Bulan Oktober secara luas diperingati oleh hampir semua negara di dunia sebagai Bulan Kesadaran Kanker Payudara atau Breast Cancer Awareness Month. Hal ini dilakukan agar masyarakat semakin mengenali kanker payudara, terlebih dalam melakukan deteksi dini kanker payudara.

 

Ada pun menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kanker payudara adalah jenis kanker yang paling banyak dialami oleh wanita di Indonesia, dengan angka kejadian 42,1 kasus setiap 100.000 penduduk.

 

Sebagai seorang apoteker yang bekerja di rumah sakit khusus kanker, saya juga mengamini bahwa angka kejadian kanker payudara pada wanita memang cukup tinggi. Hampir setiap hari saya menemui pasien dengan kanker payudara, baik yang masih stadium dini, sudah stadium lanjut, bahkan sudah mengalami penyebaran (metastase) ke organ-organ lain.

 

Meskipun angka kejadian kanker payudara cukup tinggi, bukan berarti tidak ada cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena kanker payudara. Berdasarkan anjuran dari World Health Organization (WHO) sebagai badan kesehatan dunia, berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena kanker payudara.

 

1. Menghindari kelebihan berat badan

Sebuah studi yang dilakukan oleh Goodarz Danaei dan kawan-kawan dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas menjadi salah satu faktor risiko terbesar terjadinya kanker payudara.

 

Studi ini dipublikasikan di jurnal bergengsi The Lancet pada tahun 2005. Lebih lanjut, disebutkan dalam studi ini bahwa overweight dan obesitas adalah faktor dari 9% kejadian kematian karena kanker payudara di seluruh dunia pada tahun 2001.

 

Baca juga: Bra Menyebabkan Kanker Payudara

 

2. Rutin melakukan aktivitas fisik

Kebiasaan tidak aktif secara fisik juga menjadi faktor risiko terjadinya kanker payudara. Studi yang sama menyebutkan bahwa inaktivitas fisik menyebabkan 10% kematian akibat kanker payudara.

 

Menurut anjuran dari American Cancer Society, jalan cepat sekitar 75 hingga 150 menit per minggu saja sudah dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara. Jadi, yuk bergerak dan pantau agar berat badan tetap berada di batas normal!

 

3. Tidak merokok

Berbagai studi ilmiah telah memperlihatkan bahwa kebiasaan merokok dapat menjadi faktor risiko berbagai jenis penyakit, termasuk kanker. Pada kasus kanker payudara sendiri, kebiasaan merokok akan meningkatkan mortalitas atau kematian pada wanita dengan kanker payudara. Demikian yang disebutkan oleh sebuah systematic review pada tahun 2017 silam, yang didasarkan pada data lebih dari 400 ribu wanita dengan kanker payudara.

 

Baca juga: Mengobati Kanker Payudara, Pengobatan Medis atau Alternatif?

 

4. Menghindari konsumsi alkohol berlebihan

Selain rokok, alkohol juga diduga menjadi salah satu faktor risiko terjadinya kanker payudara. Masih dari penelitian yang dilakukan oleh Danaei dan kawan-kawan, konsumsi alkohol adalah faktor risiko penyebab kematian pada 5% populasi dunia dengan kanker payudara di tahun 2001. Konsumsi alkohol sebaiknya dibatasi hanya 1 gelas per hari dan tidak lebih dari 7 gelas seminggu.

 

5. Menyusui

Menyusui ternyata juga dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangi risiko kanker payudara, lho! Sebuah studi epidemiologis yang melibatkan 50 ribu wanita dari 30 negara menunjukkan bahwa wanita yang pernah menyusui memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah menyusui.

 

Penelitian yang dipublikasikan di The Lancet pada tahun 2002 ini lebih jauh menyebutkan bahwa risiko akan semakin berkurang jika seorang wanita menyusui anaknya lebih dari satu tahun.

 

Baca juga: 5 Perawatan Pasca Operasi Kanker Payudara

 

Salah satu alasan mengapa menyusui dapat membantu menurunkan risiko kanker payudara adalah pada saat proses menyusui, diferensiasi atau pendewasaan sel-sel payudara berlangsung. Sel-sel payudara yang sudah berdiferensiasi ini mempunyai kemungkinan lebih kecil untuk menjadi sel kanker, dibandingkan dengan sel yang tidak berdiferensiasi.

 

Gengs, itu dia 5 hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena kanker payudara. Menjaga berat badan, beraktivitas fisik secara adekuat, serta tidak merokok dan minum minuman beralkohol secara berlebihan. Bagi Geng Sehat yang sudah atau berencana memiliki buah hati, proses menyusui juga dapat menjadi cara mengurangi risiko kanker payudara.

 

Jangan lupa secara rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dan pemeriksaan payudara secara klinis (SADANIS) untuk deteksi dini kanker payudara. Selamat merayakan bulan kesadaran kanker payudara!

 

Baca juga: Tingkat Stadium Pada Kanker Payudara

 

Referensi

Breast cancer and breastfeeding: collaborative reanalysis of individual data from 47 epidemiological studies in 30 countries, including 50 302 women with breast cancer and 96 973 women without the disease. (2002). The Lancet, 360(9328), pp.187-195.

Danaei, G., Vander Hoorn, S., Lopez, A., Murray, C. and Ezzati, M. (2005). Causes of cancer in the world: comparative risk assessment of nine behavioural and environmental risk factors. The Lancet, 366(9499), pp.1784-1793.

Sollie, M. and Bille, C. (2017). Smoking and mortality in women diagnosed with breast cancer—a systematic review with meta-analysis based on 400,944 breast cancer cases. Gland Surgery, 6(4), pp.385-393.

WHO: Breast cancer prevention and control

Kemenkes RI: Hari Kanker Sedunia 2019