Berlari, memanjat, meloncat, dan banyak lagi merupakan ciri khas dari anak yang aktif dan sehat. Di masa pertumbuhan ini, peran Mums dan Dads sangat penting agar setiap milestone-nya bisa tercapai, terutama motorik kasarnya. Kali ini, mari bahas apa saja yang bisa Mums dan Dads lakukan agar motorik kasar si Kecil terasah.

 

Perkembangan Motorik Anak

Anak-anak tumbuh dan berkembang pesat dalam 5 tahun pertama mereka. Terdapat empat bidang utama perkembangan, yakni motorik (fisik), komunikasi dan bahasa, kognitif, serta sosial dan emosional.

 

Pertumbuhan fisik, kekuatan tulang, otot, serta kemampuan untuk bergerak dan menyentuh berpengaruh dalam aspek perkembangan motorik. Dan seperti yang Mums sudah ketahui, perkembangan motorik anak terbagi dalam dua kategori, yaitu motorik halus dan motorik kasar.

 

Keterampilan motorik kasar melibatkan perkembangan motorik otot yang memungkinkan si Kecil untuk menggerakkan kaki, tangan, dan kepala. Misalnya, mengangkat kepala, duduk dan merangkak, lalu akhirnya berjalan, berlari, melompat, dan meloncat.

 

Sementara, keterampilan motorik halus mengacu pada gerakan spesifik di tangan, pergelangan tangan, jari, kaki, jari kaki, bibir, dan lidah.

 

Pada umumnya, perkembangan keterampilan motorik bersifat tipikal atau terjadi secara berurutan, sehingga dapat diprediksi. Dimulai dari tubuh bagian dalam, termasuk kepala, leher, lengan, dan kaki. Kemudian, bergerak ke tubuh bagian luar, seperti tangan, kaki, jari tangan, dan jari kaki.

 

Perlu diketahui, keterampilan motorik berperan penting bukan hanya untuk kebugaran fisik dan olahraga, tetapi sangat dibutuhkan agar si Kecil bisa bersekolah. Pasalnya, ia harus bisa duduk di meja saat proses belajar atau berdiri untuk menulis di papan tulis. Kemampuannya untuk membaca dan menulis juga ditentukan dari bagaimana perkembangan motoriknya.

 

Baca juga: Yuk, Main ke Luar Rumah!

 

Macam-macam Keterampilan Motorik Kasar dan Cara Menstimulasinya

Singkatnya, keterampilan motorik kasar adalah alasan mengapa kita bisa berjalan, melompat, bahkan mengangkat kepala tegak. Namun, dilihat dari fokus gerakannya, keterampilan motorik kasar terbagi ke dalam 3 kategori, yaitu:

  • Keterampilan lokomotor: kemampuan si kecil untuk bergerak dan berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Contohnya, berjalan dan berlari.
  • Keterampilan manipulatif: kemampuan untuk menggerakkan benda, seperti bola, lompat tali.
  • Keterampilan stabilitas: kemampuan untuk menjaga keseimbangan, seperti berdiri di atas satu kaki atau menghindari rintangan.

 

Seiring dengan bertambahnya usia serta pertumbuhan fisik anak, motorik kasarnya pun akan semakin berkembang. Selain dengan nutrisi, stimulasi menjadi kunci untuk aspek satu ini.  

 

Berbicara tentang stimulasi, kegiatan paling sederhana seperti bangun dari tempat tidur sekalipun, dapat membantu otot-otot bekerja. Namun, itu saja tentu tidak cukup. Ada banyak permainan menyenangkan untuk menstimulasi motorik kasarnya melalui permainan aktif. Intinya, beri si Kecil banyak waktu, ruang, dan kesempatan untuk menggunakan ototnya.

 

Ragam aktivitas untuk menstimulasi keterampilan motorik kasar antara lain:

1. Ketika bermain di luar, ajak si Kecil untuk berjalan lurus di atas balok kayu, di sepanjang trotoar, atau garis pembatas jalan. Pastikan Mums selalu berada di dekatnya agar bisa sigap menangkapnya jika terlihat akan terjatuh.

2. Potong pita kurang lebih 1 meter, setelah itu ikatkan di batang kayu atau lidi. Lalu, ajak ia untuk menari, melompat, atau bergerak sesukanya sambil menggerakkan pita tersebut.

3. Ketika berjalan-jalan sore di sekitar komplek atau sedang mengajaknya ke taman dekat rumah, tantang ia untuk berjalan pulang ke rumah dengan metode yang berbeda-beda, seperti melompat, meloncat, atau berlari kecil.

4. Ajak ia untuk bermain bola dengan banyak variasi, seperti menendang, melempar, menangkap, memutar, memantulkan, atau mungkin ada cara lain yang lebih kreatif berdasarkan kreativitas si Kecil?

5. Setelah turunnya hujan, ajak si Kecil untuk bermain di luar dan ajak ia melompat di atas genangan air. Untuk higienitasnya, pakaikan ia sepatu boot ya, Mums.

 

Baca juga: 5 Faktor Penyebab Stunting pada Anak Balita

 

Gimana, mudah-mudah semua kan, Mums, permainannya? Eits, tapi itu belum semua, lho. Masih ada lanjutannya di bawah ini:

6. Bermain petak umpet itu tak pernah usang dan membosankan lho, Mums. Permainan ini memungkinkan si Kecil untuk melakukan banyak gerakan, seperti berjongkok, membungkuk, mengangkat tangan, dan lain-lain.

7. Mums suka belanja online? Ketika proses unboxing sudah selesai, ajak si Kecil untuk “membuat keributan” dengan menginjak-injak atau melompat di atas bubble wrap itu. Bunyi gelembung plastik ketika terinjak kaki, pasti akan membuatnya tergelak.

8. Lagu “Jumping on The Bed” menjadi lagu favorit si Kecil? Sesekali, boleh saja kok, membiarkannya meloncat-loncat di atas kasur. Namun, diawasi oleh Mums ya.

9. Ajak ia bermain tebak hewan sambil menirukan suara dan gerakan hewan tersebut. Pasti seru, deh!

10. Saat turun hujan, bukan berarti si Kecil hanya bisa duduk dan main gadget. Coba ajak ia bermain freeze dance. Caranya, mainkan lagu kesukaan si Kecil (lagu top 40 yang liriknya “aman” untuk anak-anak juga boleh, kok) dan ajak ia menari. Lalu pause lagu secara acak. Ketika lagu berhenti, minta si Kecil untuk berhenti selama beberapa detik.

 

Dengan menguasai keterampilan motorik yang baik, si Kecil pun memiliki kontrol yang baik untuk membantunya menjelajahi banyak hal, serta membantu perkembangan kognitif mereka. Jadi, teruslah ajak si Kecil bermain agar ia semakin pintar ya, Mums. (AS)

 

Baca juga: Air Hujan Sebabkan Penyakit, Mitos atau Fakta?

 

 

Sumber:

Very Well Family. Gross Motor Skills Development.

Very Well Family. Develop Gross Motor Skills.

Teaching Mama. Motor Skills for Prechoolers.