Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit akibat virus dengue yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Pada umumnya, gejala DBD yang terjadi pada orang dewasa dan anak-anak hampir sama, yaitu demam tinggi yang disertai dengan pusing. Kemudian, mual-muntah menyerang, disertai dengan nyeri sendi, otot, tulang, dan rasa sakit pada belakang mata. DBD sangat berbahaya jika terlambat ditangani. Jika sudah cukup parah, DBD bisa menyebabkan kematian atau kerusakan organ akibat perdarahan dan pembengkakan. Oleh karena itu, DBD harus cepat ditangani.  Ketahui fase-fase penyakit ini di sini. Nah, jika Anda sudah mengalami gejala DBD, seperti yang disebutkan di atas, lakukan penanganan DBD pertama sebagai berikut.

Penanganan DBD dengan Menurunkan Demam

Gejala yang paling menonjol dari DBD adalah demam tinggi. Demam ini biasanya diikuti oleh nyeri sendi dan otot. Pada dasarnya demam merupakan mekanisme tubuh melawan infeksi yang menyerang tubuh. Anda bisa mengonsumsi paracetamol atau acetaminophen untuk menurunkan panas dan mengurangi rasa nyeri. Selain itu, cobalah untuk mengompres dahi dengan menggunakan air dingin atau suhu air kran.

Baca Juga : Cegah DBD, Vaksin Dengue Resmi Tersedia di Indonesia

Konsumsi Cairan

Pada saat mengalami demam, tubuh akan terasa lemas dan tidak berenergi. Belum lagi mual-muntah yang membuatnya semakin parah. Nah jika tidak segera ditangani, Anda berisiko terserang dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh. Dehidrasi bisa berakibat buruk, bahkan menyebabkan kematian. Dehidrasi memiliki beberapa gejala yang terlihat, seperti lelah dan emosi yang tidak stabil. Hindari dehidrasi dengan mengonsumsi cairan lebih banyak dari kondisi normal. Jika Anda sudah sangat lemas dan mengalami muntah lebih dari 4 kali, sebaiknya segera datangi fasilitas kesehatan untuk mendapatkan bantuan. Biasanya, Anda akan diberi infus untuk menambah cairan tubuh. Air kepala juga dipercaya ampuh menambah cairan tubuh. Namun, ada baiknya jika Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya.

Istirahat Total

Saat terserang infeksi, sistem imun tubuh bekerja ekstra untuk melawannya. Ini yang menyebabkan tubuh juga rentan terserang penyakit lain. Oleh karena itu, Anda butuh istirahat total. Istirahat bertujuan untuk membantu sistem imun tubuh bekerja lebih optimal dalam menyerang penyakit. Jadi, kurangi aktivitas Anda dan jangan sampai kelelahan, ya.

Hindari Konsumsi Obat Tertentu

Salah satu hal yang paling penting untuk diperhatikan saat terserang DBD ialah pemilihan jenis obat jenis pereda nyeri. Obat jenis ibuprofen, aspirin, dan naproxen sodium sebaiknya tidak dikonsumsi. Efek buruk yang ditimbulkan jenis obat ini saat DBD muncul adalah memicu terjadinya perdarahan dalam tubuh yang lebih parah.

Konsumsi Makanan Bernutrisi

Makanan bergizi dan bernutrisi tinggi diperlukan untuk menguatkan sistem imun. Oleh karena itu, pastikan asupan makanan Anda tetap baik selama sakit dan masa pemulihan. Jenis makanan yang disarankan di antaranya, bubur, telur rebus, dan buah yang lembut, seperti papaya, kemudian jus jambu biji yang terlebih dahulu disaring bijinya. Hindari makanan yang digoreng dan pedas terlebih dahulu sebelum sembuh total.

Monitor Kondisi

DBD memiliki beberapa fase. Salah satu fase yang krusial adalah ketika demam sedang turun. Oleh karena itu, sangat penting untuk memonitor kondisi Anda. Akan lebih baik, jika Anda memeriksakan diri ke dokter atau rumah sakit jika sudah merasakan ‘tidak enak badan’. DBD merupakan salah satu penyakit yang tidak bisa diremehkan dan bisa berbahaya. Karenanya, lakukan penanganan berikut sebagai pertolongan pertama, ya!