Pemberian vaksin booster Covid-19 di Indonesia sudah dilakukan mulai 12 Januari 2022. Masyarakat yang sudah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19 minimal 6 bulan sudah bisa memperoleh booster. Vaksin ketiga ini diperlukan untuk menangkal varian baru Omicron yang sudah semakin meluas di seluruh dunia.

 

Untuk jenis vaksin booster, pemerintah menetapkan 3 jenis vaksin yang akan digunakan. Berikut tiga jenis vaksin booster Covid-19:


- Penerima vaksin primer Sinovac atau vaksin dosis pertama dan kedua SInovac akan diberikan vaksin booster setengah dosis Pfizer.
- Penerima vaksin Sinovac dosis lengkap dapat menggunakan setengah dosis vaksin AstraZeneca sebagai booster.
- Penerima vaksin primer AstraZeneca atau vaksin dosis pertama dan kedua AstraZeneca akan diberikan setengah dosis Moderna sebagai vaksin booster gratis untuk masyarakat.

Baca juga: Penerima Vaksin Sinovac Boleh Booster Pakai Vaksin Pfizer atau AstraZeneca

 

Booster Vaksin CoronaVac Aman

Sinovac Biotech Ltd. (SINOVAC), pada Minggu, 16 Januari 2022,  menyelenggarakan simposium ‘Indonesian Congress Symposium on Combating COVID-19 Pandemic without Boundaries’. Acara ini menghadirkan para pakar dari berbagai institusi kesehatan serta perwakilan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk berbagi pengalaman dan penelitian terbaru seputar COVID-19 serta vaksinasi di Indonesia.

 

Dalam kesempatan tersebut, peneliti dari SINOVAC, Yaping Qiao, PhD, menjelaskan efikasi dan keamanan vaksin COVID-19 CoronaVac® yang telah diimplementasikan di 60 negara dan kawasan termasuk Indonesia. 

 

Data dari sejumlah lembaga kesehatan independen menunjukkan bahwa CoronaVac® aman bagi anak usia > 3 tahun, lansia > 60 tahun, serta ibu hamil dan menyusui dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang rendah.

 

Vaksin ini juga ternyata efektif jika digunakan sebagai booster. "Dosis ketiga CoronaVac® sebagai booster dapat meningkatkan antibodi sebesar 20 kali bagi penerima vaksin usia 18-59 tahun dan lebih dari 30 kali bagi penerima lansia 60 tahun ke atas.

 

Dalam uji klinis CoronaVac® di sejumlah negara dari tahun 2020-2021, KIPI pada anak > 3 tahun sebagian besar adalah grade 1 dan 2 yang berupa nyeri ringan serta demam ringan setelah penyuntikan. Sedangkan pada studi yang dilakukan pada ibu hamil dan menyusui di Brazil pada periode April – Agustus 2021, insidensi KIPI sebanyak 74,1 per 100.000 dosis dan merupakan KIPI terendah dibandingkan empat vaksin COVID-19 lainnya yang digunakan di Brazil.”

 

Yaping Qiao menambahkan, “Pada Oktober 2021, penelitian di Chili mengungkapkan pemberian vaksin booster meningkatkan kemampuan CoronaVac® dalam mengurangi tingkat keparahan COVID-19 dari 56% menjadi 80%. Selain itu, pemberian booster juga meningkatkan efektivitas CoronaVac® dalam mencegah perawatan di Rumah Sakit dari 84% menjadi 88%.”

 

Baca juga: Booster Vaksin Covid-19 Mulai 12 Januari, Ini Syarat, Biaya, dan Jenis Vaksinnya!
 

Booster Penting untuk Lawan Varian Baru Covid-19

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid., dalam kesempatan yang sama menjelaskan, pandemi COVID-19 makin berkembang dengan munculnya mutasi virus baru seperti Omicron yang telah terdeteksi di beberapa negara, termasuk di Indonesia.

 

 

Meskipun gejala yang muncul dari varian ini tergolong ringan, namun tetap diwaspadai karena Omicron memiliki sifat penularan yang sangat cepat. Fenomena ini menunjukkan bahwa semua pihak harus tetap waspada akan ancaman COVID-19 lainnya di masa depan.

 

"Oleh karena itu, untuk menghadapi perkembangan yang terjadi selama pandemi COVID-19 dibutuhkan kolaborasi yang solid antara pemerintah, akademisi, asosiasi profesional dan swasta. Peran para peneliti sangat penting dalam menghadapi pandemi ini," jelasnya.

 

Siti Nadia Tarmizi menambahkan, “Melihat efektivitas booster dalam mengurangi tingkat keparahan Covid-19 dan perawatan di RS, pemerintah mengajak masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas booster gratis yang telah tersedia.”

 

Baca juga: Risiko Infeksi Ulang Tinggi, Peneliti Sarankan Booster untuk  Tangkal Varian Omicron