Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai bahaya demam berdarah. DBD ini tak hanya mengancam nyawa orang dewasa saja melainkan juga nyawa bayi atau balita. Jika gejala DBD pada orang dewasa bisa dilihat dengan kurun waktu lima hari atau bisa sampai satu minggu pada orang yang memiliki sistem imun yang bagus. Berbeda dengan orang dewasa, gejala DBD pada bayi umumnya bisa muncul dalam jangka waktu empat hari, sedangkan bayi yang memiliki sistem imun yang sangat baik biasanya baru akan menunjukkan gejala DBD yang dialami sekitar dua minggu. Tentunya hal ini sangat mengkhawatirkan mengingat sistem imun bayi tidaklah sama dengan orang dewasa, sekalipun ada beberapa bayi yang memang memiliki sistem imun yang bagus. Adapun ciri-ciri DBD pada bayi tidak berbeda dengan orang dewasa yaitu mengalami demam tinggi. Demam tinggi merupakan gejala utama yang muncul dalam penyakit demam berdarah. Biasanya bayi akan mengalami demam kurang lebih sampai 40 derajat celcius. Kemudian gejala DBD pada bayi lainnya adalah akan muncul ruam bintik merah. Biasanya ruam akan muncul di bagian dada yang terlihat seperti campak. Gejala lainnya ialah kulit bayi akan terlihat mudah memar, meski tubuh bayi tidak mengalami apapun seperti jatuh atau terbentur sesuatu. Kemudian bayi akan mudah terserang penyakit, sistem imun bayi menurun sehingga bayi mudah terserang penyakit seperti flu dan juga batuk. Gejala yang lebih parah bayi bisa mengalami mimisan yang disertai dengan rasa pusing sehingga bayi pun mudah menjadi rewel. Rasa pusing tersebut kemudian akan menimbulkan rasa mual yang bisa membuat muntah-muntah sehingga nafsu makan juga akan berkurang. Hampir serupa dengan gejala DBD pada orang dewasa, gejala DBD pada  bayi yang sama parahnya ialah bisa menyebabkan pendarahan, kebocoran pembuluh darah, hingga menurunnya trombosit darah. Sindrom yang dialami karena demam dengue ini juga bisa menyebabkan tekanan darah menjadi rendah. Nah, jika sudah terserang DBD ini, tubuh biasanya akan terasa lemah dan lemas yang disertai dengan rasa nyeri dan itulah mengapa bayi akan mudah rewel. Maka dari perlu untuk tahu cara mencegah DBD pada bayi.

Baca juga: 7 Fakta Menarik Tentang Demam Berdarah Dengue
Baca juga: Waspada! Kenali Ciri-ciri Nyamuk DBD Berikut Ini!

Cara Mencegah DBD Pada Bayi

Lalu bagaimana dengan pencegahan DBD pada bayi? Samakah dengan orang dewasa dalam mencegah DBD? Pencegahan penyakit DBD pada bayi terbilang hampir sama dengan pencegahan pada orang dewasa. Namun, jika memeriksakan ke dokter tentulah berbeda dari segi obat yang diberikan dan penanganannya. Dokter biasanya akan memberikan obat paracetamol atau acetaminophen untuk mengurangi dan menurunkan gejala demamnya. Obat yang tentu dilarang untuk diberikan biasanya seperti obat anti inflamasi yang bisa membuat trombosit dalam darah akan memburuk. Untuk penyakit ini tentunya pasien akan membutuhkan cairan infus seperti cairan intravena fluid IV guna menghindari terjadinya dehidrasi. Sebenarnya pada penyakit DBD ini masih belum bisa ditemukan vaksin atau obat yang mampu menyembuhkannya. Sehingga yang hanya bisa dilakukan ialah mencegah penyebaran virus dengue ini dengan mencegah nyamuk aedes aegypti ini berkembang biak semakin banyak. Nah, demi mencegah DBD pada bayi, Anda bisa memberikan lotion anti nyamuk atau minyak telon yang kini dilengkapi dengan perlindungan anti nyamuk hingga beberapa jam. Kemudian, gunakan pakaian panjang yang cukup tertutup pada Si Kecil sehingga meminimalisir akan gigitan nyamuk pada tubuh bayi dan balita. Menggunakan kelambu di tempat tidur bayi juga dirasa sangat membantu untuk mencegah bayi dari gigitan nyamuk. Hindari pencahayaan yang kurang terang pada ruangan di rumah yang disukai nyamuk. Anda juga bisa meletakkan tanaman tulsi atau selasih dan juga lavender di sekitar pekarangan rumah atau di dalam ruangan yang difungsikan sebagai tanaman hias. Tanaman ini memiliki kandungan eugenol, linalool dan geraniol sehingga akan mengeluarkan aroma yang tidak disukai oleh nyamuk sehingga berfungsi untuk mencegah nyamuk DBD pada bayi Anda.

Baca juga: Segera! Lakukan Cara Ini Sebagai Penanganan DBD!