A video posted by GueSehat (@guesehat) on

  Memasuki musim penghujan, tak jarang banyak nyamuk yang berkeliaran baik di dalam maupun di luar rumah. Terdapat beberapa jenis nyamuk yang memang lebih mudah berkembang biak di saat musim penghujan dengan suhu yang lembap. Tak hanya suaranya yang mengganggu serta gigitannya yang membuat gatal, nyamuk dapat mengancam nyawa Anda lewat penularan penyakit, seperti DBD. Untuk itu, sangat penting bagi Anda melakukan upaya pencegahan DBD sedini mungkin.

Jenis Nyamuk Mematikan

Salah satu jenis nyamuk yang paling mudah berkembang biak di musim hujan ialah nyamuk jenis aedes aegypti. Mungkin bagi sebagian besar masyarakat sudah mengenal apa itu nyamuk aedes aegypti dan bahaya seperti apa yang bisa ditimbulkan. Namun, sayangnya tak sedikit yang masih belum memahami betul bagaimana cara untuk mencegah DBD yang bisa ditularkan dari nyamuk ini. Kasus DBD di Indonesia sendiri setiap tahunnya masih mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Pada bulan januari tahun lalu kasus DBD terus mengalami peningkatan hingga penghujung tahun. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh Direktorat Pengendalian Penyakit Menular Vektor dan Zoonosis, Kementrian Kesehatan mencatat adanya sekitar 3.298 kasus DBD dengan jumlah angka kematian yang mencapai 50 kasus. Tentunya jika kondisi ini dibiarkan dan tidak segera dilakukan gerakan yang mampu mengurangi jentik nyamuk penyebab DBD bisa berakibat fatal.

Mencegah DBD dengan gerakan 3M

Salah satu cara yang mudah untuk mencegah DBD dan membasmi jentik nyamuk aedes aegypti adalah dengan gerakan 3M. Apa itu 3M? 3M ini merupakan suatu gerakan atau kampanye yang disosialisasikan oleh kementrian kesehatan yang bertujuan untuk menekan jumlah populasi jentik-jentik nyamuk sehingga bisa terhindar dari penyakit DBD.

Baca juga: Lakukan Penanganan Demam Berdarah Ini pada Anak!

Bagaimana Caranya?

Caranya ialah dengan menutup bagian yang terisi dengan air, seperti menutup tempat penampung air. Kemudian, menguras bak mandi atau tempat penampungan air lainnya dengan bersih dan rutin. Hal ini bertujuan untuk mengurangi tempat bagi nyamuk bisa bereproduksi. Nyamuk penyebab DBD ini menyukai tempat dengan genangan air jernih. Cara ketiga ialah dengan mengubur atau mendaur ulang barang bekas atau barang yang sudah tidak terpakai. Barang bekas yang sekiranya bisa memungkinkan nyamuk untuk berkembang biak baiknya dikubur di bawah tanah yang cukup dalam sehingga nyamuk tak mudah berkembang biak.

Baca Juga : Cegah DBD, Vaksin Dengue Resmi Tersedia di Indonesia

Selain 3M, Ada Juga 3M Plus

Yang menarik kini ialah penyeruan gerakan 3M Plus. Gerakan 3M dan 3M Plus, berbedakah? Sebenarnya kedua gerakan ini bisa dikatakan hampir sama, yang membedakannya pada 3M Plus ialah dengan menambahkan kebiasaan untuk tidak menggantungkan pakaian di ruangan, sebab hal ini bisa memicu nyamuk untuk hinggap di pakaian yang digantung. Kemudian Anda bisa melakukan pencegahan DBD dengan menyemprotkan jumantik atau juru pengawas jentik yang biasanya akan diberitahukan oleh kepala lingkungan di tempat tinggal Anda jika ada penyemprotan asap (fogging) yang bertujuan mematikan jentik yang baru tumbuh sekaligus dengan nyamuk DBD. Tak hanya itu saja, Anda juga bisa melakukan 3M Plus ini dengan memelihara ikan di kolam, dengan maksud ikan tersebut bisa memakan jentik-jentik nyamuk yang tumbuh. Jika Anda berada di dalam ruangan, ada baiknya Anda menggunakan obat nyamuk seperti lotion anti nyamuk atau spray anti nyamuk. Kemudian jika Anda hendak tidur, gunakanlah kelambu sehingga nyamuk tidak mudah menggigit Anda. Anda juga bisa menanam tanaman yang berfungsi sebagai anti nyamuk, seperti lavender atau bunga geranium yang dipercaya mampu mengusir nyamuk karena baunya. Mencegah memang sangat lebih baik daripada mengobati. Keberadaan nyamuk Aedes aegypti memang tidak bisa dimungkiri tetapi dengan upaya pencegahan deman berdarah yang tepat Anda dapat meminimalisir nyamuk ini bisa berkembangbiak. Untuk itu, lakukan gerakan 3M Plus sebagai upaya awal mencegah DBD sejak dini.

Baca juga: 9 Gejala Demam Berdarah