Ibu mana yang tidak sedih bila anaknya tidak bisa menikmati warna-warni dunia? Sayangnya, mendeteksi kemungkinan anak buta warna bukan perkara mudah. Gejalanya tidak bisa langsung terlihat seperti sakit tenggorokan maupun demam. Butuh cara tertentu untuk mendeteksinya sebelum terlambat. Bagaimana cara mendeteksi buta warna pada anak sedini mungkin? Bila bisa segera dilakukan, tentunya Mums bisa mengantisipasi masalah ini pada si Kecil!

 

Sekilas tentang Buta Warna

Nyaris 8% populasi laki-laki di dunia ini buta warna. Berarti, ada sekitar 300 juta orang yang menderita kelainan yang disebut dengan defisiensi warna ini. Sayangnya, mayoritas penyebab buta warna adalah faktor keturunan. Bila kebetulan Mums atau Dads menderita buta warna, kemungkinan salah satu dari anak kalian juga akan mengalaminya.

 

Namun, jangan salah! Meskipun Mums dan Dads sama-sama tidak buta warna, bila di keluarga besar ada yang buta warna, misalnya kakek, nenek, paman, atau bibi, si Kecil tetap berisiko mengalami hal serupa. Karenanya, sebaiknya lakukan tes sejak dini untuk mengetahui hal tersebut.

 

Baca juga: Kiat Raditya Dika Atasi Mata Kering

 

Bahaya Flash Kamera untuk Mata Bayi - GueSehat.com

 

Gejala-gejala Buta Warna

Biasanya, gejala buta warna baru mulai terlihat saat anak berusia 3 tahun. Saat itu, coba perhatikan. Apakah si Kecil tidak begitu tertarik untuk menggambar? Walaupun tertarik, coba perhatikan lagi. Beberapa gejala di bawah ini mungkin menjadi penanda anak buta warna:

 

  • Selalu salah menggunakan warna untuk objek-objek tertentu. Misalnya, warna ungu untuk mewarnai daun. Lain cerita bila anak hanya sesekali melakukannya, tetapi masih tahu warna yang tepat untuk setiap objek.
  • Punya gangguan konsentrasi dan perhatian (attention span) yang parah saat mewarnai gambar.
  • Menolak percaya kalau salah menyebut warna.
  • Sulit membedakan antara pensil warna merah dengan hijau atau warna-warna komposisi gabungan merah atau hijau dengan warna lain. Contoh: ungu, cokelat, dan lain-lain.
  • Semakin sulit membedakan warna bila dalam cahaya remang-remang atau bila warna punya rona (tone) yang mirip.
  • Hobi mengendus makanan sebelum makan.
  • Punya indra penciuman yang sangat baik, bahkan lebih baik daripada anak-anak seumurnya.
  • Dapat melihat dalam kegelapan lebih baik, tetapi cenderung sensitif dengan cahaya terang.
  • Mengalami kesulitan membaca bila halaman bukunya berwarna atau tulisannya nyaris berwarna sama dengan halaman bukunya.
  • Sering mengeluh pusing bila memandang apa pun yang berwarna merah dengan latar belakang hijau atau sebaliknya.

 

Selain ciri-ciri atau gejala-gejala di atas, anak-anak buta warna biasanya tidak begitu suka bermain sesuatu yang melibatkan gambar atau menyusun balok warna-warni.

 

Baca juga: Ini Arti Kedutan di Mata Menurut Kesehatan!

 

Cobalah Melakukan Tes Ini!

Banyak tes yang dapat dilakukan untuk mendeteksi buta warna pada anak. Salah satunya dari sekumpulan pensil warna hijau, abu-abu, dan cokelat, mintalah si Kecil mengambil yang berwarna hijau.

 

Bila pada tes pertama ini anak salah mengambil pensil, jangan langsung mengambil kesimpulan dulu. Cobalah lagi cara yang sama pada sekumpulan pensil warna merah, kuning, hijau, dan jingga.

 

Kali ini, mintalah anak mengambil yang berwarna merah. Jika masih salah, coba cek lagi pemahaman anak mengenai konsep warna. Siapa tahu dia masih membutuhkan waktu untuk mengenali dan membedakan warna-warna yang tepat.

 

Tes lainnya, Mums bisa mengajak si Kecil keluar rumah, misalnya ke taman. Di sana, Mums bisa meminta anak untuk menunjukkan bunga berwarna merah, kuning, atau pink. Apabila ia masih melakukan kesalahan pula, ada baiknya Mums mengonsultasikannya kepada dokter anak untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

 

Baca juga: Makanan dan Buah yang Mengandung Vitamin A untuk Kesehatan Mata

 

Hindari Menampakkan Raut Muka Kecewa atau Menyalahkan Si Kecil

Hindari memarahi si Kecil bila salah memilih warna. Takutnya, ia akan merasa minder dan enggan berusaha lagi. Cukup berilah pujian bila ia memilih warna yang benar. Pastikan saat melakukan tes ini, yang ada hanya Mums dan si Kecil. Jangan sampai ia merasa malu di hadapan saudara-saudaranya sendiri atau anggota keluarga lain.

 

Selain itu, secara bertahap sesuai usia anak, persiapkan si Kecil untuk menerima kondisi ini. Ajak ia untuk fokus pada kelebihannya, misalnya jago olahraga, senang bernyanyi dan menari, atau gemar membaca dan pintar bercerita. (AS)

 

Baca juga: Jangan Salah, Katarak Juga Menyerang Bayi hingga Anak Muda!

 

 

Sumber

lihatwarna.com: TES BUTA WARNA PADA ANAK

Colour Blind Awareness: Spotting the Early Symptoms of Colour Vision Deficiency in Children

Colblindor: Is My Son Colorblind?