Glukosa merupakan substansi yang dibutuhkan sebagai bahan bakar tubuh dan otak agar berfungsi normal. Agar bisa digunakan oleh seluruh sel, gula harus masuk ke dalam sel dengan bantuan insulin. Hormon ini diproduksi di pankreas. Pada penderita diabetes, produksi insulin terlalu rendah bahkan tidak dihasilkan sama sekali (diabetes tipe 1). Alhasil, kadar glukosa menumpuk di darah menjadi sangat tinggi. Sementara sel kekurangan energi.

 

Diabetes merupakan penyakit kronis yang membawa konsekuensi ke berbagai organ lain, salah satu kepada organ reproduksi dan kesuburan. Wanita dengan diabetes yang tengah untuk merencanakan hamil, direkomendasikan untuk mengontrol kadar gula darah. Konseling pra-kehamilan sangat penting untuk wanita dengan diabetes. Selain mengecek kadar gula darah, HbA1C juga harus dipantau secara teratur. Sedangkan untuk obat antidiabetes, kemungkinan dokter akan menggantinya dengan obat yang lebih aman untuk kehamilan. 

 

Ada banyak pernyataan tentang dampak diabetes terhadap kondisi kehamilan. Diabestfriends perlu tahu hal-hal sebagai berikut: 

 

Baca juga: Penyakit Ini Rentan Dialami Penderita Diabetes!

 

Apa Benar Diabetes bisa Menyebabkan Keguguran?

Diabetes yang tak terkontrol akan memiliki dampak berbeda pada setiap trimester kehamilan. Kadar gula darah yang tinggi di trimester pertama bisa menyebabkan cacat lahir (umumnya cacat tabung saraf dan cacat jantung) atau menyebabkan keguguran. Keguguran bisa terjadi pada usia kehamilan sebelum usia 20 minggu.

 

Selama kehamilan, kadar gula darah yang harus dicapai adalah:

  • Puasa: 70-100 mg/dl
  • 2 jam post prandial (sesudah makan) : kurang dari 120 mg/dl (2 jam setelah makan)

 

Komplikasi Kehamilan Akibat Kadar Gula Darah Tinggi

Selain keguguran, kadar gula darah tinggi juga bisa menyebabkan komplikasi lain pada kehamilan:

  • Polihidramnios, yaitu kelebihan cairan amnion atau air ketuban. Kasus ini cukup langka, hanya 1% dari semua kehamilan.
  • Hipertensi atau kenaikan tekanan darah akibat tinggi kadar gula darah dan kehamilan. Hipertensi bisa menyebabkan preeklampsia.
  • Kelahiran prematur
  • Stillbirth (bayi mati di dalam rahim pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu)

 

Bayi yang lahir dari ibu yang menderita diabetes juga harus dipantau secara ketat untuk mencegah hipoglikemia. Umumnya, bayi dari ibu yang terkena diabetes lahir dengan berat badan lebih berat ketimbang bayi pada umumnya. Hal ini disebabkan karena kadar gula darah ibu yang tinggi akan meningkatkan suplai gula ke janin lewat plasenta. Hal ini juga menyebabkan meningkatnya sekresi insulin pada bayi agar lebih banyak gula yang masuk ke sel dan akhirnya diubah menjadi lemak. 

 

Baca juga: Penderita Diabetes Jangan Konsumsi Buah-buahan Ini! 

 

 

 

Tips Mencegah Keguguran dan Komplikasi Diabetes

Meskipun semua wanita yang menderita diabetes memiliki risiko yang sama mengalami keguguran, ada hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegahnya. Beberapa diantaranya seperti:

  • Merencanakan kehamilan. Sebelum hamil, usahakan calon ibu menurunkan berat badan, mengendalikan gula darahnya senormal mungkin, dan memperisapkan kehamilan seperti wanita pada umumnya yaitu mengonsumsi suplemen pra-konsepsi, seperti asam folat. 
  • Konsultasikan dengan dokter: Kunjungi dokter sejak sebelum hamil, khususnya jika sudah telambat menstruasi. Kontrol dilanjutkan selama kehamilan.
  • Makan sehat. Ikuti instruksi dokter tentang makanan yang bisa harus dikonsumsi.
  • Olahraga. Olahraga dapat membantu menurunkan gula darah. Namun ibu hamil sebaiknya tidak melakukan olahraga berat. Teruslah aktif bergerak atau minimal lakukan aktivitas dengan intensitas sedang selama 30 menit, setidaknya selama 5 hari seminggu.
  • Jangan lupa dengan obat yang harus Kamu konsumsi
  • Rutin cek gula darah

 

Baca juga: Benarkah Memiliki Istri yang Obesitas Meningkatkan Risiko Diabetes? 

 

 

Jika semua sudah dilakukan, kemungkinan kehamilan pada ibi dengan diabetes dapat berjalan lancar dan sehat. Jangan lupa selalu kontrol ke dokter setiap ada keluhan. (UH/AY)

 

Sumber:

Paras Hospital. Can Diabetes Cause Miscarriage?. November. 2018.

 

Mitos dan fakta kehamilan