Memasak makanan untuk orang-orang tersayang pasti menjadi impian bagi kita semua. Namun, apa jadinya jika sudah menyiapkan bahan terbaik, memasak resep andalan turun-temurun dari orang tua, disajikan menggunakan satu set piring cantik, makanan yang diolah malah sudah kurang baik kualitasnya?

 

Yup, satu hal yang tidak boleh tertinggal adalah memastikan keamanan dari makanan yang disajikan. Makanan enak tetapi berbakteri? Ew! Selain selalu menjaga kebersihan tangan, alat masak, serta mencuci buah dan sayur yang akan diolah, beberapa hal ini perlu diperhatikan untuk menjamin keamanan makanan yang kita olah.

 

  1. Pisahkan daging mentah dengan makanan lainnya

Pemisahan ini tidak sebatas pada tempat penyimpanannya saja, melainkan talenan, pisau, dan penjepit makanan pun sebisa mungkin dipisahkan. Contohnya, gunakan pisau yang berbeda untuk memotong daging mentah dengan yang untuk memotong sayuran dan buah, khususnya makanan yang tidak akan dimasak. Hal ini dilakukan untuk mencegah bakteri pada daging mentah mengontaminasi makanan yang siap dikonsumsi.

 

Baca juga: Hindari Membeli 5 Produk Ini di Supermarket!

 

  1. Masak hingga matang, terutama daging, telur, seafood

Daging, telur, dan seafood merupakan bahan makanan yang rentan dengan kontaminasi bakteri. Contohnya, risiko terinfeksi Salmonella thypi bisa saja terjadi jika telur tidak matang sempurna. Satu hal yang perlu diingat, penjepit atau tong untuk menaruh daging mentah ke wajan tidak boleh digunakan kembali untuk mengangkat daging yang telah matang.

 

 

  1. Simpan makanan yang rawan di dalam kulkas

Selalu ingat untuk langsung menyimpan makanan ini sesaat setelah membelinya dari pasar atau supermarket:

  • Daging.
  • Ayam.
  • Seafood.
  • Daging olahan.
  • Dairy products (susu, yoghurt, keju, custard).
  • Telur (termasuk bahan pangan yang terbuat dari telur).
  • Nasi dan pasta yang telah dimasak.
  • Kecambah dan taoge.
  • Salad sayur yang telah diberi tambahan bahan lainnya.
  • Salad buah.

 

Baca juga: 8 Hidangan Mahal yang Dulu Tak Berharga

 

  1. Simpan makanan dengan tepat

Makanan jadi dapat disimpan di dalam kulkas jika belum akan dikonsumsi. Namun jika sudah didiamkan dalam suhu ruang 2-4 jam, sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam kulkas. Sedangkan untuk makanan yang sudah lebih dari 4 jam dibiarkan di suhu ruangan, sebaiknya tidak dikonsumsi kembali.

 

Untuk makanan kemasan yang dingin, seperti sosis, susu, yoghurt, dan sejenisnya, coba deh untuk memperhatikan label pada kemasannya. Di sana, tertera petunjuk penyimpanan, mencakup suhu standar penyimpanan dan berapa lama produk tersebut dapat disimpan di dalam kulkas.

 

Lalu, untuk daging segar bagaimana? Untuk daging segar, bisa disimpan 3-5 hari di dalam kulkas, atau hingga 4 bulan jika disimpan di dalam freezer. Semakin besar potongan daging, semakin lama pula daging itu bertahan lama di dalam freezer. Namun untuk daging yang sudah dilelehkan dari kondisi beku dan disimpan dalam suhu ruang, sebaiknya segera diolah dan dikonsumsi untuk mencegah tumbuhnya bakteri.

 

Cara-cara ini terkesan simpel dan mungkin disepelekan. Namun, siapa yang bisa tebak dampaknya jika orang tersayang terinfeksi bakteri? Duh, Jangan sampai deh! Yuk, terapkan cara-cara di atas agar keluarga lebih sehat. smile

 

Baca juga: Begini Cara Mengolah Burger untuk Diet

 

 

Sumber:

Healthy Eating Local Policies and Programs, Module 1: Food Handling and Storage, Flinders University