Ada banyak alasan orang memilih makanan yang terbuat dari bahan-bahan organik. Ada yang menganggap makanan tersebut lebih sehat, makanan tersebut lebih aman, atau mengaku lebih menyukai rasanya. Salah satu alasan yang paling umum didapatkan adalah untuk menghindari pestisida. Namun, adakah bukti mengonsumsi makanan organik memang jauh lebih baik? Apakah alasan-alasan tersebut benar?

 

Apa yang dimaksud dengan organik? Tanaman dapat disebut organik jika ditanam hampir tanpa pestisida sintetik, tidak menggunakan GMO, tidak menggunakan metode buatan untuk mempercepat pematangan buah, atau bahkan menyuburkan tanah. Pestisida yang dihasilkan dari sumber alami diperbolehkan untuk digunakan pada tanaman GMO.

 
Baca juga: Tips Menyimpan dan Menyiapkan Bahan Makanan

 

 

Untuk daging, organik berarti hewan ternak diberikan 100% makanan organik dan tidak diberikan hormon atau antibiotik secara rutin. Untuk makanan yang menggunakan beberapa jenis bahan, terdapat 3 tingkatan untuk sertifikasi organik, yakni 100% organik, organik, atau terbuat dari bahan-bahan organik.

 

Seratus persen organik berarti produk tersebut terbuat dari 100% bahan-bahan organik. Organik berarti paling sedikit 95% bahan-bahan yang digunakan adalah organik, dan terbuat dari bahan-bahan organik berarti paling sedikit 70% bahan-bahan yang digunakan adalah organik. Sisanya adalah bahan-bahan non-organik.

 

Cara Membaca Label Makanan - GueSehat.com

 

Berbeda dari yang kebanyakan orang kira, pestisida juga digunakan pada tanaman organik. Namun, perbedaannya terletak pada jenis pestisida yang digunakan. Tanaman organik menggunakan petisida yang berasal dari sumber alami dan beberapa jenis pestisida sintetis. Sedangkan tanaman non-organik dapat menggunakan pestisida jenis apapun yang diperbolehkan hukum, baik sintetik maupun tidak.

 

Ada sekitar 25 jenis pestisida yang dapat digunakan untuk tanaman organik, yang tingkat toksiknya sama saja dengan pestisida untuk tanaman non-organik, walaupun sama-sama aman untuk manusia selama digunakan dalam batas wajar. Walaupun secara teknis sebenarnya tidak diperbolehkan, hasil penelitian menemukan bahwa residu pestisida sintetik juga ditemukan sampai pada 20% jenis bahan makanan organik yang diuji.

 
Baca juga: Shirataki Baik untuk Diet

 

Dua alasan lainnya yang umum membuat orang memilih bahan makanan organik adalah memiliki kandungan gizi lebih baik dan lebih aman untuk lingkungan. Namun faktanya, tidak terdapat data yang menunjukkan bahwa bahan makanan organik lebih bergizi dibandingkan bahan makanan non-organik.

 

Kandungan vitamin dan mineral bahan pangan sangat dipengaruhi oleh varietas, iklim, cuaca, tingkat kesuburan, dan kandungan mineral dalam tanah itu sendiri. Apakah pertanian organik memberikan dampak lebih baik pada lingkungan? Tidak juga. Dalam sejarah, memang pestisida sintetik yang digunakan berperan dalam akumulasi zat kimia pada lingkungan dan menyebabkan kerusakan lingkungan. Namun saat ini, pestisida yang digunakan sudah lebih baik dan tidak merusak lingkungan.

 

Apakah bahan makanan organik memiliki rasa yang lebih enak dibandingkan dengan bahan makanan non-organik? Walaupun rasa dan preferensi bersifat sangat subjektif, beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang-orang tidak dapat membedakan bahan makanan organik dan non-organik berdasarkan rasa.

 

Saya tidak menjelekkan produk organik. Kalau Geng Sehat merasa lebih menyukai rasa bahan makanan organik dan mampu membelinya, silakan saja. Hanya saja, jangan beli bahan makanan organik dengan alasan lebih aman, lebih sehat, atau bebas pestisida. Pasalnya, faktanya tidaklah demikian.

 
Baca juga: Orthorexia, Saat Seseorang Terobsesi Makanan Sehat