Diabetes adalah suatu kondisi yang sangat kompleks. Meskipun diabetes dikenal dengan penyakit di mana kadar gula dalam darah tinggi, namun penyebab atau perjalanan penyakit ini hingga menjadi diabetes tidaklah sederhana.

 

Pengendalian diabetes dengan satu cara, dengan mengandalkan obat diabetes saja misalnya, belum membuahkan hasil terbaik. Maka ada banyak pendekatan yang harus dilakukan penderita diabetes untuk mengendalikan gula darahnya. Apalagi jika sudah mengalami komplikasi.

 

Bagi Diabestfriend yang bisa mengubah gaya hidup, mengatur pola makan, dan olahraga secara rutin kadang gula darahnya sudah terkendali sehingga tidak membutuhkan obat diabetes. Namun ada penderita diabetes yang tidak cukup mengonsumsi obat diabetes, melainkan masih memerlukan obat herbal.

 

Obat herbal memang telah digunakan untuk pengelolaan berbagai penyakit termasuk diabetes selama berabad-abad. Beberapa tanaman diketahui memiliki sifat antidiabetes yakni menurunkan kadar gula darah.

 

Sebelum mengonsumsi obat herbal untuk diabetes, sebaiknya kenali manfaat dan risiko obat herbal tersebut. Konsultasikan dengan dokter dan jika terbukti aman, penderita diabetes bisa melanjutkan pengobatan dengan obat herbal untuk diabetes.

 

Baca juga: Cara Memilih Obat Herbal Diabetes yang Aman dan Praktis

 

Tanaman Herbal untuk Diabetes

Banyak tanaman dari berbagai daerah di dunia telah diselidiki untuk efek anti-diabetes. Sebagian besar dalam bentuk rempah. Banyak rempah-rempah diklaim memiliki sifat penurun gula darah yang menjadikannya bermanfaat bagi penderita diabetes tipe 2 yang berisiko tinggi.

 

Sejumlah studi klinis telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir untuk meneliti apakah sebagian tanaman herbal tersebut memiliki manfaat pada peningkatan kontrol glukosa darah. Sebagian hasilnya menunjukkan memang ada peningkatan kontrol gula darah pada penderita diabetes yang menggunakan bahan-bahan yang lebih 'alami' ini.

 

Beberapa tanaman herbal yang sudah diteliti dan memiliki manfaat sebagi anti-diabetik di antaranya:

  • Lidah buaya (Aloe vera)

  • Ekstrak bilberi

  • Pare (bitter melon)

  • Fenugreek

  • Kayu manis

  • Jahe

  • Okra

  • Bunga bungur

 

Baca juga: Lidah Buaya Dapat Menurunkan Kadar Gula Darah, Benarkah?

 

Ekstrak Kayu Manis dan Bunga Bungur untuk Diabetes

Di antara herbal yang sudah disebutkan di atas, dua herbal yang akan dibahas di sini adalah ektsrak kayu manis dan bunga bungur. Kedua tanaman ini sudah diuji secara klinis sebagai anti diabetes yang poten.

 

Kayu manis (Cinnamomum) adalah rempah-rempah yang diperoleh dari kulit kayu bagian dalam dari beberapa pohon dari genus Cinnamomum. Ekstrak kayu manis meningkatkan kontrol glukosa darah pada orang dengan diabetes tipe 2.

 

Senyawa yang paling aktif dalam kayu manis, dikenal sebagai polimer methylhydroxy chalcone yang meniru cara kerja insulin yakni meningkatkan metabolisme glukosa dan secara efektif menurunkan kadar glukosa darah. Kayu manis juga memiliki manfaat mengurangi trigliserida, kolesterol “jahat” LDL, dan kolesterol total.

 

Sedangkan bunga bungur dikenal pula degan nama Banaba (Lagerstroemia speciosa L.) Ekstrak daun bungur telah digunakan selama bertahun-tahun dalam pengobatan tradisional untuk mengobati diabetes. Laporan penelitian pertama tentang manfaat buang Bungur ini dilaporkan pada tahun 1940.

 

Efek hipoglikemik bunga bungur berasal dari kandungan asam corosolic serta ellagitannins. Penelitian sudah dilakukan pada laboratorium, model hewan, maupun subyek manusia. Asam corosolic dilaporkan menurunkan kadar gula darah dalam waktu 60 menit dalam uji coba pada manusia. Senyawa ini juga menunjukkan aktivitas antihiperlipidemia dan antioksidan.

 

 

Baca juga: Selain Makanan, Apa Saja Sih yang Bisa Memengaruhi Kadar Gula Darah?

 

Kombinasi ekstrak kayu manis dan bunga bungur tersebut kini sudah tersedia dalam satu produk herbal Diabetadex. Diabetadex adalah satu dari 8 produk fitofarmaka yang sudah ada di Indonesia. Diabetadex diproduksi oleh PT Dexa Medica dengan kandungan 100% herbal alami DLBS3233 yaitu fraksi bioaktif dari rempah kayumanis dan bunga bungur.

 

Karena terbuat dari bahan herbal alami, Diabetadex tentu sangat aman dikonsumsi oleh para penderita diabetes. Tidak ditemukan efek samping yang mengganggu fungsi kerja organ dalam tubuh saat dikonsumsi bersama dengan obat resep dokter. 

 

Selain itu, Diabetadex juga tidak menyebabkan hipoglikemia walaupun dikonsumsi lebih dari 1 kapsul per hari. Ini telah dibuktikan berdasar hasil uji klinis Diabetadex pada penderita diabetes selama 12 minggu yang menunjukkan adanya penurunan gula darah sebesar 13,9%. 

 

Apapun obat herbal yang akan Diabestfriend konsumsi, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Terlabih jika selama ini Diabestfriend sudah mengonsumsi obat diabetes lainnya.

 

 

Baca juga: Ayo Lakukan Pemantauan Kadar Gula Darah Mandiri!

 

 

Referensi:

Diabetes.co.uk. Diabetes herbal 

Herbal-medicine.imedpub.com. Herbs and botanical ingredients with beneficial effects on blood sugar.

Biomedical Research and Therapy. The most useful medicinal herbs to treat diabetes. 

Ncbi.nlm.nih.gov. Management of Diabetes and Its Complications with Banaba (Lagerstroemia speciosa L.) and Corosolic Acid