Demam berdarah masih menjadi masalah kesehatan yang cukup besar di negara tropis, termasuk Indonesia. Hal ini karena penyakit infeksi yang disebarkan melalui nyamuk Aedes aegypti ini terus berulang bahkan selalu ada sepanjang tahun. Meskipun tidak selalu menjadi “Kejadian Luar Biasa” tetapi setiap tahun terutama menjelang musim hujan, kasus demam berdarah meningkat.

 

Diagnosis demam berdarah ditegakkan melalui tes darah. Sebelumnya pasien yang dicurigai mengalami demam berdarah umumnya menunjukkan gejala demam mendadak, lemah, mual, dan sakit kepala. Kadang disertai bintik-bintik merah di kulit. Tes darah untuk memastikan keberadaan virus dengue, penyebab demam berdarah, dan juga memantau seberapa parah kebocoran plasma darah yang menyebabkan trombosit turun.

 

Baca juga: 7 Hal Penting Tentang Demam Berdarah yang Harus Anda Ketahui 

 

Fakta Nyamuk dan Virus-virusnya - Guesehat

 

Untuk mengetahui perjalanan penyakit demam berdarah dan mengapa sampai terjadi penurunan trombosit, berikut ini penjelasannya:


Waspadai Kebocoran Plasma Penderita DB

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan penyakit tropik infeksi, Leonard Nainggolan seperti dilansir beritasatu.id, mengingatkan agar keluarga penderita demam berdarah mewaspadai kebocoran plasma saat terjangkit demam berdarah. Kebocoran plasma berat dapat mengakibatkan kematian.



Dr. Leo menjelaskan, virus dengue menyerang pembuluh darah. Dinding pembuluh darah tersusun atas sel-sel yang mirip susunan batu bata. Ketika virus dengue menyerang, racunnya akan membuat susunan sel pada dinding pembuluh darah merenggang, menyebabkan komponen darah bocor dan merembes keluar.

 

Apa saja komponen darah yang keluar dari pembuluh darah? Salah satunya keping darah atau trombosit. "Jika infeksi racun virus dengue semakin parah, maka pembuluh darah kapiler itu dapat terbuka lebih lebar lagi dan membuat berbagai zat di pembuluh darah keluar. Di antaranya seperti plasma darah yang terdiri dari air, ion, gula dan protein," Leonard menambahkan.

 

Trombosit yang bocor ini ditandai munculnya bintik-bintik merah atau ruam di bagian kulit. Bahkan bisa lebih parah adalah perdarahan seperti mimisan. Jika sampai tidak ditangani dengan baik, penderita bisa mengalami sindrom yang disebut DSS (dengue shock syndrome). Inilah tahapan kritis paling mengkhawatirkan penderita yang bisa memicu kematian.

 

Baca juga: Yuk, Kenali 6 Fase Demam Berdarah Agar Cepat Tanggap!

 

Terapi Cairan untuk Mencegah Syok Demam Berdarah

Sampai saat ini tidak ada obat untuk menutup dinding pembuluh darah yang terbuka akibat virus dengue. Maka terapi untuk demam berdarah hanyalah pengganti cairan. Tujuannya mengganti cairan di darah akibat kebocoran plasma, dengan demikian darah tidak menjadi kental. Pemberian cairan yang dianjurkan adalah melalui pembuluh darah dengan infus lantaran pada keadaan kritis itu diperlukan suplai cairan yang agresif.


Itulah sebabnya selain infus, penderita demam berdarah juga harus minum sebanyak mungkin. Dijelaskan Dr. Saiful Biran, dokter spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi saat ditemui Guesehat beberapa waktu lalu, semua jenis cairan pada dasarnya bisa diberikan untuk penderita demam berdarah. Tetapi lebih baik yang mengandung elektrolit.

 

Tentang trombosit yang turun, biasanya akan kembali naik di hari ke-9 atau 10. Ini adalah perjalanan normal penyakit demam berdarah. Kadang pasien meminum berbagai obat tradisional untuk membantu meningkatkan trombosit lebih cepat.

 

Baca juga: Kenali 4 Obat Demam Berdarah dari Bahan Alami
 

Jus jambu biji merah ini salah satu yang banyak dicari oleh penderita demam berdarah. Bahkan ekstrak daun jambu biji merah ini sudah banyak diteliti untuk membuktikan apakah dapat membantu meningkatkan kadar trombosit.

 

Salah satu penelitian manfaat suplemen ekstrak daun jambu biji merah (Psidium guajava) yang dikombinasikan dengan ekstrak angkak merah, dilakukan oleh Septi Maharni di RS. Sjaiful Djamil, Padang. Ada 20 pasien demam berdarah yang diamati, mereka diberikan suplemen ekstrak daun jambu biji merah. Kadar trombosit diperiksa setiap 12 jam. Ternyata, kadar trombosit naik lebih banyak pada yang mengonsumsi suplemen ini dibandingkan pasien yang tidak mendapatkan suplemen. Peneliti menyimpulkan, bahwa ekstrak daun jambu biji dapat untuk membantu meningkatkan kadar trombosit pada pasien demam berdarah.

 

Di awal musim hujan ini, Geng Sehat harus mulai waspada ya! Cegah demam berdarah dengan membasmi tempat-tempat yang disukai nyamuk Aedes aegypti untuk bertelur, yaitu genangan air bersih dan tenang. Jika dalam wilayah Kamu ada yang kena demam berdarah, waspada dan kenali gejalanya sedini mungkin. Jangan terlambat pergi ke dokter. (AY)

 

Referensi :

Leonard Nainggolan. Waspadai-kebocoran-plasma-penderita-dbd, id.beritasatu.com.

Septi Muharni. Efek Penggunaan Suplemen Ekstrak Daun Jammbu Biji (Psidium guajava) dan Angkak (Monascus purpureus) dalam Meningkatkan Trombosit pada Demam Berdarah Dengue (DBD) di Instalasi rawat Inap Ilmu Penyakit dalam RSUP. Dr. M. Djamil Padang. Ejournal.unri.ac.id