks, pastikan Kamu dan pasangan sudah terlumas dengan benar dengan cukup melakukan foreplay. 

 

2. Nyeri di vagina

Dalam kasus cedera karena seks, Dr. Moore lebih sering mendengar nyeri vagina yang dialami oleh wanita. Ia menambahkan, bahwa Kamu harus berhenti melakukan segala aktivitas yang membuat vaginamu bergesekan ataupun bergerak terlalu sering.

Untuk mengobati vagina yang terasa nyeri tiap melakukan seks, Kamu dapat mengonsumsi pain killer seperti ibuprofen atau Kamu dapat berendam di bak mandi dengan air hangat dan lakukan sedikit sentuhan pada suam-suam jari kaki. Hal ini dapat membatu meredakan nyeri pada vaginamu. Jika rasa nyeri terus terasa walaupun Kamu selalu mengonsumsi obat, Kamu mungkin harus mengevaluasi keadaan ketika sedang berhubungan seks. Apakah pasanganmu melakukannya terlalu keras? Cobalah untuk lebih pelan lagi atau Kamu dan pasangan dapat melakukannya dengan lembut dan perlahan sesekali

 Baca Juga: Bolehkah Bercinta Saat Sedang Sakit?

 

3. Fraktur penis

Penis seorang pria tidak bisa retak karena tidak mengandung tulang, tapi hal ini dapat terjadi saat penis yang sedang ereksi ditekuk dengan kuat. Kondisi ini menghancurkan ruang yang ada di dalamnya yang berisi darah.

Jika Kamu mendengar ada suara yang tidak lazim saat melakukan hubungan seks dan Kamu melihat pasanganmu merasa kesakitan, segera ambil es dan kompres. Kemudian Dr. Moore mengatakan, Kamu harus segera membawa pasanganmu ke dokter untuk melakukan operasi yang akan memperbaiki jaringan yang rusak di dalamnya.

Walaupun hal ini jarang terjadi, namun kondisi ini memungkinkan saat posisi wanita berada di atas. Kamu dan pasangan dapat melakukannya dengan hati-hati jika melakukan posisi tersebut

 

4. Kram otot

Seks adalah aktivitas fisik yang melibatkan banyak otot. Karenanya, cedera otot adalah hal yang mungkin terjadi. Paha dan betis cenderung menjadi bagian tubuh yang paling sering merasa kram. 

Cara terbaik untuk mengatasi kondisi ini dengan berjalan-jalan dan merentangkan otot dengan pelakukan peregangan. Penyembuhan ini akan memakan waktu beberapa jam hingga hari untuk merasa lebih baik. Untuk menghindari hal ini dapat terjadi, Kamu dan pasangan dapat berpindah-pindah posisi saat melakukan seks sehingga tubuhmu tidak dalam satu pose terlalu lama yang menyebabkan otot tegang.

 

5. Trauma kepala

Mungkin hal ini jarang terjadi saat melakukan hubungan seks. Namun saat mematikan lampu dan merasa lebih bergairah dari sebelumnya hingga mencoba posisi lain, Kamu dan pasangan mungkin tidak menyadari risiko terbentur tembok atau saling terbentur kepala masing-masing.

Jika mengalami benturan saat melakukan seks, Kamu dan pasangan harus berhenti dulu. Kenali tanda-tanda gegar otak ringan, seperti mual, pusing yang luar biasa,dan sakit kepala selama lebih dari satu hari. Segeralah ke dokter jika mengalami hal tersebut.

Saat melakukan hubungan seksual, Kamu harus memperhatikan hal-hal yang akan terjadi pada anggota tubuhmu dengan gerakan atau posisi yang Kamu lakukan. Perhatikan juga kondisi tubuh pasangan dan saling terbuka satu sama lain agar tidak terjadi cedera. (AD/OCH)

Baca Juga: Jangan Lakukan Oral Seks Jika Mengalami Kondisi Ini