Mengigau atau berbicara saat tidur adalah kondisi yang sangat umum terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak. Saat mengigau, anak mungkin akan mengucapkan kalimat lengkap, ocehan, bergumam, tertawa, atau bahkan bersiul. Nah, Mums akan diajak untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab anak mengigau saat tidur dan bagaimana cara mengatasi gangguan tersebut.

 

Baca juga: Haruskah Orang Tua Tidur Bersama Si Kecil?
 

Penyebab Anak Mengigau saat Tidur

Hampir setengah dari anak-anak berusia antara 3 hingga 10 tahun sering mengigau ketika mereka tidur. Kebiasaan ini umumnya terjadi ketika anak sudah memasuki fase tidur nyenyak. Beberapa dari mereka ada yang mengigau seperti sedang berbicara dengan orang lain, tertawa, atau bahkan menangis dan merintih.

 

Genetik diduga menjadi salah satu faktor yang cukup berpengaruh pada kebiasaan mengigau anak. Selain itu, ada beberapa hal lain yang bisa menjadi penyebab anak mengigau saat tidur. Berikut di antaranya:

- Kurangnya waktu tidur atau siklus tidur yang tidak sehat.

- Demam.

- Kecemasan.

- Kegembiraan yang begitu meluap-luap.

- Stres.

 

Kebiasaan mengigau juga dikaitkan dengan gangguan tidur lainnya, seperti mimpi buruk, night terror, sleep walking, sleep apnea, gangguan perilaku tidur REM, dan gangguan kecemasan.

 

Baca juga: Penyebab Ketindihan Saat Tidur
 

Cara Mengatasi Kebiasaan Mengigau Anak

Mengigau bukanlah masalah serius, tetapi jika kebiasaan akan terasa mengganggu. Mums bisa membantu si Kecil mengatasinya dengan beberapa cara berikut:

 

1. Terapkan siklus tidur yang sehat

Siklus tidur yang sehat tak hanya penting untuk mengurangi kebiasaan mengigau anak, melainkan juga untuk tumbuh kembang anak. Untuk menerapkan siklus tidur yang sehat, pastikan anak tidur di waktu yang lebih awal dan dengan durasi setidaknya 8 hingga 10 jam.

 

Kebutuhan_Tidur_Sesuai_Usia_Anak

 

2. Hindari konsumsi kafein dan gula di malam hari

Untuk mengurangi energi berlebih yang membuat anak sulit tidur, hindari memberikan makanan dengan kandungan kafein dan gula yang berlebihan. Kelebihan kafein dan gula dapat membuat anak sulit tidur nyenyak, sehingga mungkin saja ia sering mengigau. Sebagai gantinya, coba berikan anak segelas susu hangat karena dapat membantunya lebih tenang serta rileks sebelum tidur.

 

3. Jangan membangunkan anak ketika mengigau

Melihat si Kecil mengigau, tentu Mums ingin membangunkannya. Alih-alih langsung membangunkannya, lebih baik bantu ia menenangkan diri agar dapat tidur kembali dengan nyenyak. Meski tidak berbahaya, membangunkan anak secara tiba-tiba saat ia mengigau hanya akan membuatnya sulit untuk tidur kembali.

 

4. Perhatikan si Kecil ketika ia merasa khawatir akan suatu hal

Beberapa anak sulit untuk mengungkapkan perasaannya, sehingga mereka memilih untuk memendamnya sendiri. Pada akhirnya, hal-hal ini bisa menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran dalam diri anak, yang berdampak pada pola tidurnya. Sebisa mungkin jalin komunikasi dengan anak untuk menghindarkannya dari stres. Tingkat stres yang rendah akan berdampak baik pada kualitas tidurnya.

 

5. Ajak anak untuk berolahraga secara rutin

Rasa lelah yang muncul setelah anak berolahraga akan membuatnya tidur lebih nyenyak. Pilihlah olahraga yang menarik untuk si Kecil, sehingga ia tidak akan merasa bosan.

 

6. Pastikan tempat tidurnya nyaman

Tempat tidur yang nyaman sangat berpengaruh terhadap kualitas tidur anak. Gunakan seprai dan bantal yang sesuai dengan kebutuhan. Mums bisa memilih motif kesukaan si Kecil. Selain itu, pastikan sirkulasi udara di kamar si Kecil nyaman supaya ia dapat tidur dengan nyenyak.

 

Mengigau adalah kebiasaan umum yang dapat terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak. Tak perlu khawatir ketika mendapati si Kecil mengigau saat tidur. Mums dapat melakukan beberapa hal di atas untuk mengatasinya. (AS)

 

Baca juga: Ingin Si Kecil Cepat Tidur Nyenyak? Begini Tipsnya!
 

Referensi

Mom Junction. "Sleep Talking In Children: Causes, Treatment, And Remedies".

Parenting First Cry. "Sleep Talking in Kids – Causes and Tips to Deal".

Raising Children. "Sleeptalking in children and teenagers".